kapal tua.

21 0 0
                                    

Diminggu pagi itu nita dan rein menyusuri jalanan pasar pantai yg ramai. Dari seluruh arah terdengar teriakan teriakan tawar menawar. Masyarakat berbondong bondong berdempet datang dari arah yang berlawanan. kedatangan dua sejoli ini bukan untuk membeli bahan makan, namun mereka berdua berencana mendatangi kapal tua yang dlunya menjadi tempat nita memanjakan dirinya diatas matahari pagi.  Dikapal itu banyak terdapt tulisan yang benar tak habis dimakan waktu,hanya kayu yang hampir hancur karena termakan cuaca yang kadang membuat nita selalu berfikir

"apa akan kutemukan manusia seperti layaknya kapal ini tetap menyimpan kenangan walau tubuhnya telah rapuh termakan waktu.

"Eh. Nita seberapa sering kamu kesini waktu kecil?

"tempat ini sudah jadi rumah keduaa guee.ini tempat gue ceritaiin masalh kecil gue

"ohh. Gituyaa.

Pada saat yang bersamaan keduanya saling melemperkan pertanyaan yang sama.

"Kapan tuhan kirim orang yg bisa jagain kitaa? 

Mereka saling berpaling memandang mata dan sedikit mengeluarkan tawaa dan saling menepuk pundak.saat itu pula rasa pertemanan begitu terasa seakan mereka saling ingin melindungi dari laki laki yg coba menghancurkan hati keduanya

"Tenang reinn gue baru akan bahagia sama yang lain.  Kalau llooh udah bahagia dengan cowo yang belum loh daptin sampai hari ini.

"tapi , kita tidak akan senasib dengan kapal tua inikan? Hanya datang sesekali saat seseorang dari kita sudah bahagia. "

"ya tuhan,  reinn itu gampang.  Kalau lo punya pacar maka pacar lo itu harus jadi teman dekat gue. AMAN!!

Hari itu memang adalah hari free keduanya maka dari itu hari itu dihabiskan dengan cerita yang saling meyakinkan mereka kalau mereka akan saling menguatkan satu sama lainnya.hingga diskusi itu semakin menemukan senjanya

Saat itu matahari semakin terbenam saat setengah pandangan senja memandang kedua sahabat yg tengah duduk di atas atap kapal tua itu.  Rein tiba tiba menaikkan tangannya lalu berdiri sambil berteriak "peaceee". Kemudian nita yg duduk persis disebelah rein tertawa dan menaikkan tangan lebih tinggi dari rein dan berteriak pun lebih nyaring dari rein "peaceeeee"...

Secarik senyum nampak dari keduanya,,

"Ehh, reinn balik yukk. Udah makin gellap nih.

"astagaa.  Yuk yukk.  Bentar ada bapa bapa yang godai dijalan lagi.  Hahaha

"woii!!  Apa apaan lo rein.  Jangan bilang sembarangan dongg. Bikin takut ajahh. Nita nyolot menampakkan rasa takutnyaa.

Saat mereka kembali menuju mobil, disepanjang jalan terlihat lampu lampu jalan berkilau menemani langkah mereka berdua. Ditambah sorakan keramaian lagu dan iringan gitar masyarakat pantai menemani setiap langkahnya. Sambil menggoyangkan kepalanya mengikuti suara rein trus mengikuti lagu yang sedang ramai dinyanyikan. Tampak asik menikmati lagu nita melemparkan pertanyaan.

"reinn.  Kamu hebatyahh.  Apapun yg loh rasain mau yang loh dengar mau yang lo liat.  Semuanya bisa bikin enjoyy.

"sebenarnya gue gak tau dari mana datangnya.mungkin ini datang dari hati aku yang belum pernah rasaain sakitnya di tinggal cowo.  Jadinya yahh enjoy ajah ga ada beban fikiran.

"ahh.  Ituma namanya kelamaan jomblo jadi di ebjoy enjoyin ajah. Ngaco lohh rein

"hahaha.  Jadi gini nit,  lohh harus tau jauh atau dekat yang ada disekelilingmu adalh hasil karya tuhan yang dianugrahi kepada manusia untuk bahagiain manusia manusia yang lainnya. Yah itusih makna lain dari rasa syukur. Tapi menurut gue itu yang selalu gue ingat biar selalu senyum sih..

"hahaha. Ini ni teman gueee keren keren. Pujian nita sambil nyubit nyubit pipi rein.

***

Makasih untuk hari itu tuhan"

Argumentasi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang