3. Cukup Berdua

129 10 4
                                    

Sabtu, 27 April 2010. "Pagi itu sangat dingin", Gumamku. Angin berhembus kencang.
Hari ini aku sudah cukup puas untuk mengakhiri masa liburan, sekarang waktu nya kembali untuk membuka lembaran-lembaran baru mengenai pelajaran, teman, lingkungan. Tapi tidak untuk wanita.

Aku menjemput Iqbal, berniat untuk mengajak mendaftar sekolah di Sma Swasta Cakrawala, semoga saja aku dan dia bisa sekolah bersama lagi. Karena dia temanku sejak Sd.

Sesampai didepan rumahnya, kulihat suasananya sepi, seperti tidak ada seorang pun. Aku ingat, bahwa orang tua nya sangat percaya padaku, bahkan tetangga sekitar juga sering melihatku. Maka aku berani untuk memasuki rumahnya, dan ternyata tidak dikunci.
Aku lihat Iqbal masih terlelap dikamar tidurnya, tak pikir panjang aku langsung membangunkannya.

"Ehh elu, ada apa, Kem?", Mengusap mata.

"Malah nanya, liat noh. Ini jam berapa? Lu mau sekolah enggak?"

"Iya iya, gue lupa", Jawabnya lalu beranjak pergi ke kamar mandi.

Sembari aku menunggunya mandi, aku tak sengaja melihat foto Iqbal dengan seorang wanita. "Bukan nya ini Resti", Batin ku. Tak kupedulikan, aku langsung keluar dari kamar Iqbal.

"Ambil aja tuh camilan di rak atas", suruh Iqbal yang barusan keluar dari kamar mandi.

"Nah gitu kek daritadi, gue belum sarapan tadi, takut kesiangan. Eh ternyata elu nya masih ngorok"

"Kalo mau makan ambil aja, gak usah malu-malu gitu deh, kaya baru kenal aja. Anggap aja rumah sendiri"

"Kalo gitu gue jual boleh ya?"

"Hahaha", Kita tertawa bersama.

-----
Aku dan Iqbal sudah rapi, siap untuk pergi ke sekolah menaiki mobil Classic Impala70 pemberian ayahku yang siap tampil klimis dijalanan Malang.
Kulihat jarum jam menunjukan pukul 7.35. Aku tak terlalu buru-buru, karena rumah kita tak jauh dari letak sekolah. Hanya butuh waktu sekitar 5-10 menit untuk sampai disekolah.

Diperjalanan kulihat sangat ramai, banyak remaja-remaja berseragam rapi.
SMA Cakrawala adalah Sma swasta favorit dikotaku. Karena hari ini adalah hari pendaftaraan serentak disetiap Sma malang, jadi tak perlu kaget melihat jalanan penuh dengan siswa-siswi.

Setelah aku mengisi formulir dan melihat tanggal test yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 April besok.

Aku beranjak dari kelas pendaftaran untuk pergi ke warung Bi Surti yang berada didalam wilayah sekolah.
Kebetulan bi Surti kenal denganku, dulu aku terbiasa sepulang sekolah Smp selalu mampir ke warung. Karena Smp Madrasah dan Sma Cakrawala yang terletak tak begitu jauh, ditambah aku yang sudah biasa bergaul dengan teman-teman Sma saat itu.

Tak lama aku sampai diwarung, lalu bi Surti menyapa ku.

"Loh, den Kemal sekolah sini to?", Tanya bi Surti dengan tersenyum.

Bi Surti terbiasa menyapa ku dengan panggilan awal "Den".
Aku sendiri juga tak begitu tau, karena hanya padaku saja panggilan itu.
Beda dengan teman lainnya, yang disapa seperti biasa.

"Iya bi, besok tanggal 30 mulai test. Doain aja deh bisa keterima, bisa kumpul sama anak-anak lain nya. Kalo disini gak bingung buat ngabisin duit kemana, udah pasti ke bi Surti lah.. hahaha", Jawabku sambil mengambil gorengan.

"Iya den, bi Surti doain pasti nya. Nanti kalo udah bener sekolah disini, menu makanan bi Surti ganti yang lebih enak deh"

"Ya udah bi, aku bikinin Es Teh 2", Pesan ku.

Tak lama kemudian, Toni datang dengan teman nya 3 orang. Yaitu Aji, Bayu, dan Rudi.

Aku terkejut melihat mereka ber-empat. Karena pada saat itu kelas 11 dan 12 liburan sekolah.

Senja Untuk KhasanahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang