~Callista -1

89 3 1
                                    

Selamat membaca

⚫⚫⚫⚫⚫

Ke mall bersama .1


"Abang!"

Callista berlari menaiki tangga menuju lantai 2, dimana Abangnya sedang duduk di salah satu anak tangga.

"Hm." sahut Ray pelan.

Callista duduk disalah satu undakan anak tangga lalu menatap Ray dalam. Ray yang tengah memainkan hape nya itu hanya diam.

"Abang, Rani boleh minta tolong nggak?" tanya Callista memohon.

"Hari ini gue mau ke mall, bang," lanjutnya.

"Mau beli keperluan sama mau jalan-jalan."

Ray melirik Callista yang ada disampingnya malas. Lalu menggeserkan tubuhnya menjauh dari gadis itu, seolah Callista adalah orang yang menjijikan

Diperlakukan seperti itu, Callista cemberut. Dengan kesal Callista merebut hape kakaknya dengan kasar, kemudian dengan santai cewek itu melihat hape kakaknya dan tertulis di sana, bahwa Ray tengah bertengkar dengan kekasihnya di chat line.

"Cie yang lagi berantem." sahut Callista menyeringai.

Ray merebut hapenya dari tangan Callista dengan kesal.

"Hehe, makanya, harus ngertiin perasaan cewek, biar hidup lo tenang, aman, damai dan .."

"Bacod lu." potong Ray, seketika membuat kedua bola mata Callista membulat.

"Abang, gak baik motong pembicaraan ORANG!" ucap Callista berteriak keras, menandakan ia mulai emosi. Entahlah, Callista orangnya memang mudah terpancing emosi.

"Ya Allah," ucap Ray dengan tangan diusapkan ke dadanya."Lo ngomong biasa aja kali, gak usah teriak-teriak!"

"Ya abisnya lo mancing-mancing gue aja!" timpal Callista gemas. Ia langsung menjambak rambut kakaknya lalu menggelitik perutnya, membuat Ray tertawa kegelian.

"Wanjer! Wey berhenti ya ampun.. Hahahah!"

Callista tertawa melihat kakaknya kegelian akibat ulahnya. Sungguh, hal ini benar-benar membuatnya senang, bahagia. Walaupun dia sedang terpuruk, tetapi ada saja hal yang membuatnya bahagia seperti sekarang.

"Udah wey! Iya iya, ayo! Gue anterin!" sahut Ray akhirnya.

"Hahaha, iya ayo cepetan! Ganti baju dulu, bau jigong lo!"

Ray mengangguk lalu pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Sedangkan Callista sedang asyik membajak ponsel kakaknya.

Tak lama kemudian Ray telah selesai memakai pakaiannya, lalu mereka berdua pergi menaiki mobil ke mall yang jaraknya lumayan jauh dari rumah mereka.

Diperjalanan, Callista asyik mengemil dan juga menyetel lagu kesukaannya dengan volume keras sampai Ray yang ada disampingnya meringis.

Lagu yang termasuk kedalam lagu pop itu begitu menggetarkan gendang telinga. Ray menyetir sambil meringis sedangkan Callista hanya menikmatinya sambil bersenandung kecil.

JI (1) - I'm (not) PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang