"Regi?" Kata Riki. Riki yang awalnya emosi karena perkataan Sella pada Yola, setelah mendengar cerita Sella tentang penyakit Regina pun hatinya luluh. Apalagi setelah Regina datang ke hadapan mereka bertiga.
"Sella, lu kemana a... lu berdua...?!" Kata Regina yang kaget setelah melihat Sella juga Riki dan Yola. "Sella, ayo kita pergi aja dari sini!" Kata Regina lagi sambil menarik lengan Sella dan pergi dari hadapan Riki dan Yola. Regina tampak emosi.
"Regi... Regina, tunggu dulu... tunggu...! lu Kenapa sih?" Kata Sella memberhentikan langkahnya dan Regina yang terburu-buru karena Regina ingin menghindari Riki dan Yola.
"Kenapa sih harus ketemu mereka? gue tau mereka pacaran udah dari lama kan... sebelum gua putus sama Riki?" kata Regina yang sambil emosi.
"Lu tahu dari mana? lu yakin mereka udah lama pacarannya?" Kata Sella yang sedikit tidak yakin dengan perkataan Regina.
"Iya, gue tahu... gue sebenernya udah pernah pergoki mereka jalan berdua... gue udah tau! tapi, jujur gua masih sayang sama Riki... sampai sekarang juga... walaupun Gue putus karena orang tua Riki nggak setuju sama hubungan gue dan Riki, tapi gue masih sayang sama dia!" kata Regina yang berkata jujur kepada sahabatnya Sella.
"Iya Regina! gua paham, Gua tau lo masih sayang sama dia, tapi lo sadar dong lihat sendiri kan apa yang Riki lakukan sama lu? lu denger sendiri yang lagi ngomongin kalau kemaren kalau diputusin ama dia? dia tuh dia tuh cowok gak jelas! udahlah gak usah lu berharap sama cowok kayak begitu, masih banyak cowok yang lain di dunia ini yang lebih baik daripada dia! yang lebih bisa menghargai lo daripada dia! buang jauh-jauh Cinta lu sama Riki! karena dia udah mengkhianati lu!" kata Sela yang menasehati Regina.
"iya, gue ngerti, Sella! gue tahu tentang itu semua! tapi, hidup gue nggak lama lagi! untuk apa Gue berharap sama cowok-cowok lain? ataupun Riki? gue sadar kok gue nggak nggak bakal hidup lama di dunia ini! Ya udahlah, lupain aja masalah gue sama Riki atau masalah yang tadi itu ketemu sama Riki dan Yola! gua mau kasih tau lu sesuatu! dua minggu lagi... dua minggu lagi... gue di kemoterapi!" kata Regina. Tentunya Sella shock setelah mendengar perkataan Regina.
"apa?! lu di kemoterapi dua minggu lagi? Regina, lo serius lu lagi bercanda kan?" kata Sela yang tidak percaya.
"ya ampun, Sel gua nggak lagi bercanda! gue serius sama kata-kata gue! dua minggu lagi gue di kemoterapi!" kata Regina sambil tersenyum. Sella selalu kagum pada sosok Regina yang selalu tegar dalam segala keadaan.
"oke! entar gue yang gantiin orang tua Lu! Gue jagain lo, karena gue tau, orang tua lu itu sibuk banget! jadi, gue bakal bilang Om sama Tante, kalau gue yang bakal jagain lu selama di rumah sakit!" Kata Sella.
"Thank you, ya, Sella! Gue nggak tahu kalau misalnya nggak ada lu! Yola yang gue udah anggap sebagai adek gue sendiri dia menghianati dengan pacaran sama Riki, dan kalau misalnya nggak ada Lu, Gue nggak tau sekarang gue mau gimana... lu yang selalu bikin gua kuat, lu yang selalu bikin gue tegar!" Kata Regina.
"Gue lakukan itu buat sahabat gue, buat sahabat istimewa gue! Itulah gunanya sahabat, iya kan?" Kata Sella. Regina mengangguk. Sella memeluk dengan erat Regina.
***
Aku akan pergi.
Meninggalkan sejuta kenangan bersama kalian.
Bersama dengannya.
Dia pergi untuk gadis itu. Sahabatku.Aku bukan apa-apa.
Aku tak berharga untuknya.
Pengkhianatan itu lebih baik untuknya.Aku sudah memaafkannya.
Jauh sebelum dia meminta maaf.Aku akan pergi.
Aku akan melupakan pahitnya kenangan bersamanya.
Sekarang itu masa lalu.
Walaupun hatiku masih untuknya.Regina Aqueena.
Puisi indah itu di tulis dalam buku yang di berikan Sella sebagai kado ulang tahunnya. Sella memberi sebuah buku yang selama ini membuat Regina terpesona. Regina ingin sekali membeli buku itu dan menuliskan puisi dan cerita pendek karyanya di buku tersebut.
Buku itu adalah hatinya, perasaannya. Perasaan yang telah di khianati oleh orang yang selama ini dia sayangi dengan tulus. Riki dan Yola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kantin Kampus
Short StoryAuthor : Clara Alysia Primathea This story isn't made from plagiarism. Happy reading