Reva natap layar ponselnya sembari senyum mesterius ngebuat Rani teman satu angkatannya heran sekali gus takjub.
"Rev,Gue tau tekanan hidup itu berat.Belum lagi status mahasiswa psikologi itu sama aja dengan rawat jalan.Tapi,Enggak usah lo tunjukin terang-terangan juga."Kata Rani.
Reva yang ngedengar perkataan Rani sobatnya itu cuman nyengir polos.
"Sorry,Gue lupa."Ujarnya.
"Udah ah mending kita ke Cafe yang ada di-"
"Ayok."
"Gue belum selesai ngomong Reva."
"Bodo,Yang penting apa yang mau loe ucapin sama dengan yang ada di otak gue."Kata Reva.
"Udah ayok buruan."Reva nyeret Rani pergi dari tuh tempat.
.
.
.Cafe,
Reva lagi-lagi sibuk dengan ponselnya.
Ngebuat Rani penasaran akan apa yang tengah Reva lakuin."Rev?Loe ngapain sih?Dari tadi sibuk mulu ama ponsel loe."Tanya Rani penasaran.
"Mau tau aja loe,Ran.Ngomong-ngomong entar malam gue nginap di rumah loe ya."Kata Reva sambil nyeruput minuman yang tadi ia pesan.
"Emang keponakan loe pada ke mana?"
"Mereka lagi pada sibuk belajarlah.Boleh ya,ya,ya entar gue traktir loe deh.Gimana?"Rayu Reva.
"Loe tuh ya ada-ada aja.Boleh deh.Tapi bayarin nih pesanan gue.''Tunjuk Rani ke arah meja yang tinggal piring kosong.
"Loe mau bikin gue miskin heh?"Reva merengut.
"Mau apa enggak?Tadi loe bilang kan mau traktir gue."Tagih Rani.
"Iya deh iya."Sahut Reva setuju 'demi rencana gue'_pikirnya.
"Nah gitu dong,Rev.Itu baru sobat gue."Kata Rani.
"Jadi kalau enggak gitu gue bukan sobat loe?"
"Bisa jadi."
"Sialan loe.Gue jatuh miskin nih gara-gara bayarin loe."Sewot Reva.
"Sorry,Rev."Rani nyengir.
.
.
.Rumah Rani,
Lagi dan lagi Reva sibuk dengan ponselnya meski tv di depannya menyala dan tengah menyiarkan sinetron yang katanya lagi di gandrungi itu sama sekali enggak menarik buat dia.
Ponselnya lebih menarik,Terutama sederet kata yang menurut dia luar biasa.""Tan,Yakin tuh rencana berhasil."
"Iya yakin.Yang penting ada di loe."
"Oke,Siap yang penting rahasian ini dari dia."
"Iya,Iya.Udah ya tante sibuk nih."
"Hn."
Reva tersenyum,'Rencana gue bentar lagi berhasil.'_Gumamnya senang.
"Rencana apaan?"
"Eh,eh loe ngagetin gue Ran."
"Loe malah nakutin gue masang wajah kaya gitu.Emang ada apaan sih."
"Ada deh.Ini rahasia Ran."
"Hahh,Serah lo lah."Sahut Rani akhirnya dan Reva hanya terkekeh renyah lalu nyusul Rani.
~Selesai~
A/n:Hallooo...Choonie dateng bawa bonus cerita GGT.
Hahaha..
Masih gaje kaya biasanya tapi semoga bisa ngehibur kalian yang udah mau ngebaca ini cerita.Akhir kata votement ya~
Choonie :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara Tante Bxb
HumorRendy dan reyhan dua sodara sepupu yang memiliki sifat yang berbeda lalu apa jadi nya jika keduanya harus dihadapan ama sang tante yang begitu tergila-gila dengan yaoi..