Ketiga

1.4K 138 7
                                    

Promise Chapter 3

"Pagi oppa, eomma, appa." Ucapku pada semua yang ada di meja makan.

"ayo, makanlah." Ucap eomma.

Aku menarik kursi di sebelah Jaehyun oppa dan duduk kemudian melahap roti berselai strawberry.

"Sookyung~ah, nanti siang oppa mungkin agak pulang telat. Kau pulang dengan eunmi dan Taeil saja ya?" ucap oppaku.

"oke, tapi kenapa?" tanyaku.

"karena oppa ada janji traktiran dengan teman oppa. Tapi oppa ditraktir sih." Jelasnya.

"geurae." Balasku.

***

.::Author Point Of View

Sookyung duduk dan menyapa eunmi seperti biasanya.

"kau kenapa? Kau sakit?" tanya sookyung.

"aniya. Hanya saja..." ucapan eunmi terpotong karena sonsaengnim sudah datang.

<<skip>>

Siang ini sookyung berjalan menuju tempat parkir bersama Taeil dan eunmi.

"Taeil, oppa. Aku boleh tanya sesuatu?" ucap sookyung.

"hem..."

"Jaehyun oppa ada traktiran dimana?" tanya sookyung.

"di rumah koeun." Jawabnya.

"di rumah koeun sunbae, memangnya ada apa?"

"kau belum tahu, kalau Mark dan koeun..."

"oppa!" teriak eunmi tiba-tiba.

"wae?" sungut Taeil.

"ka-katakan padaku, apa yang terjadi antara Mark dan koeun sunbae?" ucap sookyung dengan tegas.

"mereka berdua sudah...taken" jelas eunmi.

Sookyung merasa bagai lumpuh seketika, apa yang baru saja ia dengar adalah kenyataan bukanlah sebuah mimpi. Bahkan, perasaannya selama ini lah yang mimpi.

***

.::sookyung point of view

Aku duduk memeluk kedua lututku dan menatap bintang lewat jendela kamar ku. Pikiranku melayang, aku bahkan tak mengira kalau Mark akan jadian dengan Koeun.

Semua kenangan tentang Mark sunbae, senyumnya, ucapannya, bahkan fotonya yang biasanya akan membangkitkan semangatku. Maka sekarang tidak lagi, semua itu justru membuatku semakin merasa sakit.

Di usiaku yang baru menginjak 17 tahun ini, aku merasakan cinta pertama ku dan saat ini jugalah aku harus merelakannya menjadi milik orang lain.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, aku segera menelan bulat-bulat kesedihanku dan menghapus semua air mataku.

"hei...kau tak makan eoh?" itu suara oppaku.

Aku hanya menggeleng.

"arraseo...kau pasti sedang broken heart. Iyakan?" tanya oppaku.

"aniya." Balasku sok tegar.

"jujur saja pada oppa. Tadi Mark sudah meminta maaf pada oppa." Jelas oppa ku. Aku mulai menatap kearah oppaku.

"uljima...kau akan mendapat yang lebih baik darinya. Percayalah..."

"tapi aku menginginkannya oppa..." ucapku lirih dan menahan air mata.

"cinta tak akan pernah bisa kau paksakan. Kau harus berprinsip bahwa ketika orang yang kau cintai bahagia, maka kau juga akan bahagia." Ucap oppaku sambil mengelus puncak kepalaku.

"oppa...hiks..aku...hiks..hiks"

Oppa memelukku, bisa kurasakan bahwa oppaku sangat menyayangiku. Aku benar-benar berharap setidaknya, untuk yang terakhir kalinya dalam hidupku aku bisa dekat dengan Mark sunbae.

Aku merasa begitu lemas saat ini, aku ingin mati saja jika begini.

"istirahatlah, besok kau masih harus sekolahkan?" nasihat oppa. Aku hanya tersenyum.

Haruskah aku melupakanmu oppa? Tapi aku sangat mencintaimu.lihatlah aku... teriakku dalam hati, dan airmataku terus mengalir.

TBC~

A/N:

Next chap itu ending. Are u ready?

Sekali lagi makasih banyak yang sudah baca sampai part ini. saya agak ragu sama endingnya...

hope you like it :)

.:KAMSHA HAMNIDA:.

PROMISE [Mark Lee FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang