Jangan lihat atau aku akan terpesona
Jam dinding berwarna merah menunjukan pukul 7.00 pagi, suara handphone berdering di pagi hari sangat kencang tepat di sebelah telinga mungil yang memerah akibat suhu AC 16 derajat celcius. Hari terakhir libur, tetapi tetap saja aku belum sempat menikmati tidurku sampai siang. Batinnya. Aroma air menenangkan tubuhnya yang nyaris terhentak karena tidurnya yang tidak puas, hujan, suara dan aromanya. Semua yang terkait dengan hujan adalah yang di sukainya diantara semua hal di dunia. Kelopak matanya berusaha membuka, perlahan-lahan dan mengabaikan suara dering handphone yang terus berbunyi. Hari yang indah, tetapi suara itu tidak termasuk.
"KENAPA LAMA BANGET ANGKATNYA!!!" terbukti, suara berisik itu memang tidak ada yang bisa menandinginya.
"Iya iyaaa... Kenapa lagi..?"
"Lo lupa?! Hari ini hari terakhir liburan!"
Sekuat tenaga, Dynar berusaha bangun dari tidurnya dan mengelabuhi pikirannya semanagt! Hari terakhir libur! Padahal sebenarnya dia sangat ingin tidur seharian di rumah, membaca komik, novel atau nonton drama korea. seperti biasa, matanya berkunang-kunang dan kepalanya pusing karena Anemia yang di deritanya tetapi akan hilang dalam hitungan
1..
2..
3..
Ya, melangkah mendekati jendela untuk menikmati hujan di pagi hari.
"Hm.. inget, kenapa emangnya?"
"Hari ini lo janjian sama Haikal!"
Ah, benar. Haikal. Malas. Itulah yang di pikirkannya ketika mengingat nama cowok brengsek itu. Menghilang tanpa jejak, dan sekali lagi terulang setiap kali Dynar pendekatan sama cowok.
"Dia gak hubungin gue lima hari ini. Menurut lo kenapa?"
"LIMA HARI?! GAK USAH! GAK USAH KETEMU DIA!"
Mungkinkah aku yang melukainya? Benarkah? Pikirnya. Tetapi Dy tidak punya alasan untuk melukinya dan dengb sengaja membuatnya menghilang. Ketika berbalik badan, ranjang itu benar-benar menggoda jiwa dan raga. Seperti berbicara.. "kesini... aku akan membuatmu nyaman dan bermimpi indah". Ah.. hal itu membuatnya tidak berdaya. Sekali lagi, hanya sebentar, Dynar terhanyut dalam kenyamanan ranjangnya.
***
Benar-benar ramai.
Hanya berjalan-jalan saja kelihatannya memang tidak menyenangkan, tetapi sebentar lagi mall itu akan terasa seperti milik mereka bertiga. Main bersama teman-teman memang paling menyenangkan. Timezone adalah tujuan utama, tetapi tempat pertama adalah Ace Hardware. Kenapa? Entahlah, mungkin karena di sana banyak barang-barang yang menarik, seperti piring, gelas, alat-alat masak, dan masih banyak lagi. Menertawakan banyak hal yang sebenarnya tidak pantas untuk di tertawakan. Seperti.. kumpulan orang yang memakai rok jeans dengan sepatu sneakers yang benar-benar terlihat funky dari belakang dan ternyata mereka adalah ibu-ibu tua. Tiba-tiba Dynar merasa bersyukur ibunya seorang wanita karier.Ah iya, Sebenarnya Dynar memiliki banyak teman. Tetapi sayangnya di Vektory International High ada banyak sekali geng, dan menurutnya untuk bergabung di salah satu geng itu sedikit canggung. Memang, terkadang sedikit rumit. Gadis-gadis di sekolah itu suka sekali membuat masalah satu geng dengan geng yang lain, bahkan terkadang hanya satu orang yang bermasalah tetapi di keroyok oleh satu geng. Bena-benar rumit. Atau terkadang ada beberapa gadis-gadis yang suka menjudge di ask.fm tetapi kalau bertemu seolah tidak terjadi apa-apa. Ya kira-kira seperti itu kehidupan gadis-gadis di Vektory International High. Itu yang membuat Dinar tidak ingin bergabung dengan geng cewek-cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
No More
RomanceAxel Alvandro Putra cowok beken seantero jakarta, siswa Vektory International High, kelas ipa 3 yang isinya anak nakal semua. Ketua tim basket terkenal di kalangan anak-anak remaja, speklight. Tampan. Dynar Putri Wijaya siswi Vektory International H...