II / Tujuh Gadis dan Tujuh Masalah Cinta

2.9K 248 12
                                    

Jatuh cinta ternyata tak sesederhana itu.

Begitulah pikir Yoon Junghan, gadis tercantik di kampus, berumur 21 tahun, yang pertama kali merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Gadis cantik berambut pirang yang tertata rapi yang mampu membuat banyak idol menangis karena iri dengan rambut beserta kecantikannya itu, pertama kalinya dalam sejarah, akhirnya jatuh cinta pada seorang pria yang entah bagaimana dapat mencuri hatinya itu. Yoon Junghan, idola semua pria yang hampir semua pria memimpikannya sebagai istri masa depan mereka, akhirnya tunduk pada satu pria.

Penasaran bagaimana ceritanya?

Saat itu Junghan hanyalah seorang mahasiswi baru di universitas itu, yang selalu merasa bosan dengan hidupnya yang menurutnya begitu memuakkan. Kenapa? Sejak ia kecil, ia selalu dikelilingi banyak orang yang setiap detiknya akan selalu memujinya, mengatakan betapa cantiknya ia, betapa lembutnya ia, dan betapa cerdasnya ia. Semua orang akan selalu mendekatinya karena ia cantik. Dan sejujurnya hal itu benar-benar mengganggunya. Junghan sebenarnya hanyalah seorang gadis yang pemalu. Ia tak begitu nyaman jika ditatap banyak pasang mata. Sejak kecil juga ia tak pernah punya teman dekat, kecuali satu orang. Sayangnya ketika mereka masuk ke SMA, orang itu harus pindah ke L.A, meninggalkan Junghan sendirian.

Awalnya Junghan merasa begitu sepi tanpa orang itu. Namun perlahan ia mencoba belajar mandiri dan mulai membuka dirinya. Ia memiliki banyak teman yang selalu mengajaknya pergi bersama kemanapun mereka pergi. Junghan merasa sangat senang. Awalnya begitu. Hingga suatu hari ia tak sengaja mendengar gadis-gadis itu berbicara di belakangnya, mengatakan hal-hal yang membuat Junghan sangat sedih.


"Yah, kau benar! Dengan berteman dengan Yoon Junghan, kita akan ikut terkenal."

"Dan lagi, nilai kita juga membaik. Hahaha."

"Yeah-yeah, lagipula gadis itu begitu bodoh hingga mengira kita mau berteman dengannya dengan mudah."

"Hahaha. Benar! Jika bukan karena popularitas dari kecantikan serta kepintarannya, siapa yang ingin berteman dengan gadis membosankan sepertinya?"

"Kau benar! Hahaha."


Junghan masih mengingat bagaimana keesokan harinya ia merubah sikapnya. Ia menjauhi gadis-gadis itu dan mulai fokus pada dirinya sendiri. Ia bukan gadis yang penakut. Ia tak peduli jika gadis-gadis itu membencinya. Karena seharusnya dirinyalah yang membenci gadis-gadis itu. Junghan menyadari bahwa semua orang memakai topeng di hadapannya. Karena itu ia tahu, bagaimana caranya memanfaatkan orang-orang dengan topeng kejam itu dengan baik. Ia tahu semua orang akan berlutut di hadapannya. Dan untuk pertama kalinya, ia menyukai kecantikannya.

Awal masuk universitas, di hari pertamanya di kampus, sebagai mahasiswi peraih nilai masuk tertinggi, ia mendapat kesempatan untuk memberi kata sambutan di atas panggung. Dari atas panggung itu ia dapat melihat bagaimana tatapan orang-orang yang kagum padanya, yang berbisik satu sama lain tentang bagaimana cantiknya seorang Yoon Junghan, bagaimana anggun dan lembutnya seorang Yoon Junghan, dan bagaimana sempurnanya gadis seperti Yoon Junghan yang selain cantik dan anggun, ia juga pintar. Namun dari atas panggung itulah ia menangkap sesosok pria yang berdiri tanpa memberikan tatapannya sedikitpun pada sosok Yoon Junghan yang ada di atas panggung.

Laki-laki itu berambut pirang. Wajahnya tampan. Tubuhnya bagus, atletis, dan tinggi. Hanya laki-laki itu yang tidak memberikan Junghan satu tatapan pun. Laki-laki yang malah sibuk mendengarkan musik dari headphone-nya sambil tangannya sibuk bermain game di tab-nya. Dimana ketika semua orang sibuk menatap Junghan, laki-laki itu malah tak tertarik sedikitpun pada sosok malaikat cantik diatas panggung itu.

7 Girls 7 StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang