Aku tau itu uang haram.
Aku tau itu dosa.
Dan aku tau Tuhan akan murka.
Tetapi inilah jalan yg harus aku ambil untuk memperjuangkan Ibuku dan pendidikan Adikku.
- - - -
Malam itu aku berpakaian seksi dan bermejeng di suatu daerah yg memang banyak pelacur-pelacur untuk mendapatkan brondong atau om disana.
Aku tidak perduli tetanggaku berbicara apapun tentangku setiap kali aku pulang malam.
Karna bagiku nyawa dan kesembuhan Ibuku lah yg paling penting.
Meskipun aku menjadi pelacur jalanan hanya mendapat 200-300rb bahkan pernah ada yg memberiku 50-100rb.
Aku tetap bersyukur.
Walau uang itupun tidak cukup untuk menghidupi Ibu dan Adikku.
Dan terkadang pun dengan uang mereka yg segitu sering sekali banyak yg kurang ajar dan semena mena, karna mereka fikir aku hanya pelacur pinggir jalan.
Ibuuu ..
Aku selalu ingin menangis, aku takut buu..
Tapi karna Ibu dan Adikkulah yg menjadi sumber kekuatanku.
Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk berpindah untuk menjadi PSK online di salah satu media sosial.
Peraturan dan harga udah tersedia disana.
Jadi bagiku ini lebih aman dan lebih menjanjikan daripada aku harus berdiri di pinggir jalan kedinginan untuk mendapatkan uang yg tak seberapa.
1-4 orang aku layani setiap hari.
Uang yg aku dapatkan sebagian aku tabung untuk membiayai pengobatan Ibuku dan Adikku sekolah.
- - - -
Menjalani pekerjaan ini sungguh membuatku merasa berdosa kepada Ibu dan Adikku termasuk dengan Tuhan.
Tapi aku harus terpaksa menjalani hidupku seperti ini demi mereka.
