4

66.1K 274 3
                                    

Ah! What's going on? Istrinya ingin berkenalan denganku? Lalu mau apa ya? Apa..... sejuta pertanya an bertubi tubi timbul tenggelam dalam benakku yang membuat suasana hatiku tidak nyaman saja. Tepat jam tujuh malam Mark menjemputku. Ia tampak sangat terpesona dengan penampilanku malam itu. Aku memilih mengenakan gaun malam ketat dengan potongan dada cukup rendah yang membuat belahan payudaraku yang montok tampak menonjol.

" You look wonderfull and very sexy Honey!" puji Mark sembari mendekap dan mencium bibirku.
" We will be late, dear ! I won't your wife be long waiting....." protesku.

Selanjutnya kami meluncur ke kediaman Mark. Rumahnya sangat besar dan mewah. Seorang satpam tergopoh gopoh membukakan pintu gerbang lalu membungkukkan badan dengan sangat hormat. Kami melewati taman yang cukup luas sebelum Mark memarkir mobilnya digarasi. Disana berjejer beberapa mobil mewah sekelas Jaguar. Lelaki itu dengan sangat gentle menggandengku masuk. Kulihat seorang wanita telah menunggu di ambang pintu.Usianya memang beberapa tahun lebih tua dariku namun ia memliki bentuk tubuh yang indah dengan payudara berukuran sangat besar. Wanita bule yang sangat cantik pikirku.

" Julie!" sapanya sangat bersahabat sambil menyodorkan tangannya.
" Nana!" sahutku sembari menjabat tangannya.

Kami menuju ruang makan. Sembari bersantap malam kami memperbicangkan banyak hal. Julie wani ta yang sangat nyaman diajak ngobrol sehingga kami dengan cepat menjadi sangat akrab. Kami saling berbagi cerita dari hal umum sampai keurusan ranjang. Dengan polos ia bilang kalau Mark sangat mengagumi diriku. Ia juga bilang sangat menikmati cerita Mark tentang permainan cinta kami yang sangat liar semalam.

" Yes! Mark are right you look very pretty and enrapcure lady...."
" Ahhh! You've execive talk about me.... I am only usual wife not much!" jawabku merendah.

Selesai makan malam Mark dan Julie mengajakku naik kekamar mereka yang berada ditingkat dua. Julie menarik tanganku sehingga aku terjebak dalam dekapannya. Wanita itu menempelkan bibirnya dan mengajakku berciiman. Mulanya aku sedikit berontak karena tidak terbiasa bercumbu dengan sesa ma perempuan. Namun Julie terus memaksa dan meyakinkan diriku bahwa nanti juga aku akan terbiasa

Akhirnya aku hanya bisa pasrah ketika bibirnya dengan buas melumat bibirku. Lidahnya menusuk nusuk rongga mulutku dengan sangat agresif. Benar juga dengan cepat aku terbiasa bahkan kini aku mulai bisa menikmati. Sensasinya sangat berbeda jika dilakukan oleh lelaki. Sesama wanita ternyata lebih lembut dan terasa lebih pas. Tanpa sadar aku membalas cumbuannya dengan pagutan yang tak kalah panasnya. Sementara kami saling mencumbu, Mark melepas satu persatu pakaian kami. Julie menarikku dan men gajkku bergumul diranjang empuk yang sangat besar dalam kondisi telanjang bulat.

" You have beautifull breast and niple, honey!" pujinya sebelum ia menyerbu buahdadaku dengan mulut dan lidahnya.

Akupun mengimbanginya dengan meremas remas payudaranya yang berukuran besar itu. Julie mengulurkan tangannya kebawah. Jemarinya dengan lincah menjelajahi selakanganku sehingga liang vaginaku dengan cepat menjadi sangat basah. Mendadak kurasakan sebuah kepala disurukkan diselaka nganku. Lalu terasa adanya jilatan jilatan lidah yang menyerbu sekitar vaginaku. Ketika kulirik kearah bawah ternyata Mark yang melakukanya.

Dikeroyok oleh pasangan yang sangat ahli membuat aku terengah engah didera milayaran sensasi kenikmatan yang mengaliri seluruh titik saraf ditubuhku. Dalam waktu singkat aku hanya bisa mengejangkan tubuh sambil menjerit penuh kepuasan ketika tiba tiba gelombang orgasme datang menyergap!. Aku menggelinjang gelinjang kegelian karena Mark terus menerus menghisapi cairan kenikmatan yang meleleh keluar dari liang senggamaku.

Julie meminta kami melakukan posisi yang saling memuaskan, posisi 69. Aku yang berada diatas.

" Nana....Oh! I want your mouth! Your tonge! Please.... Fuck me!.... yessss lick like that dear! I love itttt!" serunya berulang ulang.

Selama sekian menit kami saling membagi kenikmatan saling menjilat dan saling melumat liang vagina yang ada didepan kami masing masing. Mark ikut ikutan menyerbuku kembali. Ia jilati seluruh bongka han pantatku juga celah diantaranya sampai akhirnya lubang duburku. Kembali aliran kenikmatan ribu an volt menyergapku. Aku kembali bergairah. Kucumbu vagina Julie dengan sangat bersemangat. Suatu kali Julie menyodorkan sebuah dildo yang bisa bergetar. Kugunakan benda itu untuk melumat liang vaginanya sementara kuserbu kelentitnya yang sudah sangat menegang.

Kudengar Mark bertanya kepada istrinya mengenai vaginaku apakah terasa enak sesuai yang dicerita kannya tadi siang?.

" Yessssss.... Come on fuck her now! " jawab istrinya diantara lenguhan lenguhan nikmatnya.

Mark menghampiriku. Ia tusukkan dari arah belakang penisnya yang sudah sangat tegang itu kedalam liang vaginaku yang memang sudah menanti untuk dimasuki sedangkan Julie masih berada dibawah menjilati kelentitku. Tak terlukiskan rasa nikmat yang kuterima dari posisi seperti itu. Kupercepat kocokan vibrator itu keluar masuk vagina Julie. Wanita itu berteriak teriak penuh birahi sambil mende kap erat erat pinggangku. Tubuhnya sangat tegang. Kemudian ia melenguh sekeras kerasnya saat men capai klimaks.

Menit berikutnya aku yang menggelinjang gelinjang ketika orgasme yang kedua kemba li menyerbuku. Bersamaan dengan itu, terdengar lenguhan lenguhan berat dari mulut Mark. Lelaki itu juga semakin mempercepat genjotannya sampai akhirnya ia melolong penuh kemenangan ketika ia memancarkan cairan ejakulasinya diliang vaginaku. Saking banyaknya cairan itu meleleh turun mene tes netes dibibir Julie.

Malam itu kami masih melakukannya beberapa kali permainan lagi sampai kami tak sanggup melaku kannya lagi karena terlalu capai.



- The END -


So FunWhere stories live. Discover now