July paling tidak suka terjebak dalam keadaan seperti ini, selesai sarapan July pamit pada Andrew untuk pergi keruang keluarga menghabiskan pagi indahnya dengan menonton tv tapi siapa sangka Andrew akan mengikuti jejak July untuk nonton tv. Akhirnya mereka berdua terjebak disuatu situasi yang mereka berdua sebenarnya juga merasa risih. Saling tidak berbicara, seakan menutup mata mereka masing-masing kalau ternyata ada orang lain ditempat yang sama.
July yang menyadari adanya bunyi panggilan berasal dari ponselnya langsung mengambil ponsel yang memang dari awal Ia taruh diatas meja didepannya. Baru saja July menempelkan benda persegi panjang itu ditelinganya Ia langsung menjauhkannya kembali.
"Kamu harus belajar berbasa-basi dulu kalau menelpon orang kurasa" Dengus July
"..." July hanya memutar bola matanya mendengar jawaban dari seberang, Andrew hanya memfokuskan penglihatannya ke tv berbeda dengan telinganya yang sedang menguping pembicaraan July, benarnya Andrew juga tidak suka dengan situasi ini, dia seperti kelihatan begitu err brengsek terhadap July
"Ada apa? Ku harap ini memang penting"
"..."
"APA?! Kau gi.." Belum selesai mengatakan itu Andrew sudah melihat dua gadis yang mungkin seumuran dengan July berada dibelakang July. Andrew mengenal mereka berdua, Anastasya Williams seorang disainer yang terkenal dengan rancangannya yang glamor sekaligus sederhana yang sedang memegang ponsel dan Abigail Jonathan seorang supermodel majalah teen maupun dewasa. Tapi untuk apa mereka datang kemari? Pikir Andrew
"Surprise Baby Ai, we miss you so badly!" tiba-tiba mereka berdua memeluk July dari belakang, July yang kaget dengan aksi tersebut hanya menatap kedua sahabatnya dengan tatapan super datar.
"Ihhh baby Ai, kamu tidak senang kami datang kesini? Matamu itu makin sexy saja kalau seperti itu," ucapan terakhir dari Ana membuat Andrew hampir tertawa, kalau tidak mengingat objek yang akan dia tertawakan ada didepan matanya.
"Apa yang lo berdua lakuin disini?" Tanya July baik
"Astaga! Lo dengar Abs? Dia, seorang July Miller pake bahasa gue-lo lagi? Ini harus dimasukin dikeajaiban dunia terbaru! ...," Pekik Ana "dan apa-apaan ini? Makhluk sexy apa ini yang ada didepan gue? Omaigat? Patung baru Ai?"
Andrew hanya menampilkan senyum tipisnya, sejujurnya dari tadi mendengar celotehan kedua sahabat July Ia sudah setengah mati menahan tawanya. Andrew mengerti semua yang dibicarakan ketiga gadis itu karena Andrew pernah bersekolah di Jakarta walaupun hanya tiga bulan dan Iapun sekarang sering membicarakan bisnis dengan partner-partnernya dari Indonesia.
"Jangan lebay An, lo mau gue pake bahasa formal gitu? Aku-kamu atau saya-anda lo tinggal pilih. Dan itu bukan patung gue, lo bisa liat dia manusia bisa napas,"
"But wait, bukannya dia itu Andrew Parker ya? CEO KLines corporation? Iyakan Abs? Dia dilansir disalah satu majalah sebagai CEO terhot yang pernah ada!" Pekik Ana girang
"Hm ya."
"Ih lo berdua kok responnya kek gitu sih?! Gue aja udah sampe panas dingin gini lo berdua cuma santai-santai aja. Rese lu bangcat!"
"Gue gak tau, jarang baca majalah tentang fantasi liar wanita. Gak ada yang harus dipanas dinginin sama dia, dia tetap cuma manusia aja sama kita. Kalo dia udah setengah vampir baru itu gue panas dingin." Balas July cuek, sementara Andrew entah dari kapan sudah tertawa lepas. Andrew memang tak pernah menerkah-nerkah apa yang dipikirkan July, tapi ini vampir? Astaga!
"Astaga Ai, lo memang kuded dari dulu yah pantasan aja gak laku-laku." Ana berdelik sewot sementara July hanya mengangkat bahunya santai, tak terpengaruh dengan omongan menusuk Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
EAGERNESS
Romance[18+] PART 8 DIPRIVATE "Ehh.. Aakhh.. Mpphhhh" Aku mengerang, menikmati setiap sensasi yang sedang pria itu ciptakan dengan gerakan pinggulnya yang semakin tak karuan. "Owwh.. Kau sempit sekali July! Ahh" "Shh.. Fuckkk.. Fuck me harder Drew! Akhh" ...