bad boy 2.0 ※ junhoe [✔]

H-17 又 3

Pinky langsung melambaikan tangannya begitu melihat June sudah berada di depan rumahnya.

"Hai," sapa Pinky.

June hanya tersenyum miring.

"Kamu beneran udah sem-"

Saat Pinky hendak memegang dahi June, June menahan tangan Pinky.

"Udah kok, udah sehat aku sekarang" kata June.

"O-Oh," Pinky menarik tangannya.

"Sekarang kita mau kem-"

"Jun,"

June mengangkat satu alisnya.

"Hah?"

"Aku udah mikirin semua dan..."

"Dan apa?"

Pinky menggigit bibir bawahnya.

"Bibirnya jangan digigitin" kata June.

"Hah?"

"Nanti berdarah"

Pinky mengerjapkan matanya beberapa kali.

"O-Oh, oke"

"Kamu mau ngomong apa tadi?"

"E-Enggak, gajadi"

"Kok gajadi?"

Tanpa aba-aba, Pinky langsung menaiki jok belakang motor June.

"Yuk"

June noleh ke belakang.

"Kemana?"

"Kemana aja terserah kamu"

"Cireng?"

Pinky mendorong kecil badan June.

"Apasih kamu cireng mulu" sungut Pinky.

June tertawa kecil.

"Hahahah, lagian kamu bilang terserah aku"

"Ya maksudnya- ah, yaudah terserah kamu deh"

"Ayok dah"

June menyalakan mesin motornya.

"Pegangan dong?"

"Gamau"

"Alah gengsi bener lo" June narik tangan Pinky ke depan.

Pinky cuma diem, sementara June cengar cengir.

-

"Bau, kamu bau. Gapernah mandi ya?" goda Pinky.

Kini, mereka sedang duduk di taman kota sambil memakan beberapa camilan yang sebelumnya sudah mereka beli di minimarket.

Bukan mereka, lebih tepatnya Pinky.

Karena June ga ada duit.

Duitnya buat beli putaw.

"Iya, emang. Emang aku ga pernah mandi" jawab June.

Pinky langsung noleh ke June begitu denger jawabannya.

Padahal Pinky hanya bermaksud menggoda, ternyata malah jawabannya gitu.

"Hah yang bener aja kamu?!" seru Pinky.

"Iya lah bener" balas June lalu mengambil sebutir kacang atom dari bungkusnya.

"Ihh, jorok!"

"Mau jorok kaya gimana juga tetep ganteng"

Pinky menyipitkan matanya lalu menggeser posisi duduknya sedikit lebih jauh dari June.

Terus June ngikutin, tapi kalau June malah nggesernya ngedeket ke Pinky.