00.00

178 3 1
                                    


Setiap yang punya nama pasti merindu untuk pulang kerumahnya

Entah rumah baginya adalah sebuah tempat dimana ia dilahirkan,

Ataupun rumah baginya adalah seseorang memeluk tubuh perindu dengan erat.


Tapi, bagaimana jika tempat kita pulang sudah tak lagi mau memeluk tubuh ini?

Bagaimana jika rumah kita menjadi saksi bisu dimana hati kita dipatahkan?

Atau bagaimana jika alasan kita pergi jauh tak ingin kembali adalah rumah kita itu?



Itulah yang dirasakan Kalandra, ia benci rumahnya—dalam arti harfiah maupun rumah dalam arti sebuah orang.

Lelaki itu pergi jauh dari rumahnya demi menyembuhkan patah hatinya.

Namun disinilah dia sekarang, disebuah Bandara di kota dimana dia dilahirkan, dan akan bertemu dengan bekas 'rumah'nya dulu—yang mungkin masih menjadi 'rumah'nya hingga detik ini.


Pulang?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang