6

15 1 0
                                    

Mulai dari Orangtuanya yang terus bertengkar, permasalahan Riki dan Yola yang tak kunjung usai, dan yang lainnya.

Hari ini giliran Sella yang menjaga Regina di Rumah Sakit. Kebetulan Sella sedang tidak ada jadwal kuliah.

"Regi, lu udah minum antibiotik belum?" Kata Sella sambil menuang segelas teh hangat yang di beli di kantin Rumah Sakit.

"Udah kok tadi! Sel, gue pengen ngomong sesuatu!" Kata Regina.

"Iya, ngomong aja!" Kata Sella sambil meminum teh manis hangat yang ada di tangannya yang ia tuang tadi.

"Sel, gue pengen ke kampus! Gue kangen sama temen-temen, sama Dosen-dosen, gue kangen sama pohon seribu lampu yang di buat Riki, kantin kampus tempat gue sering makan sama Riki! Gue kangen itu semua! Gue pengen ke kampus!" Kata Regina kepada Sella.

Sella terkejut. Sella menangis setelah sahabatnya berkata seperti itu. Dia meletakkan gelas yang masih berisi kurang lebih setengah gelas teh manis hangat di atas meja.

"Regi..." kata Sella.

"Eh, Sella... lu kenapa nangis, Sel?" Kata Regina masih dengan senyumannya. Sella memeluk Regina. Regina membelai helai demi helai rambut Sella. Dia merindukan rambutnya yang sekarang sudah tiada.

"Regi, lu harus janji sama gue, lu ga akan ninggalin gue kan?" Kata Sella.

"Sella, walaupun gue ga ada lagi di sini sama kalian, gue akan tetap bersama kalian dari surga! Gue akan jadi malaikat pelindung buat kalian nantinya!" Kata Regina. Regina menangkup wajah sahabatnya itu. "Sekarang... lu ga boleh nangis, lu ga boleh sedih, oke? Ayo Sel, buat gue!" Kata Regina lagi dengan senyumannya.

"Kalo mau ke kampus, gue bakal temenin lu, Regi!" Kata Sella. Dia masih berusaha menahan air matanya yang akan jatuh kembali. Dia tak ingin terlihat sedih di depan Regina.

"Makasih ya, Sella, lu emang sahabat terbaik gue!" Kata Regina.

"Sama-sama, Regina! Lu juga sahabat terbaik gue!" Kata Sella.

***
Keesokan harinya, Regina di temani Sella pergi ke kampus mereka. Sella membantu Regina yang hanya bisa duduk lemas di kursi roda. Regina dan juga Sella bertemu semua dosen yang mengajar mereka. Mereka melanjutkan perjalanan sampai akhirnya mereka memasuki ruangan kelas mereka. Dan mereka bertemu semua teman-teman sekelasnya termasuk Yola.

"Mau apa lu?" Kata Sella saat melihat Yola yang menghampiri mereka.

"Gue mau ngomong doang sama Regi! Bisa ga sih, lu tinggalin gue sama Regina?" Kata Yola.

"Gue tau lu mau macam-macam kan?" Kata Sella.

"Sella, udah nggak apa-apa!" Kata Regina sambil menenangkan Sella yang terlihat sangat marah dengan cara Yola berbicara padanya.

"Hmm, oke deh! Yola... awas lu macem-macem sama Regina!" Kata Sella.

Yola dan Regina menuju ke taman kampus. Hanya kesunyian yang ada di antara mereka saat menuju taman tersebut. Setelah sampai Yola memarkir kursi roda Regina.

"Gimana kabar lu, Yol?" Kata Regina memulai pembicaraan.

"Baik... lu gimana?" Kata Yola.

"Gue baik juga kok!" Kata Regina.

"Hmm, denger-denger lu balikan lagi sama Riki?" Kata Yola. Regina terdiam sejenak dan menatap Yola.

"Oh... itu..." Kata Regina.

"Gue udah tau kok! Lu mau rebut Riki dari gue lagi dengan memanfaatkan Sella dan bilang lu masih sayang sama Riki, iya kan? Ngaku aja lo!" Kata Sella marah-marah.

"Sella..."

"Eh, lu tuh ya... Kenapa sih lu udah di putusin malah kayak gitu? Tau diri dong! Lu tuh sama aja maksa Riki buat sayang sama lu lagi!" Kata Yola yang menyelak pembicaraan Regina.

"Bukan gitu..." Kata Regina.

"Halah... omong doang lu!" Kata Yola sambil ingin mendorong kursi roda Regina.

"Yola, lu mau ngapain? Yol... stop!" Kata Regina yang panik karena di depannya sudah terlihat selokan kecil yang kalau dia terjatuh, itu akan berbahaya. Regina terus menjerit sambil menangis.

"Stop...!" Kata seorang laki-laki dari kejauhan. Yola menghadap ke arah sumber suara itu muncul. Dan... itu Riki. Regina masih menangis.

"Ri-Riki? Ka-kamu ngapain di sini?" Kata Yola.

"Bukan urusan lu! Lu ngapain mau dorong cewe gua? Lu jahat banget sih? Salah apa Regina sama lu, hah?!" Kata Riki yang langsung menarik kursi roda Regina.

Kantin KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang