15

981 85 2
                                    

"Kau cantik" puji Sehun.

"Ne ne.. Aku sudah tau itu" balas Hayoung, mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Aigoo.. Akui saja aku tampan"

"Tentu saja tidak" kata Hayoung sambil melengos pergi.

"Kau mau makan apa?" tanya Sehun, mencoba membuka percakapan diantara mereka.

"Oppa belum memesan tempat?" tanya Hayoung yang matanya masih terfokus pada handphonenya.

Sehun menepikan mobilnya lalu menyambar handphone Hayoung, membuat Hayoung mendecak sebal.

"Oppa, sebentar lagi saja!" rengek Hayoung. Tangannya menggapai gapai, berusaha meraih handphonenya.

"Andwae. Kau terus menerus mengacuhkanku"

"Oppa!"

Tanpa Hayoung sadari, jarak antara mereka tinggal beberapa senti saja. Sebuah ide terbersit di kepala Sehun.

Ia memajukan wajahnya dan mengecup bibir Hayoung. Herannya, Hayoung tidak berdecak sebal atau merona melainkan tertawa terbahak bahak dan mengecup bibir Sehun.

"Dah. sekarang kembalikan hapeku"

"Tidak. aku akan menyitanya selama kau bersamaku agar kau tidak menjawab telepon dari namja lain" balas Sehun. Jiwa protektifnya keluar.

"Kalau begitu kemarikan hape oppa. Aku akan menahannya pula"

"Aku tidak bawa hape" balas Sehun enteng.

Tak lama kemudian mereka tiba di sebuah restoran mewah. Bahkan Sehun ternyata sudah memesan ruang VIP untuk mereka.

"Kau hendak makan apa?" tanya Sehun.

"Hmmm.. Apa ya? Steak saja"

***

"Oppa, jalan menuju apartemen kesana, kenapa kita belok?" tanya Hayoung.

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"

"Ah, baiklah"

Ternyata Sehun mengajak Hayoung ke Namsan Tower. Siapa sih, artis yang tidak pernah kesini? Tempat dengan berjuta gembok cinta, tempat paling romantis ketika bisa melihat hampir seluruh kota Seoul dari sini.

"Oppa, kenapa sepi sekali? Ah ya, kenapa ada lilin lilin di ujung sana? Terakhir aku kesini untuk syuting video klip yang tidak jadi dirilis tidak ada hal seperti ini" kata Hayoung.

"Aku memesan tempat ini. Khusus hari ini agar aku bisa berdua denganmu"

"Jinjja? Whuaa.. Daebak!"

"Duduk sini" kata Sehun sambil menepuk bangku yang kosong disebelahnya.

"Hhfft.. Betapa aku bersyukur wartawan tidak menguntit kita. Ataupun reporter" kata Hayoung.

"Oh itu" kata Sehun sambil mengulum senyum.

Flashback

"Aku harus mencari cara" gumam Sehun lagi.

"Hya, bisakah kau diam! Besok kita comeback untuk album baru dan kau, bukannya menghafal lirik malah sibuk sendiri!" seru Suho.

"Mian, hyung. Aku sedang mencari cara agar aku tetap bisa berpacaran dengan Hayoungie dan wartawan tidak menguntit dan melupakan soal ini"

"Gampang saja" balas Chanyeol.

"Eotte?"

"Kau temui saja stasiun tv nya. Katakan yang sebenarnya dan bilang langsung ke mereka apa yang mereka mau"

"Hyung, kita tidak cukup uang untuk menyogok mereka"

"Pabbo! Siapa yang menyuruhmu menyogok? Kau bisa memberikan tanda tangan, kaus atau apamulah kepada mereka"

"Benar juga. Arasseo. Thanks hyung"

"Mwo?! Lalu kau memberikan apa untuk mereka?" tanya Hayoung.

"Tanda tangan, foto selfie dan rekaman laguku"

"Oppa, kau bahkan tidak pernah memberiku rekaman lagu ataupun membiarkanku mendengarkan oppa bernyanyi"

"Ya memang. Tapi kau akan mendapatkan ini" kata Sehun sambil menarik dagu Hayoung dan melumat bibirnya.

"Do you want to marry me, Oh Hayoung?" tanya Sehun sambil mengeluarkan kotak dari saku bajunya, dan menyematkan cincin ke jari manis Hayoung.

"As you wish" kata Hayoung sambil tersenyum lebar.

Apink (-hayoung) and EXO (-sehun) POV

"Aigoo.. Apa maksud mereka, meminta kita sendiri yang merangkai bunga pernikahannya?" gerutu Chorong.

"Betul. Dan kenapa kita berdua harus sibuk merangkai sementara yang lainnya bisa berbelanja souvenir?" tambah Suho.

"Oppa, apakah sebaiknya kita telfon perusahaan bunga saja ya?"

"Percuma. Apapun caranya mereka pasti tau. Koneksi, Rong. Koneksi mereka banyak"

--Eunji&Baekhyun POV--

"Oppa, kotak mana yang harus digunakan untuk membungkus souvenirnya?" tanya Eunji bingung.

"Aigoo.. Dasar pabbo. Kita tunggu Chanyeol dan Bomi saja. Souvenirnya besar atau kecil baru kita pilih kotaknya" balas Baekhyun yang matanya masih terfokus pada layar ponselnya.

"Tsk.. Mereka sudah menemukan souvenirnya"

"Hm" balas Baekhyun singkat.

Eunji berjalan mendekati Baekhyun dan menyambar ponselnya.

"Taeyeon nuna, aku merindukanmu. Temui aku di kafe depan agensi lima menit lagi" kata Eunji, membaca pesan yang belum sempat dikirim oleh Baekhyun itu.

"Mwo?! Di saat seperti ini kau justru chat dengan Taeyeon sunbae?"

"Wae? Kau cemburu?"

"Mwo?! Hya! Kita harus mencari kotak souvenir itu sekarang!" kata Eunji sambil menendang tulang kering Baekhyun, membuat laki laki itu mengaduh kesakitan.

--Naeun&Kai POV--

"Aigoo. Betapa beruntungnya kita. Tidak seperti Chorong unnie dan Suho oppa serta Eunji dan Chanyeol oppa, kita mendapat tugas bagian makanan. Jadi kita berkeliling dan mengincipi makanan" kata Naeun sambil mengambil mangkok yang kedua.

"Aigoo.. Aku tidak percaya Hayoung akan menikah secepat itu. Aku bahkan didului olehnya" kata Naeun.

"Bagaimana jika kau pura pura pacaran denganku? Agar kau bisa pamer di depannya?"




















Tbc

Haiiii... Rencananya author pgn chapt berikutnya khusus Kaieun aja tapi kan Hayoungnya mau nikah
Kasian juga readersnya😘

Btw thanks a lot for 1,34K readers and 330 voters. Meskipun gak seimbang tapi author senenggg banget sama kebaikan hati kalian buat baca ff ini😘

Thanks yo.. Ampe jumpa di chapt berikutnya!!!!

TogethernessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang