Suara alarm pagi hari membangunkanku dari tidurku. Hari ini adalah hari yang cerah. Dan hari ini adalah hari pertamaku sebagai anak kelas 2 SMA. Aku senang sekali. Aku tidak sabar berada di kelas baru. Kira-kira apa aku akan sekelas dengan sahabatku ya.... Lalu apa aku akan mendapat sesuatu yang baru di tahun ini... Aku tidak akan tahu sampai aku menjalankan kehidupan kelas 2 SMA-ku nanti.
Aku pun segera mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah. Karena aku bangun tepat waktu, aku masih bisa sarapan. Setelah sarapan, aku kembali mengecek penampilanku di kaca sebelum berangkat. "Penampilan, oke!" ucapku semangat. Aku adalah anak perempuan dengan rambut yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Biasanya aku biarkan saja rambutku digerai. Tapi karena hari ini ada olahraga jadi aku menguncir rambutku supaya tidak lepek.
Aku pun berangkat ke sekolah. Sambil ke sekolah aku melihat ke sekeliling. Orang-orang di sekitar sudah mulai melakukan aktivitas mereka dengan semangat. Aku pun juga harus semangat. Setelah 15 menit berjalan, aku pun sampai di depan gerbang sekolahku. Di dekat pintu masuk sekolah, terpasang sebuah papan besar yang aku yakin berisi pengumuman kelas. Aku pun ikut melihat daftar kelasnya. Dan... aku berada di kelas 2-1. "Saki-chan!!" aku mendengar suara familiar. "Ah! Mi-chan!" panggilku setelah menengok ke sumber suara.
Mi-chan adalah sahabatku. Nama lengkapnya Ueda Michiru. Saat kelas 1 SMA aku duduk di sebelahnya jadi aku sangat akrab dengannya. "Kita sekelas lagi! Tahun ini mohon bantuannya ya~" ucapnya. "Benarkah? Aku juga mohon bantuannya tahun ini" balasku senang. Kami sekelas lagi rupanya. Ternyata apa yang ku pikirkan tadi pagi sudah terjawab sekarang. "Tahun ini kita sangat beruntung lho~" ia mengajakku masuk ke kelas. Tapi sebelumnya aku mengganti sepatuku dengan sepatu di dalam ruangan. "Kenapa beruntung?" tanyaku setelah mengganti sepatu. "Karena.... Kita sekelas dengan cowok idaman sekolah ini!!" ucapnya dengan sangat senang.
Ah, ternyata sekelas dengan Keichiro... Dia cowok idola sekolah ini. Sudah berwajah tampan, pintar, dan pandai olahraga. Tidak heran banyak perempuan yang menyukainya termasuk Michiru. Walau Michiru hanya sekedar nge-fans sih. Semakin kami dekat, semakin terdengar suara berisik anak perempuan yang berkumpul di depan kelas 2-1.
"Aww... aku tidak sekelas dengan Keichiro" gumam seorang anak perempuan yang kecewa.
"Masih ada tahun depan kok... Berjuanglah" anak perempuan yang lain mencoba menghiburnya.
"Saki-chan, ayo masuk" Mi-chan menarikku masuk ke dalam kelas. "Aku duduk dekat jendela kali ini. Kau duduk sebelahku saja ya~ atau kau mau duduk di belakangku saja?" tanya Mi-chan. "Aku mau duduk di dekat jendela juga jadi aku di belakang kau saja" aku segera duduk di belakang Mi-chan. "Sepertinya Keichiro belum memilih tempat duduk. Terlihat dari tas yang masih bertengger di punggungnya" Mi-chan menunjuk tas Keichiro. Orangnya sendiri sedang mengobrol dengan teman laki-lakinya.
"Berdoa saja dia duduk di sebelahmu" ucapku sambil tertawa kecil. Aku biasa saja sih dengan Keichiro... yang ku suka dari dirinya hanya kacamata-nya. Jika aku memandangi Keichiro, hanya kacamata-nya saja yang ku lihat. Aku juga memakai kacamata sebenarnya. Tapi aku kurang percaya diri memakai kacamata-ku. Jadinya aku tidak memakai kacamata di sekolah. Hanya saat di rumah saja aku memakai kacamata.
"Saki-chan tidak seru. Aku tidak mengerti kenapa kau biasa saja dengan Keichiro" ucap Mi-chan dengan wajah -3-
"Hm... Kenapa ya... aku juga tidak mengerti" ucapku. Tiba-tiba aku merasakan hawa keberadaan seseorang di sebelahku. "Hashizawa, apa bangku di sebelahmu kosong?" aku segera menengok dan kaget karena yang memanggilku ternyata adalah Keichiro!
"Kosong. Duduk saja" ucapku langsung. Keichiro pun meletakkan tasnya dan duduk di kursi sebelahku. Aku bisa merasa semua anak perempuan di kelasku memandangiku. Mi-chan melihatku dengan tatapan mengintrogasi. "Apa? Aku hanya menjawab pertanyaannya" ucapku ke Mi-chan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
أدب المراهقينKeichiro Hakuya, cowok idaman sekaligus idola di sekolahku. Awalnya aku biasa saja dengan Keichiro. Tapi sebuah peristiwa membuatku jadi menyukainya dan aku jadi ingin lebih tahu banyak tentang Keichiro. Setahun lagi, kami akan lulus. Sebelum lulus...