Losing You

4.1K 209 16
                                    

Cho Kyuhyun, menatap istrinya yang menatap kosong pada bingkai foto ukuran besar yang terletak di atas dinding tepat menghadap ruang tamu yang tengah diduduki wanita cantik itu. Foto yang tercetak dengan jelas putra pertamanya Cho Hyunji lengkap dengan senyum manis balita berumur satu tahun itu.
Seo Joohyun atau lebih tepatnya Cho Joohyun, menghela nafas sekali lagi. Kedua mata bulatnya memerah karena sudah seharian ini menangisi putranya yang menghilang. Hyunji yang kemarin masih berada dirumah dengan keadaan didalam rumah terdapat pembantu baru bernama Yuura dan Seohyun tiba-tiba saja menghilang begitu saja saat Seohyun sedang menyiapkan makan siang untuk putranya itu sedangkan Yuura sendiri saat itu berada di taman belakang karena Hyunji sedang terlelap dikamar miliknya.
Saat ini kedua suami istri yang telah menikah 4 tahun itu sedang menunggu hasil dari pihak kepolisian apakah pembantu baru mereka itu ikut terlibat dalam insiden hilangnya Hyunji. Kyuhyun yang semula bersandar di dinding tepat di samping pintu dapur sedikit terlonjak kaget saat telephone genggam miliknya yang berada di atas meja berdering keras menandakan adanya panggilan masuk. Seohyun yang dekat dengan benda itu segera meraihnya.
"Yeobseo?! Bagaimana Oppa? Apa Yuura terlibat? Apakah Hyunji dapat ditemukan?!! Oppa jawab aku!!!"
Melihat Seohyun yang mulai histeris lagi Kyuhyun segera meraih handphone itu.
"Biar Oppa saja yang bicara" dengan lembut menarik Seohyun yang terisak pada pelukannya.
"Bagaimana Changmin?"
"Pihak kepolisian masih belum menemukan keberadaan Hyunji, sedangkan untuk Yuura sendiri dirinya dinyatakan bebas dari tuduhan."
"Max, kumohon temukan Hyunji."
Changmin yang tengah berada di depan kantor kepolisian Seoul, tersenyum lembut meskipun sahabatnya itu tidak dapat melihatnya. Bila Kyuhyun sudah memanggil dirinya dengan Max itu berarti Kyuhyun saat ini tengah berharap padanya. Sangat berharap.
"Tenang saja, aku berjanji padamu aku akan menemukan keponakanku itu, tanpa ada yang terkurang." ucapan tegas Changmin sedikit melegakan hati Kyuhyun.
"Kau istirahatlah dulu, bila ada sesuatu yang mendesak aku akan langsung menghubungimu. Dengar Kyu, kau harus kuat untuk istrimu saat ini." tanpa menunggu balasan Kyuhyun, Changmin telah menutup sambungan telephon itu secara sepihak.
Kalau boleh jujur saat ini Kyuhyun sebenarnya sangat ingin melepaskan apa yang dirasakannya, tetapi perkataan Changmin benar dirinya harus kuat untuk Seohyun yang saat ini sangat lemah dan membutuhkan dirinya.
Kyuhyun melemparkan tatapannya pada Seohyun yang berada dipelukannya, tanpa disadarinya Seohyun telah terjatuh dalam alam mimpi. Dengan perlahan Kyuhyun mengangkat Seohyun menuju kamar mereka yang terletak di lantai atas.
Dengan hati-hati Kyuhyun membaringkan Seohyun, menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh istrinya, tak lupa Kyuhyun berikan ciuman lembut pada dahi Seohyun.
"Aku berjanji padamu, aku akan lakukan apapun agar kita dapat menemukan putra kita lagi"
bisikan pelan itu Kyuhyun utarakan sebelum dirinya beranjak keluar menuju ruang kerja yang tepat berada di samping kamar mereka. Dirinya mencoba mencari tahu sendiri, jangan lupakan bahwa Kyuhyun adalah seorang CEO muda yang pasti memiliki kepintaran. Sebelum dirinya menyerahkan video CCTV dirumahnya pada pihak kepolisian dirinya sudah mengcopynya tetapi belum sempat melihat dikarenakan Seohyun yang lebih membutuhkannya.
Dengan cekatan Kyuhyun menghabiskan malamnya itu untuk menelusuri CCTV, mengulangnya berkali-kali mencoba mencari tahu siapa pelaku yang berani menyulik putranya itu.
.
.

Jessica menatap bayi lelaki itu dengan senyuman lembut, setelah hampir dua jam Aidennya menangis akhirnya bayi munngil itu jatuh tertidur karena kelelahan. Dibelakangnya Lee Donghae, suaminya menghela nafas panjang. Harus dengan apalagi dirinya menjelaskan kepada istrinya itu bahwa bayi mungil itu bukan milik mereka, bukan putra mereka, bukan Aiden mereka. Aiden mereka telah meninggal 4 bulan lalu dikarenakan kecelakan yang juga merenggut kedua orang tua Jessica.
Tepat kemarin malam saat Donghae baru saja pulang dari kantor dirinya sangat dikagetkan saat Jessica tengah menggendong bayi mungil itu. Bahkan Donghae hampir saja membawa istrinya itu pada dokter jiwa yang dikenalnya saat Jessica dengan yang keras kepala berkata bahwa bayi itu sudah berada didepan pintu. Berbagai perkiraan muncul dikepala Donghae hingga dugaan-dugaan kejam hampir Donghae arahkan kepada istri yang dicintainya itu, karena Donghae tahu selama mereka kehilangan Aiden Lee, Jessica menjadi sosok yang mudah teringat kepada putra dan kedua orang tuanya bahkan dokter pribadi mereka harus melakukan pemeriksaan secara berutin kepada Jessica selama hampir tiga bulan. Dan saat Jessica menjadi lebih tenang masalah baru muncul, seorang anak yang entah datang darimana. Bahkan tanpa sepengetahuan Jessica, Donghae mencari tahu adakah info tentang bayi yang hilang dan itu semua nihil. Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa ada yang kehilangan bayi mereka.
Kembali saat ini Donghae masih setia menatap istrinya itu.
"Ayo kita kembali ke kamar, kau butuh istirahat bukan."
"Hae, aku tidak tahu tetapi aku merasa sangat takut saat ini. Bagaimana bila Aiden dibawa oleh orang lain? Dia diambil dari kita?" Jessica berucap pelan dengan nada frustasi, jari telunjuknya dengan lembut membelai pipi gembul milik bayi yang sampai saat inipun dirinya panggil Aiden.
Donghae menghampiri Jessica dan memeluk istrinya itu. Kedua mata hangatnya menatap bayi mungil itu intens.
"Sica, kau tahu bukan. Dia bukan milik kita. Dia bukan Aiden kita. Bila saat nanti dia dijemput oleh kedua orang tuanya kau berjanjilah akan mengembalikan bayi mungil ini sebagai gantinya aku akan mecoba berbicara kepada kedua orang tuanya agar kau bisa menjadi ibu angkat dia. Bagiamana?" tanya Donghae
mendengar perkataan Donghae, Jessica yang semula ingin protes berbalik menjadi menatap Donghae penuh dengan mata berbinar.
"Kau akan melakakukan itu?" tanya Jessica
"Aku akan melakukan itu bila kau juga memperbolehkan bayi ini untuk kembali kepada orang tuanya." kata Donghae tegas.
"Tetapi bagaimana kalau orang tua anak ini tidak memperbolehkan? Aku hanya ingin anak ini tidak yang lain. Entah kenapa sejak pertama kali aku melihat matanya aku sudah sangat menyayanginya." kata Jessica pelan.
"Listen Hon, kau tidak bisa seperti ini terus, kau tidak ingin kan melihat Aiden diatas sana selalu melihat Mommynya seperti ini?" dengan lembut Donghae membelai pipi Jessica dan menyisipkan rambut Jessica pada belakang telinganya.
"Kau harus bisa merelakan Aiden, aku yakin Tuhan pasti akan memberikan kita putra putri yang akan melengkapi kita sebagai adik Aiden " lanjut Donghae sambil memeluk tubuh Jessica.
Bisa dirinya rasakan air mata Jessica yang mulai membasahi kemeja miliknya. Jessica sendiri hanya dapat terisak dan semakin mencengkram kemeja suaminya.
Dirinya sadar bahwa selama ini dirinya telah melakukan hal-hal bodoh bahkan dirinya sempat berpikir ingin bunuh diri untuk menyusul putranya itu dan tidak menyadari bahwa suaminya juga sama-sama merasakan kehilangan putra mereka.
.
.
Seohyun membuka matanya secara perlahan saat merasakan hangatnya sinar mentari pagi. Diliriknya jam berbentuk keropi itu yang terpasang didinding, pukul 7.25 .
Dirinya tak pernah bangun sesiang ini, mungkin dikarenakan kelelahan baik fisik ataupun jiwanya sehingga dirinya dapat tertidur pulas. Perlahan Seohyun menduduk dirinya dan baru menyadari bahwa Kyuhyun juga terlelap disampingnya dengan keadaan menyandar pada kepala ranjang dengan posisi duduk, atau Kyuhyun baru saja dapat terlelap? Dengan perlahan Seohyun mendekati Kyuhyun menatap lekat-lekat suaminya itu dan dapat dilihat Seohyun lingkaran hitam serta penampilan yang acak-acakan bahkan Seohyun baru sadar bahwa dari kemarin Kyuhyun belum mengganti pakaian kantornya, terlihat dari tiga kancing teratasnya yang terbuka dan kemaja yang tampak sangat kusut.
Dengan lembut disentuhnya wajah suaminya itu lembut, kalau tidak ada Kyuhyun, dirinya tidak akan pernah dapat berdiri hingga saat ini. Dalam diamnya Seohyun berdoa semoga putra itu cepat ditemukan, tanpa sadar air mata itu turun lagi, menyebarkan rasa hangat dan panas pada bagian mata. Dipejamkannya mata itu dengan diiringi tangisan pilu, sesaat Seohyun merasakan hangatnya telapak tangan sang suami yang memangkup jemarinya yang masih dipipi Kyuhyun.
Dan Seohyun dapat melihat perlahan Kyuhyun mengerjapkan matanya dan fokus menatap dirinya yang terisak.
"Hei, jangan menangis lagi" kata Kyuhyun lembut dengan suara seraknya khas bangun tidur. Dengan lembut Kyuhyun menghapus air mata Seohyun dan membawa Seohyun pada pelukannya.
"Jangan menyiksaku Hyun, kumohon jangan siksa aku."
bisik Kyuhyun lirih
"Aku merindukannya, aku merindukan Hyunji... Hyunji kita"
Seohyun semakin menelusupkan kepalanya pada dada Kyuhyun terisak disana, dengan bibir yang berucap nama sang anak. Kyuhyun pun tak kuasa meneteskan air matanya saat mendengar suara perih sang istri.
Dirinya juga sangat merindukan Hyunji, Hyunji mereka.
Keduanyapun saling memeluk dengan erat diiringi tangis pilu yang terdengar.
.
.
Changmin menghempaskan tubuhnya pada sofa yang terdapat di ruangan miliknya itu dengan kasar. Dirinya dari semalam tidak dapat tidur, jangankan untuk tidur bahkan dirinya rela tidak pulang kerumah walau hanya untuk melihat istri dan putrinya itu. Pekerjaannya sebagai seorang penyelidik membuatnya harus ekstra sabar bila berurusan dengan hal pekerjaan dikarenakan dirinya harus lebih lama bersama para 'Kasus' yang 'Diselidiki' nya daripada dengan keluarga kecil miliknya. Tapi kali ini Changmin tidak masalah, dikarenakan ini adalah kasus yang melibatkan seorang CEO muda yang juga sahabat baiknya. Jadi dirinya harus ekstra hati-hati terlebih ini menyangkut anak sahabatnya itu.
"Hyung"
Seorang lelaki masuk dalam ruangan Changmin dengan wajah kurang tidurnya.
"Minho, bagaimana?" tanya Changmin tanpa mempersilahkan Minho duduk terlebih dahulu.
"Nihil Hyung, diantara para penculikan hari ini dan kemarin yang tertangkap tidak ada Hyunji satu pun" jawab Minho
"Kenapa kita tidak menyiarkannya saja Hyung, bukankah itu lebih efektif?" lanjut Minho
"Kau bodoh, jangankan untuk menyiarkannya, bila sampai kasus ini terdengar diluar sana keselamatan Hyunji menjadi taruhan. Saat ini kita masih buta akan siapa yang menculik Hyunji, bila kasus ini terdengar diluar pasti akan membuat preman-preman sialan yang tidak punya otak itu bertindak karena tahu yang hilang adalah putra dari seorang CEO muda." jelas Changmin.
"Ahh, Hyung bolehkan aku tidur sebentar, aku sangat lelah setelah hampir sati hari keliling Seoul." tawar Minho dengan wajah kusutnya.
"Tidurlah, nanti akan kubangunkan" jawab Changmin yang sedikit kasihan dengan anak buahnya itu pasalnya Minho harus mengelilingi seoul seharian dan ditambah dijalan selalu menemui masalah entah itu pencopetan atau hanya kecelakaan lalu lintas membuat Minho sebagai salah satu anggota kepolisian yang sangat memperhatikan keselamatan dan keamanan warga itu tidak dapat mengabaikannya. Dan itu juga yang membuat Changmin sangat mengagumi sosok adik dari CEO muda Choi Crop itu.
Changmin menghela nafas sekali lagi semalam setelah dirinya melihat rekaman CCTV rumah Kyuhyun, dirinya sadar bahwa ada yang salah di rekaman itu dan untuk tahu itu dia harus memanggil sahabat baik mereka yang ahli dalam bidang hacker Lee Jonghyun. Dan saat inilah dirinya menunggu Jonghyun yang perjalanan dari Jepang menuju ke Seoul.
.
.
Kyuhyun mengancingkan kancing pada jas yang tengah dikenakannya. Hari ini sebenarnya dirinya tidak ingin meninggalkan Seohyun sendiri tetapi karena ini pertemuan penting dirinya harus rela meninggalkan Seohyun selama beberapa jam kedepan. Dirinya juga sudah meminta eommanya untuk menemani Seohyun dirumah.
Setelah merasa penampilannya tidak buruk, Kyuhyun melangkah menuju ranjang dimana Seohyun masih setia meringkuk dalam selimut. Setelah menangis tadi Seohyun hanya meringkuk tidak ingin pergi kemanapun bahkan dirinya juga tidak dapat memaksa istrinya itu untuk makan sesuatu. Dengan pelan Kyuhyun mengusap kepala Seohyun.
"Kau tidak apa-apa aku tinggal?" tanya Kyuhyun lembut.
Seohyun pun beranjaka duduk dan menatap Kyuhyun sendu.
"Tidak apa-apa, pergilah" kata Seohyun
"Eomma masih dalam perjalanan, aku akan pergi setelah eomma datang. Aku janji akan segera pulang. Tadi Changmin juga menghubungiku dia bilang setelah rapat nanti dia ingin bertemu dengan kita jadi nanti aku akan menjemputmu oke?" kata Kyuhyun yang dibalas anggukan Seohyun.Kyuhyun memeluk Seohyu lembut.
"Dengar, jangan berbuat hal bodoh, oppa mohon padamu oke? selama oppa pergi tetaplah bersama eomma ne?" bisik Kyuhyun lembut.
"Aku janji"
Tak berapa lama keduanya mendengar suara mobil terparkir dihalaman depan rumah mereka. Cho Hanna dengan wajah lembutnya itu memasuki rumah anak dan menantunya tinggali dan segera melesat pada kamar sang anak yang diyakini saat ini menantunya itu tengah bersedih dikarenakan sang cucu yang sudah menghilang selama 2 hari ini.
"Eomma sudah datang" kata Kyuhyun saat melihat Hanna menghampiri keduanya.
"Hyun" tanpa ragu Hanna segera memeluk Seohyun dan merasakan bahu Seohyun bergetar. Dari kemarin Hanna dan kedua orang tua Seohyun sudah menemani Seohyun selama seharian tetapi karena Kyuhyun tahu bahwa orang tuanya dan mertuanya itu lelah Kyuhyun memaksa mereka untuk pulang dan beristirahat bahkan Kyuhyun menawarkan untuk menginap tetapi mereka tahu bahwa Kyuhyun dan Seohyun membutuhkan ketenangan mereka memutuskan untung pulang kerumah masing-masing.
Kyuhyun segera mengambil tas dan file yang akan dibawanya. Hanna yang melihat itu melepaskan pelukan Seohyun. Keduanya menatap Kyuhyun.
"Kau akan berangkat?" tanya Hanna
"Iya eomna sebenernya aku sudah telat."
"Pergilah, eomma akan menjaga Seohyun"
Kyuhyun segera mencium dahi eommanya dan berbisik untuk menjaga Seohyun, Seohyun pun mendapat perlakuan yang sama ditambah dengan pelukan lembut.
"Tunggu oppa ne, hanya dua jam setelah itu kita ke Changmin" bisik Kyuhyun yang dibalas anggukan Seohyun.
.
.

Hai hai aku kembali membawa cerita baru....
Udah lama tak update
Sedikit curhat aja kemarin file" ffku kehapus semua bahkan disitu ada 3 ff yg siap upload
Tpi sayang harus kehapus T.T
Jadi aku harus ngulang awal
Dan untuk WYA masih dalam proses

The Baby (SeoKyu/HaeSica) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang