Jalang tubuh semakin ringkih
Memar tapak kaki, bersarang duri-duri amarah
Jejak langkah bersimbah darah
Tertatih aku mengecap perihTajam serpihan debu jalan kenangan
Terhempas angin dingin kebisuan
Malam sunyi gelap mencekam
Matikan langkah sepi nan kelamKegilaan merasuki retina
Bangkitkan riuh gemuruh jeritan hampa
Menjalar cemas aku tercengang
Roda kesengsaraan berputar kencangDegup jantung keras menjelma
Ketakutan seirama siratan luka
Nganga busuk tegang kurasa luluh
Peras peluh basahi tubuh"Kamilah bayangmu
Raja di antara ruang dan waktu
Jerat! tenggelamkan! Percuma!
Tiada guna melawan
Sebab kau milikku!"Jatuh terbaring pasrah
Bersama linangan air mata basahi pipi
Tatap langit hampa
Berharap Ia mendengarAku tak sanggup lagi!
Bumi, 21 Juni 2016
Pukul 01:50 WIB