Chap 3

3.7K 166 33
                                    

Xi Luhan

Xi

Luhan

Luhan,,,, hanya namanya yang ada di benakku mulai ia memasuki kehidupanku. Namun, apakah semua perasaanku padanya hanya akan menjadi perasaan yang tak terbalaskan? Apa ia benar-benar membenciku setelah apa yang kuperbuat padanya? Sebesar itukah rasa bencinya hingga ia tidak melanjutkan apa yang diinginkannya selama ini, yaitu belajar menjadi barista dariku.

Sehari

Seminggu

Sebulan

Aku selalu menghitung hari-hariku tanpa kehadirannya di sampingku. Ia tak pernah datang ke cafeku lagi baik sebagai pelanggan maupun muridku.

“Sehun-ssi!!!” Suara yang kuduga adalah suara seorang wanita menghilangkan semua bayangan akan kebencian Luhan padaku.

“Ne?”

Plak

#AUTHORPOV
Plak

Baru saja Sehun menutup mulutnya namun sebuah tamparan sudah mendarat manis di pipi kanannya. Terlihat setetes darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Bukan karena tenaga sang penampar yang kuat namun cincin yang digunakannya sangat kuat hingga mampu membuat pipi Sehun lebam dan mengeluarkan darah.

Sehun yang merasa shock akan perlakuan yang tiba-tiba itu langsung menolehkan kepalanya mencari asal suara dan tamparan itu.

“Apa yang kau lakukan Chae Young-ssi?!” Tanya Sehun yang berusaha sabar setelah mengetahui asal semua perlakuan itu adalah Shin Chae Young, yang bernotben sebagai murid, pelanggan dan SAINGANNYA untuk mendapatkan seorang Xi Luhan

“Cihhh,,, kau masih bertanya apa yang kaulakukan hah? Seharusnya akulah yang bertanya. Apa yang kau lakukan pada Luhan oppa hingga ia tak mau keluar dari apartemennya setelah kau mengajaknya berbicara Hah?” penjelasan Chae Young kali ini membuat wajah Sehun berwarna merah bukan karena kemarahan namun kekhawatiran akan keadaan Luhan.

#SEHUNPOV
“Luhan apa yang terjadi padamu? Seburuk itukah aku?” Dua pertanyaan itu terus terucap di mulutku sepanjang jalan menuju apartement Luhan.

Kulajukan mobilku membelah jalanan kota Seoul. Aku tak peduli lagi akan keselamatanku.

Hanya Luhan yang ada di dalam pikiranku, seorang pria yang entah sejak kapan mulai mencuri hatiku.

Cittt

Suara gesekan aspal dengan ban mobil memenuhi indra pendengaranku.

Dengan cepat aku turun dari mobil lalu naik menuju apartemen Luhan.

#AUTHORPOV
Ting Tong
Ting Tong
Ting Tong

Entah sudah keberapa kalinya bel apartemen itu terus berdering, namun sang pemilik tak kunjung membukakan pintu bagi pengunjung apartemennya itu.

“Apa ia baik-baik saja? Apa terjadi sesuatu padanya?” Pikir Sehun yang benar-benar khawatir akan keadaan Luhan.

“LUHAN!!! JIKA KAU TAK MEMBUKAKAN PINTU AKAN KUDOBRAK PINTU INI!” Teriak Sehun yang mulai frustasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang