***
"WOOYYY.. CELL MARCELLLLLLL.." Teriak Bagas dan Ali seraya mengejar mobil yang di tumpangi Marcell dari kejauhan
"Gilaa tuh bocah ninggalin lagi" ketus Ali seraya mengatur nafasnya
"Paling berhenti dirumah si Risa, Buruan ahh lo kaya jelly bean lemootttt daahh" ledek bagas
"sok kuat lo" balas Ali kesal
"Iyalah gue emang strong kali, popaye aja kalah ama guaa" ucap Bagas penuh percaya diri seraya menunjukan bagian otot tangan kanannya kearah Ali yang tengah menatap nya dengan tatapan jijik
"Belagu lu, sok iyeehh otot segede lidi aja lu bangga idiihh" ucap Ali tak ingin kalah
Tak lama kemudian Bagasmeninggalkan Ali sendirian
"GILA LO BAGAS NINGGALIN, CAPEK GUEEEE CAPEEKKKK" gerutu Bagas
"Ilaahh lo lebay banget cuma jalan berapa meter aja, lo ngeluh? Lakii lo lakii"
"Ahh.. buruan dah entar keburu malem nih" ucap Marcell seraya menaiki mobilnya
"Ehh lo udah stay aja sama Marcell emm" goda Bagas kepada Rain yang sudah duduk manis di bangku depan
"Iih apaan sih lo, ya iyalah kan lo pada aja yang kesiangan " jawab Raina seraya menjulurkan lidahnya lewat spion mobil
"Ehh Bebeb Risa" sapa Ali seraya menatap Risa yang duduk di sebelah Bagas
Risa hanya tersenyum malas kearah Ali
"Berdoa bukan bebeb bebeban" ucap Marcell seraya terkekeh. Namun masih fokus dengan setir mobilnya
"Heeuuhh lo gue gibeng juga" tambah Bagas seraya menunjukan kepalan tangannya
***
Tak lama kemudian sekitar 35 menit akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Ya, pasar malam. Hmm... bisa di bilang tempat yang paling Raina juga Marcell suka
Raina membuka pintu mobil dan keluar lebih dulu. Mata Raina mulai mencari-cari sesuatu.
Tiba-tiba matanya terpaku pada satu wahana. Ya komedi putar. Ia masih ingat saat kecil sekitar umur 8 tahunan. Waktu itu Raina juga Marcell. yap, Marcell sejak kecil Raina dan Marcell memang selalu barengan. Tapi sejak umur sembilan tahun Marcell pindah keluar negeri karena ayah Marcell menyuruhnya pindah bersama keluarga besarnya dari kompleks yang sekarang.
Waktu itu Raina dan Marcell pergi ke pasar malam berdua, ya betapa bandelnya mereka sejak kecil mereka nekad pergi kepasar malam tanpa sepengetahuan ibunya.
Raina masih ingat sekali saat itu ia keluar lewat jendela kamarnya dilantai utama. Saat ibunya tengah memasak di dapur saat itu kesempatan emas yang di sayangkan jika ia sia-siakan. Ia juga tak lupa menyimpan guling ditengah tempat tidurnya tak lupa ia menyelimuti seluruh permukaan bantal gulingnya. Setelah berhasil keluar dari jendela ternyata Marcell sudah stay di depan jendela kamarnya yang sepertinya Marcell berhasil keluar rumah tanpa sepengetahuan ibunya
Kebetulan juga, saat itu pasar malam tidak jauh seperti sekarang Sampailah mereka di tempat tujuan dengan cepat Raina menarik tangan Marcell kearah Komedi putar bentuk kuda. Betapa senangnya saat itu.
"Tapi kita kan belum beli tiket Natta" ucap Marcell dengan wajah kecewa"Tenang saja Cell Lainnata udah beli kok" ucap Rainnata seraya menunjukkan dua lembar tiket di tangannya
"Kapan kamu beli tiketnya?" Tanya Marcell seraya menekan dagunya dengan jari telunjuknya seraya berpikir
"Ada deh" jawab Raina seraya menunjukkan deretan gigi tikusnya yang rapih dan mungil. Sebenarnya ia memang sudah membelinya sejak tadi sejak ia berpura-pura mencari arum manis
mereka berdua pun menaiki komedi putar pilihan Raina
Mereka berdua terlihat sangat bahagia. Mereka juga terlihat lucu jika tengah tertawa lepas. Hingga saat itu sepatu yang Rain pakai hampir terjatuh, refleks Raina mendongkakkan kepalanya kearah kanan hingga hampir saja ia menggapainya. namun ia ikut terjatuh ke bawah di samping wahana komedi putar. Marcell yang melihat Rain terjatuh dalam keadaan duduk diatas rerumputan itu dengan cepat turun dari kursi kuda yang masih berputar setelah itu ia menghampiri Rain dengan cepat.
"Natta, kamu kenapa?" Tanya marcell dengan wajah panik
"Uuuhhh.. sakitt" rengek Raina seraya memegang lututnya yang lecet dan sembab
"Duuhh gimana, sakit ya Natta?" Tanya Marcell dengan wajah gelisahnya
"Heem"
"Yaudah biar Marcell gendong ya" Marcell coba menawarkan pada Raina
"Gak usah Cell" jawab Raina seraya menahan sakit lututnya
"Gendong Natta, kan kalo jalan kakinya sakit" ucap marcell mendongkakkan badannya bersiap untuk menggendong gadis kecil yang kini di belakangnya
Dengan malu-malu Raina pun menerima tawaran Marcell untuk ia gendong. Mereka mulai berjalan meninggalkan pasar malam
"Lo mau naik apa Rain?" Tanya Marcell yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya
Raina tak bergeming dengan pertanyaan Marcell ia masih sibuk dengan bayangan mas kecilnya
"RAINAAAA... Helloooo Raina Raina Raina" ucap Marcell tepat di depan telinga Raina yang masih menyender di depan mobil Marcell
"Eh kaget gue, kapan lo disitu?" Tanya Raina dengan mimik wajah terkejut
"Da.ri.ta.di. Rainaaaa" jawab Marcell menatap Raina dari sudut matanya seraya memberi penekanan setiap suku kata
"Oohh" Raina membulatkan bibir tipisnya "eh Risa, Bagas, Ali? Kemana?" Tanya Raina seraya celingak celinguk kesekitar mobil yang tadi Raina tumpangi
"Udah pencar kali Rain, makanya jangan ngelamun mulu dari tadi lo ngelamun. Lagian gak takut apa malem-malem gini ngelamun, gak takut kesambet lo" goda Marcell seraya berlari meninggalkan Raina yang tengah memasang wajah kesalnya
"Iihh lo jahat banget sih" ketus Raina mengejar Marcell yang sudah meninggalkannya
***
"Lo mau naik apa?" Tanya Marcell setelah mereka berjalan sejajar kembali
"Komedi putar" jawab Raina mantap seraya menunjukkan deretan gigi putihnya
"Lo waraskan Rain?" Tanya Marcell menyentuh kening Raina
"Jelaslah" jawab Rain cengengesan
"Jelas Gila?" Tanya Marcell bergidig ngeri
"iihh jahat banget si lo, maksud gue jelas enggak lah makanya dengerin dulu dong" cerocos Raina
"iya deh, mau naik apa sih?, biang lalang? Ombak banyu, kereta, masukin gelang, at.."
"stoooooppppp.. lo nawarin atau mau promosiin pasar malam sih"
"Lagian gue tawarin mau naik apa lo malah jawab komedi putar"
"Lah, emang gue maunya itu kali Cell"
"wah lo beneran sakit deh, sadar Rain sadar lo bukan bocah lagi kali Rainnata, lo udah gede udah 17 tahun gak malu apa lo naik komedi putar? Kalo lo naik paling komedi putarnya bakalan ambruk"
"Iiihhh.. Marcell gue Becanda kali ih lo ya nyebelin deh gak bisa di ajak bercanda" gerutu Raina seraya menginjak kaki kiri Marcell
"Aaaa... lo parah Rain awas aja lo"
***
