Kenalkan,
Ghufrana Alya Perdana Adam.
Atau disingkat Gulana(?)
Putri bungsu dari pasangan Gatot Adam dan Indah Astuti.
Jangan dipanggil Gulana yaakk.
Sebut saja dia Raniya.
Raniya saat ini baru saja melewati dua semester pertamanya di fakultas kedokteran sebuah universitas negeri di Surabaya.
Penuh dengan perjuangan.
Apalagi kalau sedang sibuk-sibuknya kuliah membuat waktu Raniya begitu sempit. Istilahnya untuk kentut saja susah.
"Nikahin gue aja deeeehhhh!!!"
Ia juga kadang berteriak seperti itu. Entah di kelas, di jalan, di kamar kosnya maupun di alam mimpi.
Yap. Cewek perantauan asal Lampung ini tinggal dengan beberapa temannya di sebuah kos-kosan.
"Pacaran aja belum pernah udah mikir nikah aja lo ini!" Ejek Puspa teman sekamarnya.
"Jangankan pacaran, Pus. Di chat cowok duluan aja gue belum pernah!" Raniya menimpali ejekan untuk dirinya sendiri.
"Super ngenes lo, sis!"
Tiba-tiba ponsel Raniya berbunyi.
"Selamat malam, dengan gulana putri perdana bapak Gatot, ada yang bisa di mantu?"
"Waalaikumsalam..." Jawab suara bernada bass dari seberang sana.
"Eh, Pak Gatot, mau cari anaknya ya, Pak?" Kata Raniya dengan polosnya.
"Ran! Ulang salamnya!"
Raniya menghela nafas panjang.
"Assalamualaikum, Papa..." Ujar Raniya dengan begitu manis.
"Waalaikumsalam, udah sholat, Ran?"
"Udah, Pa. Ini kan udah jam sebelas.."
"Banyak tugas ya?"
"Iya, Pa. Tugas paling berat sih nyari mantu cowok buat Papa.."
"Laki-laki aja yang ada dipikiranmu.."
"Kalo perempuan kan artinya Rani nggak normal, Pa..."
"Ngeles aja kamu itu. Mbok ya, belajar dari temen-temenmu yang orang Jawa itu.."
"Iyaa deh iyaa.."
"Yaudah, Papa mau nonton bola dulu sama kakakmu. Jangan lupa sholat!"
Klik.
Nasib Raniya berbanding terbalik dengan Puspa yang sudah 'ditagih' oleh kedua orang tuanya untuk menikah.
"Pus, tukeran emak bapak aja yok!"
Buak!
Sebuah bantal mendarat tepat di wajah Rani.
"Pusss ayoo laahh..."
"Puusss..."
"Pas pus pas pus, emang gua kucing apa!" Puspa mulai kesal. Sebagai mahasiswa akuntansi Ia butuh ketenangan ekstra untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
"Iyaa dehhh"
Rani menghela nafas panjang dan merebahkan diri di kasurnya.
Kalau saja ada pangeran tampan dari negeri dongeng yang meminta dirinya melalui Pak Gatot dan menjadikannya istri.
Seakan tidak memiliki ketakutan untuk berumah tangga, begitulah remaja seperempat dewasa ini memikirkan masa depannya.
'Not as simple as you think'
KAMU SEDANG MEMBACA
Why you?!
RomanceLaki-laki impian itu... Berbadan bapak-able tapi tetep manis, perhatian, romantis, setia dan yang terpenting superr mapan! Imajinasi sih udah jauuhh sampe ke masa depan. Tapi surat izin menikah punn belum dikantonginya. Tiba-tiba seorang laki-laki d...