Pesona Jingga

26 3 0
                                    

aku terpasung oleh pesona jingganya
elok menawan mata, hingga tak mampu berpaling
barisan burung nampak turut menghiasi lukisan senjaku
ada sedikit sesak terasa, ketika tiba-tiba bayangmu terbesit di antara keindahan sore ini

ada tawa dan air mata tentangmu, juga senja
ketika petang kita menatap langit di tepi dermaga; saling tersenyum
ia yang sudah merekam semua kisah kita
hingga perpisahan itu, senja pulalah yang menyaksikannya

sampai saat ini aku masih mendambakannya
senja yang datang bersama segala kedamaian
engkau yang pergi tanpa membawa cinta dan rindumu
hingga kini mereka masih membujuk perdamaian bersamaku
inginku tak ada lagi semua tentangmu
tapi senja tak pernah bisa kutinggalkan,
meski banyak rekaman tentangmu kala aku memandangnya

lalu haruskah aku berdamai dengan rindumu?
merangkul kembali cintamu atau sekedar membiarkannya duduk di sampingku menikmati senja idamanku
ah! jelas aku tak kan bisa, dan aku tak kan mampu
bodoh bila masih kujaga, sementara engkau sudah mengabaikannya
pantasnya kutenggelamkan saja semua; rindu dan cintamu yang palsu

putri_karang
Agustus 2016

Renjana dalam SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang