III / Tujuh Pria dan Tujuh Kepribadian

3.1K 278 73
                                    

"Yah! Choi Seungcheol!"

"Uhm?"

"Aku memanggilmu sejak tadi dan kau baru menyadarinya? Apa yang ada dalam kepalamu, man?"

"Tidak ada apa-apa."

Seungcheol menghela nafas sejenak. Ia kembali meneguk latte-nya, menyandarkan punggungnya kembali ke kursi. Laki-laki berambut oranye di hadapannya terlihat tak senang dengan jawabannya, namun Seungcheol pura-pura tak melihatnya. Ia tahu sahabatnya ini akan berisik dan terus-menerus bertanya sepanjang hari karena itu Seungcheol merasa harus pura-pura tak mendengarnya.

"Oh ya, ada satu hal yang sejak dulu mengganggu pikiranku." Tanyanya lagi.

"Tentang apa?"

"Apa kau benar-benar membenci primadona kampus itu?"

Seungcheol mengerutkan dahinya. "Siapa?"

"Yoon Junghan."

Seungcheol kembali menghela nafasnya. Si bodoh ini, desisnya. Taehyung, sahabatnya ini, seharusnya sudah mengerti tanpa perlu ia jelaskan lagi. Siapa sangka Taehyung memang benar-benar bodoh. "Kenapa aku harus membencinya?"

"Bro, isn't it obvious, huh? Di antara puluhan ribu laki-laki, hanya kau lah yang menarik perhatiannya. Dan hanya kau jugalah yang seolah menganggapnya tak ada." Taehyung tertawa, menertawai keluguan temannya itu.

"Dia tidak menyukaiku, Taehyung-ah. Berhentilah mengada-ada. Dan aku tidak punya alasan untuk membencinya."

"Oh ya?" Taehyung menatapnya tak yakin sambil menaikkan satu alisnya, membuat Seungcheol harus menatapnya dengan dahi berkerut. "Jadi malaikat itu pun tidak menarik di matamu, huh?"

"Kau pun sama."

Taehyung tergelak.

Seungcheol bukannya tak menganggap Junghan ada. Ia mengakui kecantikan dan aura yang terpancar dari gadis cantik yang menjadi pujaan semua laki-laki di kampus itu. Hanya saja, Seungcheol tak tahu mengapa seolah ada yang menahannya untuk tidak melihat gadis itu. Janjinya pada Doyoon? Mungkin itulah yang menahannya. Sampai saat ini pun Seungcheol masih menunggu kepulangan Doyoon. Ketika hari itu ia memutuskan untuk merelakan kepergian Doyoon dan mendukung mimpi gadis cantik itu dengan sepenuh hatinya, ia sudah bertekad dan berjanji pada dirinya sendiri dan pada Doyoon bahwa ia akan menunggu kepulangan Doyoon suatu hari nanti.

Seungcheol juga tak mengerti kenapa teman-temannya termasuk Taehyung selalu mengatakan bahwa ia tak menganggap Junghan ada. Dan kenapa semua orang selalu mengatakan bahwa Junghan menyukainya. Junghan tak mungkin menyukainya. Tak ada yang menarik dari dirinya untuk bisa merebut hati malaikat itu. Lagipula mereka tak pernah berbicara banyak hal. Tak masuk akal jika gadis itu menyukainya.

Sama halnya dengan kasus Taehyung. Mereka berdua, kedua sahabat itu sama-sama tak bisa lepas dan selalu setia menunggu seseorang yang berarti bagi mereka. Mungkin karena itulah mereka bisa bersahabat akrab. Seungcheol juga tahu, di mata Taehyung, si malaikat cantik itu pun tidak menarik. Bukan tidak menarik, Taehyung memang terkadang sering memuji betapa cantiknya Yoon Junghan. Tapi si rambut oranye itu hanya menganggapnya biasa saja. Karena sejak dulu, hanya ada satu wanita yang menetap di hati Taehyung sejak lama, dan tentu saja itu membuat ia tak bisa jatuh cinta pada gadis manapun selain gadis itu.

"Lagipula Yoon Junghan sepertinya membenciku."

"Huh? Maksudmu?"

"Gadis itu selalu pergi terburu-buru seolah menjauhiku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 Girls 7 StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang