Penantian

448 1 0
                                    

Musim pancaroba  mengingatkanku akan kamu.

Dimana musim itu tidak punya pendirian. Bisa panas bisa dingin.

Kamu merupakan manusia terbaik tapi bisa menjadi manusia terjahat dalam hidupku.

Mengagumimu dari jauh bukanlah pekerjaanku. Aku dapat dengan mudahnya merasakan kehangatan pelukanmu.

Mencintaimu bukanlah hal yang sulit untukku karna memanglah kamu mempesona.

Memilikimu bukanlah hal yang dapat memecahkan kepalaku, karna dari awal kamu sudah tertarik padaku.

Tapi kenapa kita tidak bisa bersama?

Kenapa kamu tidak mau mengucapkan cinta padaku?

Kenapa kamu menggantungkanku?

Apa menurutmu aku terlalu gampang untuk kau tipu?

Apa memang sebenarnya inilah watak aslimu?

Entahlah....

Biarlah kamu terus menjadi lelaki pancaroba dan aku akan berlari untuk menemui lelaki musim panasku atau dinginku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak-sajak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang