~~~HAPPY READING~~~Kucium bau khas kopi murni dari kopi yang baru saja diantar oleh pelayan cafe ini. Entah mengapa aku selalu menyukai bau dari kopi hitam, namun bau dari kopi ini berbeda dari kopi di café lain.
Kuhirup semakin dalam semakin kuterbuai dengannya. Perlahan kusesap kopi murni ini.
Deg…
Mataku terbelalak saat merasakan manisnya kopi ini walaupun tak kuberi gula sesendokpun.
Dengan cepat kuhampiri salah satu pelayan cafe ini.
“Siapa barista yang membuatkan kopiku?”Pelayan wanita itu terlihat terkejut dengan pertanyaan mendadakku ini.
“A-Apa ada yang salah tuan dengan kopinya?” Tanyanya gugup.
“Ah… Tidak. Aku hanya ingin bertemu dengan barista yang membuatnya.” Jawabku berusaha agar tidak membuatnya takut
"Bisakah kau mengatarku padanya?” Pintaku yang hanya ditanggapi dengan anggukan dan seulas senyum.
“Ikutlah dengan saya tuan.”Ucapnya sambil berlalu menuju ruangan yang kupikir adalah dapur pembuatan kopi.
Dan benar saja pelayan itu membawaku ke dalam dapur kopi dengan seorang barista yang tengah melakukan beberapa pertunjukkan, ah mungkin bukan pertunjukkan namun cara untuk menjadi barista kepada beberapa orang di sana.
Aku hanya bisa melihat punggung tegaknya dari tempatku berdiri saat ini. Ia menggunakan apron hitam layaknya seorang barista yang cocok sekali untuk tubuhnya.
Pelayan yang membawaku kemari mendatanginya dan membisikkan sesuatu pada barista itu.
Kulihat barista itu tersenyum sambil menatapku. Ini pertama kalinya aku melihat wajah setampan itu.
“Sepertinya kita akan menambah satu orang lagi untuk pelajaran ini.” Ucapnya pada beberapa orang di sana yang kupikir adalah orang yang ingin belajar menjadi seorang barista, sama sepertiku.
Barista itu menghampiriku dengan senyum yang menghias di wajahnya.
“Halo Sehun imnida, pemilik sekaligus barista cafe ini. Kudengar dari pegawaiku kau tertarik denganku,, ah ani, maksudku dengan kopi buatanku. Dan pegawaiku juga berpikir bahwa mungkin kau ingin belajar cara membuatnya dariku?” Tanyanya langsung tanpa bosa-basi padaku.
“Ah ne.. Luhan imnida. Bisakah anda mengajarkan pada saya bagaimana cara membuat kopi murni seperti yang anda buat.” Jawabku.
“Hahahaha… Kenapa kau berbicara formal padaku. Santailah, aku bukan seorang guru yang kejam.”Ucapnya sambil tertawa, aku yang melihatnya hanya bisa tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkukku yang tidak terasa gatal.
“Sudahlah lebih baik sekarang kau gunakan apron yang ada di ruangan ganti pegawai.” Ucapnya sambil menunjuk ruangan yang bertuliskan ‘HANYA UNTUK PEGAWAI’ . Aku membalas ucapannya dengan senyuman sambil berlalu pergi.
#AUTHORPOV
Luhan telah belajar dari Sehun selama seminggu. Sehun dan Luhan semakin dekat namun masih dapat dilihat kecanggungan pada saat Luhan berbicara. Ini adalah hari ke-8 Luhan belajar dari Sehun sejak siang hari.Pelajaran itu berlangsung sangat lama, terutama untuk murid baru seperti Luhan. Ia harus mempelajarinya dari awal dan merelakan waktunya untuk mempelajari semua itu walaupun teman-temannya telah pulang sejak sore tadi.
Sehun mengajari Luhan dengan sangat sabar, hingga jam menunjukan pukul 7 malam dan Sehun memutuskan untuk menyudahi aktivitas mereka di dapur.
Ceklek…
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, terlihat Luhan yang terkejut atas kehadiran seseorang dalam ruangan itu. Dengan cepat Luhan membalikkan tubuhnya, berhadapan dengan pintu masuk.
“Ah ternyata kau Sehun-ssi, kukira siapa.” Ucap Luhan yang telah mengetahui bahwa Sehun lah yang masuk ke dalam ruangan itu.
“Mian mengejutkanmu Luhan. Aku mau mengganti bajuku.”Jawab Sehun dengan cengiran.
“Ne,, gantilah. Umm… tadi aku meminjam kamar mandimu untuk mandi tidak apa-apa kan?” Tanya Luhan khawatir karena telah menggunakan kamar mandi pegawai tanpa meminta ijin dulu dari Sehun.
“Tentu saja.” Jawab Sehun sambil tersenyum manis.
Suasana canggung menyelimuti ruang ganti itu. Tidak ada satupun dari kedua insan itu yang berniat untuk memulai pembicaraan. Sehun sibuk mengendalikan pikirannya dan Luhan yang sibuk dengan mengganti pakaiannya.
Sehun diam-diam meneguk salivanya saat melihat nipple merah Luhan yang terlihat menggoda itu. Ia terus memperhatikkan lekukan wajah dan tubuh Luhan lewat ekor matanya.
‘SEHUN APA YANG KAU PIKIRKAN??? DIA PRIA NORMAL TIDAK SEPERTIMU.” Batin Sehun sambil membenturkan kepalanya ke lemari di depannya tanpa mempedulikkan Luhan yang mulai menatapnya heran dan mendekatinya, berusaha menghentikan dan menanyakan keadaan Sehun.
“Sehun-ssi, ada apa denganmu??Hentikan,,, jangan menyakiti kepalamu. Jika ada masalah ceritakanlah padaku.” Ucap Luhan sambil memegang bahu Sehun.
“Lebih baik kau pergi sekarang. Kembalilah besok.” Jawab Sehun mengacuhkan pertanyaan Luhan sambil menepis tangan Luhan dari bahunya.
“Biarkan aku membantumu Sehun. Jangan menyiksa dirimu seperti ini.” Ucapan Luhan menghentikkan kegiatan Sehun untuk membenturkan kepalanya lagi.
“Apa kau benar ingin membantuku eoh???” Tanya Sehun yang hanya dijawab dengan anggukan tegas Luhan.
Dengan cepat Sehun menarik lengan Luhan dan mengapitnya di lemari depannya. Sehun meraup bibir ranum Luhan dan menyesapnya kuat-kuat. Tangan kanannya menarik tengkuk Luhan agar memperdalam ciuman mereka.
Luhan yang menerima perlakuan seperti itu hanya bisa diam terpaku tanpa bisa memikirkan apapun. Ini memang bukan ciumannya yang pertama, namun ini pertama kalinya ia berciuman dengan seorang PRIA, seseorang yang berjenis kelamin sama sepertinya.
Sehun mengetahui keterkejutan Luhan itu. Ia melepaskan tautan bibir mereka saat kesadaran kembali menguasai dirinya.
“Mianhae, aku tak bermaksud seperti ini.” Ucap Sehun singkat lalu pergi meninggalkan Luhan yang masih terkejut di ruangan itu.
Entah apa yang dipikirkan Luhan saat itu. Tapi ia merasa tidak rela saat Sehun melepaskan tautan bibir mereka.
‘Apa ia mempermainkanku eoh???’ Tanya Luhan di dalam hatinya.
“YA!!! XI LUHAN APA YANG KAU PIKIRKAN!!! BUKANKAH LEBIH BAIK JIKA IA TIDAK BERSUNGGUH-SUNGGUH TADI. LAGIPULA MUNGKIN IA HANYA BANYAK MASALAH HINGGA MELAKUKAN ITU PADAMU.” Ucap Luhan pada dirinya sendiri sambil menunjuk-nunjuk dirinya dan memukul kepalanya sendiri.
Dengan cepat ia membereskan barangnya dan bergegas pulang ke apartemennya yang cukup jauh dari café tempatnya belajar menjadi seorang barista.
YEAYYYY….. Chap 1 udah selesai..
Mian ya kalo ada typo & kalo mengecewakan nih ff nya.
Mau lanjut nggak nih chingu???
Kalo mau lanjut vote sama comment juseyo ^_^ .
Kalo nae udah ngerasa vote sama commentnya cukup banyak, nae bakal post chap selanjutnya.
So if u want read the next chapter, u must vote and comment this chap *eakkk sok-sokan bahasa inggris nih nae,, hehehe gpp kan sekali-sekali.
OH YA SEKEDAR PEMBERITAHUAN NIH,,, DI CHAP 2 UDAH ADA NC 21++ NYA. YANG PERNAH BACA FF NC NAE YANG LAIN PASTI TAU KAN GIMANA KALO NAE UDAH BIKIN FF NC 21++ ,,, HIHIHI *YADONGNYA NAE MULAI LAGI NIH >_<.
Annyeong chingu. Love u all :*
![](https://img.wattpad.com/cover/80700012-288-k459851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Barista
FanfictionMain Cast : Hunhan Genre : Romance, NC, YAOI Length : Chaptered WARNING!!!! Nih FF NC sama YAOI, jadi buat anak dibawah umur sama yang gak suka yaoi jangan baca yah,, daripada ribut di nih ff -,- Cover by @ Dev_Rch