Three(antara Rain dan Vio)

25 3 1
                                    

Rain :"Iyh sih Ini tempat bikin gue nyaman,seneng,dan yang jelas masalah gue tiba-tiba ilang gitu aja"jawabnya padaku yang membuatku sangat bahagia.

Dafid :"Syukur lah kalau lo suka tempat ini lo boleh ko minta anter gue ke tempat ini lagi diasaat lo kangen tempat ini"jelasku yang membuat Rain seperti bahagia Karena ia sedang loncat-loncat sekarang.

DAFID POV

"Jujur tuhan aku senang bisa liat dia bahagia sekarang,semoga kebahagiaan dia kekal dihidupnya tuhan.Aku ingin memiliki dia untuk menemaniku didunia ini.Andaikan dia bisa menerimaku tuhan mungkin aku bisa bahagia sekali"Batinku berkata di dalam hati tapi suara seseorang mengejutkan ku dari atas.Rain iya dia Rain yang berada di atas sana untuk apa dia memanggilku ?.

Rain :"Dafid hey"teriaknya padaku yang membuatku terbangun dari lamunanku.

Dafid :" Ya,ada apa Rain"jawabku yang sedang terkejut.

Rain :"Lo ga bakalan kesini fid ?"tanyanya padaku.

Dafid :"Ga ah lo aja sana gue mah Disini aja deh"kataku karena aku sedang malas untuk ke atas sana.

Rain :"Yaudah terserah lo aja lah yang penting lo bahagia"keluh nya seperti marah padaku.

Dafid :"Siap!!"jawabku pada Rain yang sedang asik melihat pemandangan di sekitar nya.

Akhirnya aku sudah bisa untuk membuat Rain bahagia lagi memang cukup lega bagiku karena aku bisa membuat dia tersenyum kembali.Aku tidak mau tidur malam-malam Karena besok aku harus bersekolah lagi seperti tadi tak lama kemudian akupun memutuskan untuk tidur.

RAIN POV

Tadi aku dan Dafid menghabiskan waktu kita bersama-sama untuk bermain di tempat yang menurutku indah begitupun menurut Dafid sendiri dia yang mengenalkan tempat ini padaku mungkin suatu saat aku akan pergi ke tempat itu lagi bersama Dafid atau mungkin sendiri.Aku fikir aku baru kenal dua hari sama Dafid tapi kenapa rasanya kaya udah kenal beberapa tahun karena kita sangat dekat.

Tak lama kemudian matahari menyinari kamarku yang terletak di lantai 2 akupun langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi karena tak lama kemudian aku akan berangkat ke sekolah.Aku sudah rapi aku menuruni anak tangga dan aku melihat ada mama,papa,dan kakaku yang sedang sarapan pagi bersama-sama.Kemudian ada suara yang aku sangat kenal memanggilku dengan lembut ya dia adalah mamaku mama yang ku kenal baik dan sangat menyayangiku.

Mama :"Rain ayo sini kita sarapan dulu kamu kan may berangkat sekolah jadi kamu harus makan dulu ya nak"kata mamaku yang lembut sekali sambil membenarkan kerah baju SMA ku ini.

Rain :"Baik ma tapi Rain sarapan sedikit aja ya ma soalnya bentar lagi Rain telat nih" kataku pada mamaku yang lumayan bawel ini hehehe

Mama :"Kalau gitu bekal aja Rain biar mama yang siapkan semuanya ya"jelas mamaku yang membuatku ingin menolak tapi aku juga tidak mau mengecewakan mamaku ini.

Rain :"Baik ma yasudah kalau begitu Rain berangkat dulu ya ma"jawabku padanya sambil menyium tangan halus nya Dan tak lupa untuk salam pada papaku.

Mama & Papa :"Hati-hati ya nak"kata nya bersamaan yang membuatku ingin memeluk mereka tapi Karena waktu yang memisahkan Kita hehe..

Rain :"Oke ma,pa"jawabku yang berteriak dari luar sambil melambaikan tangan mungil ku pada mereka.

Tak lama kemudian aku sudah sampai di sekolah tampaknya masih ramai aku kira aku itu sudah telat ternyata aku belum telat sama sekali.Selang beberapa menit sambil aku memainkan handphone ku dibelakang seperti ada yang memanggil namaku ya dia adalah sahabatku si Vio dia memanggilku dari belakang.

Vio :"Rain"teriaknya dari belakangku.

Rain :"Eh iya Vi ada apa?"tanyaku padanya.

Vio :"Gue mau cerita sama lo tapi nanti aja ya pas istirahat"jawabnya yang membuatku penasaran ingin tau apa yang dia ingin bicarakan padaku.

Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi aku sudah tidak sabar menanti jam ini karena Vio akan memberi tauku sesuatu sepertinya.Sepertinya aku harus menagih hutang ini padanya Karena aku sudah tidak sabar ingin mendengarnya.

Rain :"Vio tadi lo mau bilang apa sama gue?sekarang udah istirahat nih ayo lo bilang sekarang" jelasku yang membuatku dia sedikit bingung mungkin dia lupa.

Vio :"Maksudnya?ohiya gue baru inget iyaiya gue bakalan bilang soal ini tapi gue harap lo jangan cemburu atau jealous ok sekarang lo boleh duduk disini"tunjuknya ke meja sebelah Vio.

Rain :"Maksud lo apa? Cemburu,jealous?haha ga mungkin kali gue cemburu sama sahabat sendiri"jelasku sambil menggeserkan kursinya mendekat pada Vio.

Vio :"Jadi gini selama gue sekolah disini gue udah naksir sama Dafid nah gue harap lo jangan sampai suka sama Dafid Karena gue mau banget lo itu bantuin gue buat dapetin Dafid"jelasnya yang membuatku sedikit shock.

Rain :"Hah,gue ga salah denger kan apa yang lo bilang tadi kalau lo suka sama si Dafid?"jawabku yang ingin sekali mengangis Karena aku harus menjauh dari Dafid orang yang bisa bikin aku nyaman banget tapi harapan itu hilang seketika ketika aku mendengar kata-kata suka yang dilontarkan oleh mulut sahabatku sendiri yaitu Vio.Tuhan kuatkan aku untuk menerima cobaanmu ini Tuhan..

Vio :"Iya,eh Rain kenapa lo ko malah ngelamun sih?"jawabnya padaku.

Rain :"Emhh gapapa ko gue ga ngelamun ko lo aja Kali yang ngelamun"jawabku yang berusaha mengalihkan pembicaraan kita tentang Dafid.

Vio :"Gimana lo mau kan bantuin gue buat dapetin Dafid?"tanyanya yang membuatku semakin bingung dan ingin pingsan karena aku pusing.

Tak lama kemudian Vio sudah menghilang dihadapanku yang ada hanya kegelapan yang aku lihat Dan tak lama Pula aku terjatuh dari kursi itu ke bawah lantai semenjak itu entah apa yang terjadi padaku Karena pas bangun aku sudah berada di tempat yang cukup aneh sepertinya di UKS sekolah.

Rain :"Vio"panggilku Karena aku tidak bisa melihat disekitarku jadi aku hanya memanggil saja

Dafid :"Rain lo udah bangun lo kenapa Rain kenapa lo bisa pingsan kaya gini siapa yang bikin lo kaya gini Rain cepet bilang ke gue biar gue yang labrak orang itu"jelas Dafid yang tampaknya sedang marah Dan khawatir padaku Dan aku melihat Vio tampak sedang beredih Karena melihat perlakuan Dafid padaku.

Vio :"Cukup ya udah cukup gue udah sering ngerasa sakit Rain,Fid harusnya lo sadar dong Fid kalau gue itu suka sama lo Dan selama ini gue nyimpen perasaan sakit gue kalau liat kalian barengan terus gue sakit hati Fid sadar dong"bentaknya sambil mendorong-dorong dengan telunjuknya ke bahu Dafid Dan itu yang membuatku ingin sekali menangis tapi aku sadar ini bukan saat yang tepat buat nunjukin kelemahan aku di depan mereka berdua.

Dafid :"Maksud lo apa sih Vio ?apa mau lo kenapa lo bentak-bentak gue dan Rain lo boleh bentak gue tapi gue mohon lo jangan bentak Rain bisa kan?liat dong kondisi sahabat lo sendiri sekarang lo bener-bener tega ya Vi"jawab Dafid yang tak kalah membentak Vio akupun melihat Vio menangis tidak henti dari tadi dia membentaknya Dan aku.Kini aku sadar dia itu pasti mau ninggalin aku Karena aku deket sama Dafid Dan Vio sepertinya dia cemburu Tuhan apakah ini yang namanya bahagia?Tuhan aku ingin kembali padamu aku tak mau menerima kenyataan ini mungkin ini terlalu pahit rasanya karena aku harus bertengkar Karena masalah cowok Tuhan Bantu aku..bangunkan aku dari mimpi buruk ini.

Setelah selesai mereka bertengkar akupun rasanya kembali pusing badanku rasanya yang kaya ditusuk-tusuk oleh jarum ini benar-benar sakit rasanya akupun ingin pingsan lagi Karena aku lihat muka mereka ada 2 tak lama kemudian akupun pingsan karena sudah tidak tahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Three Love In OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang