Chap 2

3.9K 163 12
                                    

"Luhan-ssi apa kau mendengarkanku?" Entah sudah keberapa kalinya Sehun menegur Luhan karena Luhan terus melamun di jam pelajaran mereka.

"Ah, N-Ne. Mianhae Sehun-ssi"Ucap Luhan sambil membungkuk 45 derajat. Sudah ketiga kalinya ia mengatakan dan melakukan hal yang sama.

"Luhan oppa gwenchanayo? Apa kau sakit? Apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit saja eoh???" Sela seorang wanita bernama Shin Chae Young, wanita yang seperguruan dengan Luhan itu.

"Gwenchana Chae Young-ahh"Jawab Luhan sambil memberikan seulas senyum manis pada Chae Young.

Di sisi lain terlihat Sehun yang tengah memperhatikan gerak-gerik kedua manusia berbeda jenis itu. Entah apa arti dari tatapannya itu, tapi ada satu hal yang tersirat di matanya yaitu amarah.

"Kalau begitu lihatlah bagaimana aku menyeduhnya dengan baik." Ucap Sehun dingin lalu menyeduh kopi hitam yang baru saja di panggang itu.

~~skip~~

"Luhan oppa, kau benar baik-baik saja? Kau benar tak ingin ke rumah sakit?" Ucap seorang wanita yang sedang memegang dahi Luhan, sekedar untuk memastikan suhu tubuh Luhan sama dengan suhu miliknya.

"Aishhh,,, kau benar-benar mengagetkanku Chae Young." Ucap Luhan yang baru saja keluar dari ruang ganti.

"Mianhae oppa aku hanya mengkhawatirkanmu. Oppa,, Bagaimana kalau kita makan malam bersama?" Tawar Chae Young sambil menunjukan puppy eyes miliknya.

"Aishh jangan melakukan aegyo di depanku, aku tak tahan melihatnya.... Kau terlihat menggemaskan. Ayo pergi perutku terasa sangat lapar." Jawab Luhan yang menyetujui ajakan Chae Young.

#SEHUNPOV
"Oppa,,Bagaimana kalau makan malam bersama?"

'Aishhh apa yang dilakukan wanita itu, What The Hell. Puppy eyes? Kau benar-benar terlihat menjijikan nona Shin.'Batinku saat melihat Chae Young yang tengah merayu Luhan lagi.

Merayu???

Lagi???

Tentu saja siapa yang tidak tau tentang Shin Chae Young yang selalu mengejar-ngejar dan merayu Luhan sejak Luhan datang di cafeku. Entahlah apa ia memiliki muka yang berlapis-lapis hingga tak tau malu merayu bahkan memegang tangan Luhan di depan umum seperti itu.

"Aishh jangan melakukan aegyo di depanku, aku tak tahan melihatnya..."

'Yap Luhan kau benar dia memang menjijikan dengan aegyonya itu."Aku mengangguk-anggukan keplaku sendiri sambil terus mendengarkan percakapan mereka di balik dinding ini.

"Kau terlihat menggemaskan. Ayo pergi perutku terasa sangat lapar."

'WHAT... THE... HELL... Menggemaskan?? Ayo pergi?? Xi Luhan apa yang kau lakukan???'

"Luhan-ssi ada yang ingin kubicarakan denganmu"

'Eitsss apa yang kulakukan,,kenapa aku malah keluar dari tempat persembunyianku dan kenapa aku malah memanggilanya? Aishh entahlah yang penting ia tak jadi pergi dengan wanita jalang itu.'

"Ah mianhae Sehun-ssi apa tidak bisa besok saja kita membicarakannya?" Tolak Luhan halus.

"Bisakah hari ini saja, aku ingin membicarakannya hari ini." Jawabku yang tak mau kalah dari penolakan Luhan.

BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang