Kedua

1.7K 148 8
                                    


Promise Chapter 2

.::Author Point Of View

Sookyung masih berada di ruang musik meskipun saat ini adalah jam istirahat yang biasa siswa lain gunakan untuk mengisi perut mereka.

Ceklek

Pintu ruang musik mendadak terbuka ketika sookyung sedang memainkan sebuah lagu. Bahkan ia tak menyadari jika Mark tengah memperhatikannya saat ini.

Saat lagu yang sookyung nyanyikan selesai, Mark segera membuka pembicaraan.

"daebak. Suara mu bagus sekali." Ucap Mark.

Blussh

Sookyung menunduk guna menyembunyikan wajah malunya. Mark pun tersenyum menyadari adik kelasnya itu tersipu malu.

"berlatihlah lagi, aku tak akan mengganggumu." Jelas Mark kemudian melangkah meninggalkan ruang musik.

Sookyung pun hanya melompat-lompat di kursinya sambil terus menahan teriakannya. Bayangkan betapa bahagianya ketika seseorang yang kau cintai memujimu? Itulah yang saat ini sookyung rasakan.

***

.::Mark Lee Point Of View

Aku baru saja melangkah pergi meninggalkan ruang musik lalu ponselku berdering. Memunculkan nama Koeun di layar. Aku segera menerima panggilan ini.

"yeoboseyo?"

"Mark, bisakah kau ke rooftop sekarang?"

"bisa, tapi ada apa?"

"sudah datang saja, kau akan tahu nanti."

"geurae, tunggu aku disana."

<<Skip>>

Aku sudah sampai di rooftop dan tersenyum ketika kedua manik ku menemukan sosok gadis yang selama ini mengisi hatiku. Aku berjalan mendekatinya.

"ada apa menyuruhku kemari?" tanyaku.

"ada sesuatu yang ingin ku katakan." Jawabnya.

"mwo?" tanyaku lagi.

"Mark...aku...aku mencintaimu." Ucap koeun, detik berikutnya ia menangis.

Aku berusaha memeluknya lalu menangkup kedua pipinya, akupun tersenyum lembut dan mengecup singkat bibirnya namun lembut.

"aku juga mencintaimu." Aku kembali memeluknya.

***

.::Author Point of View

Eunji sedang mondar mandir di depan ruang kelasnya menunggu seseorang. Beberapa menit kemudian sosok itu datang.

"yak! Oppa kau lama sekali. Kau tahu eomma sudah ngomel padaku." Protesnya pada kakak kandungnya yang bernama Taeil itu.

"ne..ne..mian. soalnya tadi oppa masih ambil jatah PJ dari teman oppa." Jelas oppanya.

"PJ. Apa itu?" tanya eunmi.

"Pajak Jadian. Kau ini kudet sekali sih Moon Eunmi." Ledek oppanya.

"yak! Aku kan hanya lupa. Tapi memangnya siapa yang taken oppa?" curiga eunmi.

"itu...Mark dan Koeun." Ujar Taeil santai.

"MWO!" kaget eunmi. Pasalnya Mark adalah orang yang sangat dibanggakan dan sangat dicintai oleh sabahatnya. Tapi apakah sookyung sudah tahu akan hal ini.

"heh! Kau ini, kenapa malah melamun, eoh? Ayo pulang!" ajak Taeil sambil menarik lengan kanan adiknya.

***

.::Eunmi Point Of View

Aku termenung di dalam kamar. Aku masih berfikir tentang apa yang oppaku katakan tadi sebelum pulang.

Aku bisa bayangkan apa yang dirasakan sahabatku itu. Bayangkan dia sudah berubah sejauh ini, menjadi anak yang penurut, riang, rajin dan banyak hal lainnya atas nama Mark lee. Eotteokae?

Aishh..bagaimana ini? Ya tuhan...rintihku dalam hati.

***

.::sookyung Point Of View

Aku selesai mengerjakan semua tugas ku. Langkah selanjutnya adalah meraih ponselku lalu melemparkan tubuhku pada kasur queen size di kamarku.

Aku membaca beberapa notifikasi yang ada di ponselku, betapa bahagianya aku ketika ada sebuah notifikasi chat diterima. Aku pun membuka notif itu.

Berlatihlah lebih keras, agar suara mu semakin baik. Fighting,Saeng!

Aku menutup mulutku dengan sebelah tangan yang bebas, kemudian aku mulai menjatuhkan air mataku. Aku benar-benar terhanyut dalam pesan yang sunbaeku kirim barusan.

Tanpa sadar, manik mataku menangkap sebuah status yang tertulis di bawah nama kontak Mark sunbae. Akupun membuka profilnya.

"17 Feb 20xx?"

TBC~
Gimana ceritanya? aneh kah? banyak kesalahannya kah?

terima kasih untuk yang sudah baca, vote, comment dan apalagi yang udah masukin ini cerita ke reading list.

.:KAMSHA HAMNIDA:.

PROMISE [Mark Lee FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang