CHAP 1.

1.2K 102 35
                                        

YAOI,BL,OOC,TYPO.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.

"Eomma harus menghabiskan makanan eomma sebelum memakan ddukbokkie yang ku bawa.Atau dokter Shin akan mengomeliku." Jimin memapah Eomma-nya perlahan menuju ranjang. Setelah mendudukan eomma-nya, Jimin segera mengambil mangkuk berisi bubur yang harus dimakan eomma-nya,lalu menempatkan diri ditepi ranjang. Bersiap memberi suap-suapan penuh cinta.

"Aaa~"Jimin memberi suapan pertama.

"Pasti eomma sangat bosan pagi,siang,malam mengonsumsi bubur"terka Jimin sambil mengisi sendok untuk suapan kedua.

"Uhuk..tidak salah lagi...uhuk"

"Eomma ingin minum?"Alis mata Jimin bertaut mendengar Eomma-nya batuk. Diraih gelas berisi air putih yang dapat ia jangkau tanpa harus berpindah posisi.

Eomma Jimin meneguknya hingga gelas yang semula berisi air penuh,kini hanya tinggal setengah. Dengan sigap Jimin mengambil alih gelas tersebut dari tangan Eomma-nya kemudian meletakkannya kembali pada posisi semula.

"Bisa kita lanjutkan? "Tanya Jimin penuh selidik karena sepertinya Eomma-nya tidak selera makan. Ditambah lagi dengan Eomma-nya menghela napas dengan suara yang seolah mengisyaratkan bahwa ia sedang tidak nafsu makan dengan menu yang itu-itu saja.
.
.
.
.
10.21 PM KST

Jimin masih berkutat dengan tumpukan tugas matematikanya. Padahal,tugas itu sudah harus ia kumpulkan besok bersamaan dengan ujian harian matematikanya.

"Kenapa laptopmu tiba-tiba mati?" tanya Eomma bingung.

Jimin menoleh dan beranjak dari sofa mendekati ranjang.

"Baterainya habis eomma" jelasnya setelah mempermainkan telunjuknya diatas touchpad.

"Padahal sedang seru-serunya!" Eomma menghela napas kecewa.

Jimin menatap kedua bola mata Eomma-nya dengan sedih. Tapi apa boleh buat karena charger laptopnya tertinggal dirumah.

"Lagipula ini sudah larut malam" Jimin menutup laptopnya. "Sudah waktunya eomma untuk tidur. Kelanjutannya bisa eomma lihat besok," imbuhnya seraya menarik ujung selimut dan mulai menyelimuti Eomma-nya.

"Aku akan segera mematikan lampu." sambungnya sebelum kembali menduduki sofa untuk melanjutkan tugas yang tinggal dua nomor lagi. Untuk dua nomor terakhir, ia menambah kecepatan dalam mengerjakan tugasnya agar ia bisa segera menyusul Eomma-nya tidur.
.
Pagi pagi sekali Jimin sudah kembali kerumah.

Jimin berdiri menghadap cermin berukuran separuh badanya.
Selesai mengancing baju,ia segera menyisir rambutnya, serta menyemprotkan parfum ke badannya.Jimin beranjak mendekati tasnya dan keluar kamar untuk memakai sepatu.

Baru saja ponsel disakunya bergetar sesaat setelah ia mengunci pintu. Ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel itu.

From : Alien

Bagaimana kalau Ramen-nya diganti menjadi kau memberikanku contekan untuk ulangan nanti?

Jimin menghembuskan napas nya kasar dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia memasang earphone berwarna biru, lalu naik ke atas sepeda dan mulai mengayuh.

Love-{MinYoon/TaeGi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang