Sekilas

439 8 2
                                    

"Gilak siapa yang buka gorden pagi gini, silau njing"
"Loe yang gila, ini udah jam 9 dan loe masih molor di kasur kesayangan gue. Bangun njing"
"Yaelah, baru juga gue tidur"
"Loe udah tidur dari jam 4 pagi anjing"
"Iyeiye...lagian ngapain sih bangun pagi pagi gini" tanya gue sambil mengucek mata dan berusaha mengambil sebotol jack daniel disamping ranjang Rio.
"Bangun tidur itu nyuci muka pakek air kran, bukan pakek air jack daniel" tangan Rio merebut jack daniel yang ada di tangan gue.
"Kuliah yok... udah 3 hari lebih kita gak kuliah"
"Tumben loe ngajak gue kuliah
"Loe mau njamur di kampus itu terus, gara gara kita kagak pernah masuk ha?"
"Aish.... iyadeh iya..." gue mengiyakan saran Rio sambil mengendus kesal. Gue langsung ambil smartphone dan kunci mobil di atas nakas disamping ranjang Rio.
"Yok..."
"Loe yakin pakai baju itu? "
"Yups... why?"
"Baju loe bau alkohol njing"  kata rio sambil melemparkan kaos distro berwarna merah maroon itu ke arah gue. Setelah kita berdua udah selesai siap siap akhirnya kita berangkat.

------------------------------

Sesampainya di kampus gue langsung menyalakan sebatang rokok yang sudah ada dalam kantong celana gue. Bibir gue berasa aneh kalau 5 menit aja gue gak ngehisap rokok. Gue dan Rio berjalan menuju ruang kampus gue sambil tetep menghisap rokok yang masih ada di tangan gue. Banyak mata yang melihat ke arah kita berdua. Setelah sampai di kelas, gue dan Rio ambil tempat duduk paling belakang. Karna tujuannya adalah biar gue bisa ngelanjutin tidur gue yang diganggu sama Rio.
"Samuel!!!!!"  Seseorang meneriaki gue sambil gebrak meja gue. Gue bangun dan sial... dia dosen killer yang selama ini mempersulit gue buat lulus. Njing kenapa Rio kagak kasih tau gue kalau sekarang jamnya tuh dosen killer.
"Samuel, kamu ini sudah tidak pernah hadir di jam saya, sekalinya hadir tidur. Kamu pikir ini hotel ha? "  teriak dosen killer itu.
"Hehe... maaf bu saya tadi khilaf saya tadi gak lagi tidur kok, saya tadi lagi berdoa. Biar cepet lulus kuliahnya bu. Kan katanya kalau doanya sambil merem biar khusyuk" jawab gue asal.
"Bohong, saya gak mau tau ya samuel selesai jam saya ini kamu ikut ke ruang saya dan saya akan kasih kamu hukuman karna berani tidur di jam saya" 
"Tapi bu..."
"Gak pakek tapi tapian, apa kamu mau gak lulus lagi di semester ini ha? "  ancam guru killer itu. Gue menggeleng lemas, dan akhirnya dengan terpaksa gue mengiyakan kemauan tuh guru killer.  Gue lihat Rio disamping gue yang daritadi menahan tawa karna gue diancam oleh tuh guru killer. Setelah tuh guru killer balik ke depan, dengan cepat gue jitak kepala Rio dan dia malah ketawa. Dasar Rio anjing batin gue

------------------------------

Akhirnya pelajaran membosankan itu pun selesai, tapi apalah daya gue tetep harus berhadapan dengan guru killer itu lagi di ruang dosen. Dengan terpaksa dan ekspresi tidak senang gue melangkahkan kaki gue di belakang dosen killer itu, yang sedang berjalan menuju ke ruang dosen. Mulai dari kelas sampai diruang dosen guru killer ini tak henti hentinya ceramah, sampai di ruang dosen pun dia tetep aja ceramah 'Nih orang ceramahnya kayak kenalpot rusak, gak berenti berenti' batin gue.
Pandangan gue teralihkan dari tuh dosen killer yang sedang jelasin tugas gue ke arah seorang wanita yang sedang berdiri di depan seorang dosen. Wajahnya tak begitu terlihat, tapi sekilas wanita itu terlihat 'cantik'. Gue sering ketemu dengan banyak wanita cantik tapi entah kenapa gue merasa kecantikan dia beda, gak kayak cewek cantik yang gue temui biasanya. Baru kali ini gue terpana dengan kecantikan seorang wanita, walaupun hanya sekilas gue melihat wajahnya. Wanita itu pergi dengan tetap menundukkan kepalanya,
"Makalahnya saya tunggu 2 minggu lagi, biar saya bisa cepet proses nilai kamu itu dan kamu boleh pergi sekarang.  " tanpa gue sadar dosen gue udah selesai jelasin tugas gue. Gue langsung mengagguk seolah mengerti penjelasan tuh dosen dan akhirnya gue berlari pergi. Gue langsung keluar dari ruang dosen itu berharap wanita itu masih ada disekitar sini, tapi nihil. Sekilas gue lihat wajah dia, tapi dia sanggup bikin gue penasaran. Siapa dia? 

------------------------------

Maaf updatenya terlalu lama 😁😁 otaknya lagi buntu soalnya. Dan maaf kalau ceritanya sedikit gak jelas, karna saya masih amatir 😁😁
Tolong vote dan commen yaa 😁😁😁

Ganja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang