Part 5

5.2K 291 10
                                    

Louise menatap Leanna yang sedang bermain piano sambil bersenandung mengikuti alunan musik yang dimainkannya. Senyum di wajahnya membuatnya terlihat begitu bercahaya dan memesona.

Louise tidak menyangka Robert Adams benar-benar memegang janjinya dan mengembalikan adiknya. MeskipunLouise tahu apa yang diinginkan pria itu telah berhasil setelah membaca berita dikoran tentang pernikahan Gerald.

Namun, entah kenapa Louise mempunyai firasat tidak enak bahwa misinya masih belum berakhir. Ini semua terlalu mudah untuknya.  Suara dentingan piano adiknya yang terhenti membuat Louise otomatis menoleh mendapati Leanna sedang terdiam sambil menunduk didepan pianonya.

" An, mengapa kamu menghentikan permainanmu?" tanyanya perlahan menyadari ada sesuatu yang mengganggu diri Leanna.

Gadis itu menggeleng pelan dan  tidak bersuara. Louise melanjutkan lagi dengan lembut," An, jika ada yang ingin kamu katakan, kumohon katakanlah. Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?"

Gadis itu menggigit bibirnya dengan sedikit ragu dan lama akhirnya baru membuka suara," Lou, sebenarnya ini adalah sesuatu yang ingin kutanyakan sejak lama namun tidak pernah mampu kutanyakan padamu."

Gadis itu terdiam sejenak sebelum akhirnya mengeluarkan apa yang selalu menjadi pertanyaan dikepalanya selama ini."  Mengapa kakak baru sekarang memutuskan untuk meninggalkan Tuan Adams? Apakah ini ada kaitannya dengan diriku?"

Louise terperanjat sejenak namun dengan cepat mengendalikan perasaannya. Adiknya memang buta namun tidak berarti dia tidak bisa mengetahui perubahan hati Louise. Louise meraih tangan Leanna dan menggenggamnya. Dia tahu dirinya harus pandai menjelaskan kepada Leanna agar adiknya tidak curiga dengan kehidupan yang dijalaninya selama ini.

" Apa yang menyebabkan dirimu berpikir seperti itu An?" tanyanya lembut dan meremas tangan adiknya dengan pelan dan dirasakannya adiknya juga membalas genggamannya. Dia tidak pernah melihat raut wajah Leanna seperti ini sebelumnya, ada kesedihan yang terpancar dikedua matanya.

" Aku hanya ingin tahu, Lou. Aku masih ingat dengan hari itu, hari ketika kamu mengatakan kita berdua akan meninggalkan kediaman Robert Adams. Meskipun pada akhirnya kecelakaan itu menghentikan segalanya. "

" Dulu kakak masih remaja dan hukum berpihak kepada Robert Adams menyebabkan kakak terperangkap dan tidak bisa meninggalkannya. Apakah selama ini aku yang menyebabkan kakak terikat dan tidak bisa melepaskan diri darinya?" Louise terpana mendengar pernyataan yang keluar dari bibir Leanna. Mata birunya  berkaca-kaca menahan tangis ketika dia memandang dengan ekspresi penuh kepedihan kepada Louise.

Jantung Louise bagai berhenti berdetak. Apakah Leanna selama ini tahu apa yang dilakukannya? Tanpa sadar dia merasa dirinya gemetar takut akan reaksi adiknya akan sikapnya selama ini. Apakah Leanna akan jijik dan muak dengan dirinya juga seperti orang lain? Apakah adiknya juga akan mencaci makinya sebagai seorang pelacur?

"Kakak tahu mengapa selama ini aku selalu tersenyum dan tertawa dihadapanmu? Sebab aku sadar kakak mencintaiku lebih dari apapun didunia ini dan selama aku bahagia, kakak akan bahagia. Namun, kenyataannya aku tidak merasa bahagia sama sekali, Lou, hidup terpisah darimu dan merasa begitu kesepian setiap waktu. Aku hanya bisa menghitung hari menantikan setiap saat kapan kita  bisa bertemu kembali."

Louise berusaha menenangkan pikirannya, adiknya tidak mungkin tahu apa yang dilakukannya. Louise membelai rambut Leanna yang sehalus sutra ,memandang kecantikan adiknya yang bagaikan boneka dengan mata biru yang tidak akan pernah bersinar menatapnya lagi. " Jangan berpikiran macam-macam , An. Kakak tidak pergi dari sisi Robert Adams karena kakak sudah salam paham dengan kebaikannya kepada kita dulu. Namun, sejak kecelakaan saat itu dan perlakuannya yang penuh perlindungan kepadamu membuka mata kakak dan sadar perlakuannya adalah tulus." Kebohongan terbesar yang pernah diucapkan Louise namun dia harus melakukannya. Untuk menyakinkan Leanna yang berinsting tajam, Louise rela mengucapkan apapun agar gadis itu tidak terluka.

The Impossible DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang