She is leaving
And I can't do anything
Love is leaving
Like a fool, I'm blankly standing here
-IF YOU, BIGBANG-
****
Percaya atau tidak, selama beberapa hari setelah pertemuan keduanya dengan Damar. Hidup Marinka benar-benar tak bisa tenang. Dimulai dengan Agus. Atasannya itu bahkan memanggilnya keesokan hari, menjelaskan tentang 'kemarin malam' dan jawaban Agus benar-benar tak bisa dipercaya."Kamu ada hubungan sama pak Damar kok malah nggak bilang!"
Marinka sempat berjingkat kaget saat Agus membentaknya seperti itu.
"Bukan begitu pak. Itu semuanya terjadi nggak sengaja pak."
"Nggak sengaja? Kalian habis ngapain hayo... ?"
Marinka melongo mendengar perkataan atasannya itu. Ia tak tahu apa yang dimaksud tapi sepertinya maksud itu sangat berbahaya.
Marinka berkata lagi, "Bukan seperti itu pak. Bapak salah mengartikannya. Maksudnya itu-"
"Sudah nggak papa. Orang kantor sini banyak yang ngegosip jadi saya maklum kok."
Sedangkan Laras. Jangan ditanya lagi deh. Pastinya... lebih parah.
"Ih.. sumpah?? Beneran tuh yang dibilang sama Nini?" tanya Laras tak percaya.
Nini adalah perempuan yang Marinka ajak mengobrol sebelum Damar masuk kemarin. Dan demi apa, Nini dekat sekali dengan Laras. Sudah pasti apa yang Nini tahu Laras pasti tahu.
"Kamu kok ikut-ikutan si Ras. Tadi pak Agus, sekarang kamu. Awas ya kalau gosip nggak bener ini nyebar."
"Aku nggak tahu kenapa, aku kok malah seneng dengar gosip ini ya?"
"Apaan si Ras ini itu cuma kebetulan."
"Wah alibi doang. Kemarin aja sok nggak peduli waktu aku tunjukin foto pak Damar. Eh... tahunya sekarang sudah ada flirting sama dia. Marinka mah... semua diembat. Bryan, Bram, sekarang pak Damar." Laras menepuk tangannya berkali-kali. "Wanta hebat. Semua kecantol. Aduhh..."
Laras mengaduh sambil mengusap lengannya yang baru saja menjadi korban keganasan Marinka. "Denger ya.. Faktanya, Bram cuma teman.."
Laras menganggukan kepalanya sambil sok mendengarkan baik-baik.
"kedua, Bryan.." Marinka menghela napasnya pendek lalu meneruskan kembali, "Setiap hari baik banget kasih bunga dan hadiah yang nggak ada habisnya..."
"Dan salah satu hadiahnya kamu buang.. ralat.. si resepsionis yang buang bunga itu atas permintaanmu di hari yang sama setelah kamu 'menjemput' Bryan. Jadi jelas fakta yang ini. itu sudah nggak berlaku lagi untuk dipanggil baik."
Marinka tak membalasnya. "Ketiga, aku dan kamu tahu. Beliau adalah lading harta karun perusahaan ini. Kalau aku jadian seperti gosip yang beredar. Jelas akan berdampak buruk pada perusahaan ini dan perusahaannya."
"Kenapa berdampak buruk sih?"
"Nanti kesannya ada hubungan terselubung. Cuma karena bisnis aku jadi murahan. Aku ogah ah kalau kayak gitu."
"Kamu percaya atau tidak. Aku yakin pak Damar itu yang cocok buat kamu bukan Bryan."
"Ngawur kamu."
"Lihat saja nanti," ucap Laras. Ia kemudian berdiri sedikit melirik ke arah Marinka yang tampak terdiam memiikirkan sesuatu dengan senyumannya yang tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love Once Again
RomanceTerlalu lelah dengan cinta, Damar Kenzo Marvelius (31) memutuskan untuk tak akan menikah dan merasakan cinta lagi meskipun Sandra(mama Damar) selalu memaksanya untuk menikah seperti adiknya, Dimitri ( baca DO YOU LOVE ME?) Ia memilih untuk fokus pad...