SEVEN

11.2K 511 24
                                    

Author POV

"Menurutku kalian berdua akan memiliki rasa cinta dan takut kehilangan satu sama lain. Sepertinya kalian memang berjodoh." kata Andrian sambil tersenyum kepada William.

"Hah? Itu tidak mungkin kak, kau tahu kan Nania adalah satu-satunya wanita yang kucintai. Setelah mendapatkannya kembali aku akan menyelesaikan urusanku dengan Chacha. Selain itu bagi Chacha, aku hanyalah pria brengsek yang menciumnya secara tiba-tiba. Dia tidak mungkin mencintaiku." Ucap William membantah perkataan kakaknya yang tidak masuk akal itu.

"Apa kau ingin membuktikannya?" tanya Andrian masih dengan senyuman yang sama kepada adiknya.

"Apa yang harus aku dibuktikan?" tanya William balik tidak mengerti dengan maksud perkataan kakaknya.

"Membuktikan kata-katamu. Bagaimana kalau mulai hari ini, aku tugaskan kau menemani Chacha mengenal resort yang kita miliki? Ia arsitek baru, jadi temanilah ia berkunjung ke beberapa resort milik keluarga kita." Jawab Andrian.

"Tidak, Chacha pasti menolaknya, bukankah itu seharusnya tugasmu? Bagaimana dengan pekerjaanku sebagai pilot?" tanya William. Ia sangat yakin Chacha pasti tidak setuju dengan usul kakaknya. Selain itu pekerjaannya sebagai pilot tidak mungkin ia tinggalkan hanya demi seorang wanita bernama Chacha.

"Aku yakin Chacha tidak mungkin menolak perintahku. Kau bisa cuti bukan? Selama ini kau tidak pernah cuti, perhatikanlah sedikit perusahaan kita Willy. Kau adalah pemegang saham disini. Aku harus mempersiapkan pernikahanku dengan Kirana. Jadi aku tidak bisa menemani Chacha." Pinta Andrian.

"Baiklah kak, aku akan menjalankan perintahmu. Mungkin nanti aku akan minta tolong pada temanku untuk menggantikanku selama beberapa minggu. Aku pulang dulu kak, nanti malam aku ada penerbangan ke Sydney." Pamit William pada Adrian. Pria itu kemudian meninggalkan kakaknya yang masih sibuk dengan pekerjaannya, menuju ruangannya.

Saat masuk ke ruangannya, Chacha ternyata masih di ruangan itu, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 18.15

"Mengapa kamu belum pulang?" tanya William sambil mengambil barang-barangnya.

"Sebentar lagi, aku sedang menunggu kakaku menjemputku." Jawab Chacha.

"Hmmm Willy, aku sebenarnya menunggumu. Bisakah kita mulai permainan ini besok?" Tanya Chacha saat William berjalan menuju pintu ruangan mereka.

"Bagaimana kalau hari ini? Aku tidak yakin besok akan ke kantor." Ucap William yang membatalkan niatnya dan berjalan menuju Chacha.

"Kamu tidak sibuk? Tidak ada penerbangan hari ini?" tanya Chacha menatap ke arah William.

"Ada, tapi penerbangan malam. Ayo pulang, sepertinya permainan ini akan menyenangkan." Sahut William mengajak Chacha pulang bersamanya.

"Maaf Willy. Bisakah aku yang keluar duluan? Aku hanya tidak mau pegawai lainnya melihat kita pulang bersama." ucap Chacha.

"Tenang saja, tidak ada orang lain selain kita bertiga." Sahut William sambil melihat jam di tangannya.

"Bertiga?" tanya Chacha bingung.

"Iya bertiga. Di kantor ini hanya tersisa aku, kamu dan kakakku Adrian" jelas William.

"Owh, baiklah ayo kita pulang sekarang." Ucap Chacha lalu menggambil tasnya dan berjalan bersama William menuju mobil Audi TT yang berada di luar gedung kantor tersebut.

Tanpa mereka berdua sadari, Andrian melihat mereka dari ruang kerjanya sambil tersenyum.

Hari ini permainan itu pun dimulai. Permainan antara William dan Chacha yang membuat keduanya semakin sering bersama. Permainan yang akan mengubah semuanya, mengubah hubungan keduanya dan mengubah cerita cinta ini.

MY PARTNER & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang