six

1.3K 128 2
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sudah 4 bulan mereka berada di SMA, dan sudah 4 bulan juga persahabatan Soonyoung, Jihoon, Chan, Seungkwan, Hansol, dan Seokmin terjalin. O ya, ada 1 lagi sahabat baru mereka. Namanya Hong Jisoo. Dia adalah murid pindahan yang baru pindah sebulan lalu. Di karenakan ayahnya dipindah kerjakan ke Seoul.

Sekarang sedang jam istirahat. Ruang kelas 10-H sudah mulai kosong ditinggalkan penghuninya[?]. Tapi tidak dengan Jihoon dan Soonyoung. Mereka lebih memilih berdiam dikelas, padahal kelima sahabatnya sudah mengajak pergi kekantin.

Jika ingin tahu alasan Jihoon tinggal dikelas karena ia diminta Soonyoung mengajarinya pelajaran Matematika. Awalnya Jihoon menolak, tapi akhirnya ia mengalah dan disinilah mereka sekarang. Dikelas yang sudah mulai sepi, Jihoon mengajari berbagai rumus Matematika yang tidak dimengerti Soonyoung. Meja mereka sudah berserakan buku catatan dan coret-coretan.

".... Paham kan?" tanya Jihoon. Soonyoung mengangguk dan mulai menulis apa yang diajarkan Jihoon padanya. Jihoon menghela nafas berat. Lelah mengajari Soonyoung yang susah diajari.

"Aku buat soal dulu ya. Kau pahami apa yang aku ajarkan tadi" perintah Jihoon. Jarinya mengambil pulpen yang tergeletak dan mulai menulis soal dikertas terpisah.

Soonyoung telah selesai mencatat. Ia melirik Jihoon yang sedang serius menulis beberapa soal untuknya.

Soonyoung POV
Aku melirik Jihoon dengan ujung mataku. Wajah imutnya berubah jadi serius sekali. Aku jadi tak enak padanya. Aku tadi sedikit memaksanya untuk mengajariku. Habis mau bagaimana lagi, nanti ada ulangan harian sih.

"Hoonie, kita sudahi dulu ya. Kau harus makan" kataku sambil mengelus kepala Jihoon lembut. Jihoon menggeleng pelan lalu menatapku.

"Aniya. Kau harus belajar. Aku tak mau kau dapat nilai jelek" Jihoon melanjutkan aktivitasnya lagi. Aku mendecak kesal kemudian menarik tangan Jihoon agar ia berhenti menulis.

"Aku janji tak akan dapat nilai jelek" kataku. Jihoon menatapku tak percaya.
" percayalah..."

Author POV
Akhirnya Jihon mengangguk mengiyakan permintaan Soonyoung. Senyum kecil menghiasi wajah wajah imutnya. Soonyoung membalas senyuman Jihoon lalu merangkul leher Jihoon yang lebih pendek darinya.
.
.
Mereka sudah sampai dikantin sekolah. Keadaannya sudah tidak terlalu ramai. Ya, karena 15 menit lagi bel masuk berbunyi. Mengetahui waktu istirahat sebentar lagi akan berakhir, maka Jihoon dan Soonyoung hanya membeli roti dan susu.

Soonyoung yang memang makannya sangat cepat pun habis dalam waktu kurang dari 10 menit. Jihoon yang melihatnya hanya bisa menatap dengan mulut terbuka lebar.

"Kenapa?" tanya Soonyoung. Jihoon menggelengkan kepalanya cepat.

"Kau... Cepat sekali makannya"

"Aku memang cepat kalau urusan makanan. Cepat habiskan sebentar lagi-"

KRIIIIING!!!

"Masuk.." lanjut Soonyoung yang sebelumnya terpotong karena suara bel yang berbunyi nyaring itu.

Jihoon menghabiskan roti dan susunya lalu menarik tangan Soonyoung menuju kelas.
.
.
Sesampainya dikelas, Jihoon melihat kelima temannya sudah duduk manis di bangkunya masing-masing.

"Hoonieee~" seru Lee Chan yang membuat Jihoon menutup telinganya.

"Apa?" tanya Jihoon kini ia sudah duduk dibangkunya. O ya Chan dan Seokmin itu mejanya dibelakang Jihoon dan Soonyoung. Lalu di sebelah kiri Chan ada Hansol dan Seungkwan. Dan di sebelah kanan Jihoon ada Jisoo yang duduk dengan Jung Janna.

"Ajari aku Matematika~" pinta Chan dengan ber-aegyo. Jihoon yang melihatnya hanya menatap jijik kemudian menggeleng.

"Ada Jisoo kan? Sana sama dia saja, aku malas" ujar Jihoon dengan kepala ditaruh diatas buku yang berserakan dimejanya dan Soonyoung. Sesaat kemudian ia ingat bahwa harus mengajar Soonyoung lagi. Jihoon pun menarik Soonyoung yang sedang asik bercanda dengan Hansol dan Seungkwan.

"E-ehh... Kenapa Jihoonie??" tanya Soonyoung saat merasakan dirinya ditarik oleh namja kecil ini.

"Belajar" jawab Jihoon. "Aku sudah membuat beberapa soal, kerjakan" tambahnya. Ekspresi horror kembali ia tunjukkan agar Soonyoung mau belajar.

Soonyoung takut melihat wajah Jihoon yang seperti ini memilih menyerah lalu mengangguk pasrah.

"Kerjakan saja yang sudah selesai kutulis, yang belum lewati saja" kata Jihoon menyerahkan kertas yang berisi soal dan pensil pada Soonyoung. Lalu ia mengambil buku Matematikanya dan mulai membaca.

Soonyoung menyadari keseriusan Jihoon mengajarinya. Walau Jihoon pun terlihat lelah. Soonyoung tidak ingin mengecewakan seseorang yang disayangnya, lalu ia segera menjawab 4 soal yang telah dibuat Jihoon. Tapi sebelum Soonyoung menyelesaikan semua soal, guru Matematika sudah terlebih dahulu masuk kelas.

"Selamat siang~" sapa sang guru ramah. Seluruh siswa menjawab dengan serempak. "Kalian tentu sekarang kita akan apa? Ya, kita akan ulangan harian Kang Yoorang, tolong bagikan soal ini" lanjutnya sembari tersenyum. Ia menyuruh Yoorang selaku ketua kelas untuk membagikan lembar ujian Matematika. Dengan senang hati Yoorang menerimanya.
.
.
Ujian tengah berlangsung. Beberapa diantara 32 murid ini ada yang tenang-tenang saja, mungkin karena mereka jenius. Tapi ada juga yang terlihat gelisah, bingung, dan sebagainya. Salah satunya adalah Soonyoung. Memang ia sudah diajari Jihoon, tapi dibeberapa soal yang ada yang ia lupa cara pengerjaan nya. Soonyoung mati-matian berpikir harus melakukan apa pada soal yang telah membuatnya pusing ini.

Soonyoung POV
Aaaagh... Kenapa ujian kali ini sulit sekali?! Sial, kalau begini bisa-bisa nilaiku jelek. Aku takut dimarahi Eomma dan Appa. Takut juga dimarahi ssaem. Dan.... Jihoon!! Astagaaa... Aku lupa sudah janji pada Jihoon kalau aku tak akan dapat nilai jelek. Aku harus apa tuhan, harus apaaa??!!

TING!

Sebuah lampu bohlam/?/ muncul diatas kepalaku.... (Mungkin). Aku ingat rumusnya! Cara pemgerjaannya!!! Yeay! tinggal masukin angkanya saja. Aku menyambar pulpen yang tadinya kutaruh di atas meja lalu mulai mengerjakan beberapa soal yang kulewati. Hanya tinggal 6 dari 30 soal lagi. Kulirik sedikit jam dinding yang tak berhenti membuat kami panik. 15 menit lagi waktu habis! Aku harus cepat!!

Jihoon POV
Aku melihat Soonyoung sebentar sebelum kembali mengecek jawabanku. Kulihat ia tampak kebingungan dengan soal ulangan. Memang kuakui, ulangan kali ini memang cukup sulit. Bahkan aku yang dinilai pandai Matematika saja sempat bingung, apalagi dia? Apa perlu kubantu?? Tapi gimana caranya? Ssaem sedang mengawasi kami, mata tajamnya menatap seluruh penjuru kelas. Eoh, menyeramkan sekali kalau aku ketahuan memberikan jawaban padanya.

Tapi tak lama kemudian aku melihat Soonyoung sedang menulis sesuatu dengan serius. Mungkin ia sudah menemukan jawabannya. Ah, masa bodoh dengannya, aku harus memeriksa jawabanku lagi.

Author POV
Tepat setelah Soonyoung sudah berhasil menjawab semua soal, bel tanda berakhirnya ujian dan pergantian pelajaran pun berbunyi. Satu persatu murid mengumpulkan lembar jawabannya kedepan lalu dibawa Ssaem keluar kelas. Lega rasanya ulangan kali ini telah selesai. Akhirnya semua bisa bernafas lega setelah pelajaran yang dianggap beberapa murid merepotkan.

Jihoon menatap Soonyoung yang kepalanya ditaruh dimeja. Matanya terpejam. Sepertinya lelah sekali dia. Jihoon hanya terkekeh pelan lalu menoel pipi Soonyoung pelan.

"Hm... Kenapa Jihoonie..?" tanya Soonyoung. Matanya setengah terbuka, menandakan ia sangat lelah.

"Capek, eoh?" Jihoon berbalik bertanya pada Soonyoung dan hanya dibalas dengan anggukkan. Jihoon terkekeh melihatnya.

"Nanti temani aku ke toko buku ya?"

"Ne, Jihoonie"

-----

Hallo ketemu lagi sama aku. Maaf ya kalo rada telat up. Tadi lagi ngerjain pr abis ntu main, eh lupa kalo harus up hari ini. Maaf juga kalo kali ini ga ada romantisnya. Insyallah chap. Selanjutnya ada.

Ok seperti biasa, makasih bgt buat yg udah baca dan voment. Annyeong~

SoonHoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang