1. Aku dan Hujan

275 19 7
                                    

Maret, 27th 2013,

Sudah memasuki 3 bulan dimusim penghujan, kota kecil ini tidak bersahabat sama sekali, segala aktifitas apapun mulai terhenti. Hanya bisa berdiam diri dalam rumah setiap sore menuju senja, tergeletak beralaskan karpet merah, karpet inilah yang setiap hari menemani kekosongan ku, ia mengerti segala bentuk keluh kesah, terkadang bisa menjadi penyemangat dikala ingin menulis cerita.

Sementara itu, aku tidak sadarkan diri, ternyata tertidur cukup lama, aku menengok kearah jendela atas. Langitpun mulai gelap, berani menunjukkan kemewahan gulita nya.

"Mungkin karna hujan malam ini terlalu syahdu, sehingga ditiap butir yang jatuh membasahi bumi memberikan makna tersendiri", Gumamku.

Lalu aku perlahan berjalan kekamar mandi, dengan raut wajah yang masih lesu, mungkin karna mengantuk dan tidurku yang tidak terlalu pulas.
Kusamparkan handuk pada bilik-bilik ruangan. "Malam ini cukup dingin" pikirku, kucelupkan jari-jemari pada sebuh bathtub yang berada diruangan tersebut.

Aku mulai mengisi air penuh didalam nya, sembari mencari playlist kesukaan ku.

"I know they say's, that no one is perfect, But I swear she's perfect for me.."

Seperti itulah yang hanya bisa ku lakukan beberapa minggu ini, karna memang lagu tersebut adalah lagu kesukaan ku, dan paling bahagia jika ku nyanyikan didalam kamar mandi.

Malam itu, bumi masih merayakan pesta nya, yang mengundang rintik hujan sebagai pembawa acara.
Sementara aku, masih dengan kebiasaan sore tadi, hanya berdiam seorang diri diatas karpet dan menatap langit luar yang sudah tak nampak jingga.

Adzan maghrib mulai berkumandang, aku pun beranjak mengambil air wudhu lalu melaksanakan ibadah sholat bersama Mama, karna pada saat itu ayah ku dinas luar kota.

Kepergian ayahku untuk melakukan tugas pun tidak dapat ku terima dengan senang hati, karna pada saat itu aku membutuhkan support dari nya, karna sebentar lagi aku akan ada ujian nasional.


-----
Aku Kemal. Ahmad Kemal. Biasa dipanggil Kemal. Kelahiran 14 November 1998 dibesarkan dikota Malang, Jawa Timur. Tak usah ditanyakan, sudah pasti laki-laki dan sudah baligh.
Saat ini aku sedang menulis, didalam rumah.

Aku masih duduk dibangku SMA, disalah satu SMA Swasta Favorit dikotaku, yang tak jauh dari alun-alun tugu balaikota Malang, dan tak jauh dari rumahku. Aku adalah salah satu murid multitalent, karna segala bentuk ekstrakurikuler apapun hampir aku ikuti. Wajahku pun begitu menganggumkan kata wanita-wanita genit disekolah, tak salah jika ada banyak wanita yang jatuh hati padaku, dan kucoba untuk mempermainkan nya. Namun, semenjak aku terkena karma dan dipermainkan oleh wanita, aku mulai untuk merubah diri.

------
Jam dinding menunjukan pukul 22.15, aku sedang dikamar, menikmati secangkir kopi hitam, atas malam ku yang kelam, yang setiap sore diguyur oleh hujan, sang Senja malu-malu untuk mengintip bumi. Dilangit ke-7, semesta beserta isi nya sedang beradu argument, bintang-bintang dan jutaan komet menyerah, mengaku kalah dan meneteskan air mata nya, mungkin.

Aku tak lupa untuk membuat jadwal alarm pada sepertiga malam nanti, untuk melaksanakan sholat tahajud sekaligus melaksanakan sahur. Puasa nabi dawud aku kerjakan dari beberapa tahun lalu, tepatnya saat aku menginjak bangku SMA.

"Krriiiiiiinnng.... krriiiiinnng..", Alarm berbunyi.

Aku segera mematikan alarm tersebut.
Masih menggunakan baju tidur, aku langsung beranjak bangun untuk berganti baju dan mengambil air wudhu.
Setelah sholat aku mengambil nasi beserta lauk nya untuk menu sahur.

Senja Untuk KhasanahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang