YAOI,BL,OOC,TYPO.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
."Lebih cepat!" seru seorang berkumis tipis yang berdiri tepat di bawah ring basket dengan peluit yang melingkar di lehernya. Suaranya begitu menggelora.
PRIT-PRITㅡsesekali dia menggunakan peluitnya untuk menyemangati muridnya yang mulai kelelahan.
"Kang seulgi! Park chanyeol! Hirai momo! Jangan ragu untuk berlari lebih cepat!" pekiknya lagi dikuti suara peluit. Para siswi mulai kehabisan tenaga. Langkah kaki mereka semakin memendek dan semakin lambat. Sekian kali guru kim membunyikan peluit nya.
"Kim Taehyung! Lebih cepat!" tuntun guru kim saat Taehyung melintas dihadapannya. Ini sudah putaran yang kesembilan belas, tinggal satu putaran lagi.
"Aigo, kau lagi! Berlarilah dengan benar sehingga lemak diperutmu cepat terbakar!" tuntunnya lagi saat lee suhyun selaku siswi berbadan gemuk melintas dengan sangat pelan. Peluh sudah membanjiri seluruh tubuhnya sehingga kaos olahraga yang ia kenakan seolah menempel ditubuh gemuknya. Persis seperti gumpsuhyun daging yang mencoba lari.
"Hosh...hosh...Guru, sepertinya...aku akan mati.." bilang lee suhyun sembarangan karena saat ini yang ia rasakan hanya lelah, dan lelah.
"Ayo kau pasti bisa!" secepat kilat Jimin berlari mendahului suhyun.
.
.
.
.
.
.Bel menggema melalui speaker-speaker disudut ruang kelas. Para penghuni kelas mengemasi barang mereka.
"Jangan lupa mengerjakan tugas rumah kalian!
Mereka mulai berjejalan keluar kelas. Jimin selalu menjadi paling terakhir meninggalkan kelas.
"Terima Kasih!"
Jimin menghentikan langkah setiba di depan pintu. Coba tebak pandangan apa yang dia lihat.
"Ini buatan ku sendiri. Kuharap sunbae menyukainya." namja berkacamata tebal itu menggigit telunjuknya seperti bayi. Mungkin telunjuk hoobe itu bisa putus bila berhadapan dengan Taehyung lebih lama lagi.
"Aku merasa tersanjung." Taehyung menanggapi adik kelasnya dengan sangat ramah.
Namja berkacamata dan berjerawat banyak itu menunduk malu.
Taehyung masih tersenyum seolah memberikan lampu hijau. Tidak sengaja Taehyung menoleh kearah pintu dan mendapati Jimin tengah tersenyum geli. Seketika senyuman di bibir Taehyung memudar.
"Bantet!" panggilnya kemudian. Namja yang terdeteksi sebagai salah satu pengagum Taehyung pun ikut menoleh ke arah pintu.
Dengan senyum geli Jimin keluar dari tempat persembunyian. Jimin hanya bisa menutup mulutnya agar tawa yang sejak tadi tertahan tidak lepas kendali .
"Romantis sekali" ejek Jimin sambil bertepuk tangan pelan. Lamat-lamat ia mulai mengeluarkan suara tawa yang tersendat-sendat.
Pipi adik kelas berparas tak terlalu cantik namun manis seketika berubah menjadi merah padam.
"Apa kalian sudah jadian?" selidik Jimin.
"Hentikan omong kosongmu!" sergah Taehyung.
"Sepertinya dia sangat menyukaimu," ledek Jimin. Taehyung melirik Jimin dengan sinis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love-{MinYoon/TaeGi}
FanfictionRemake fanfiction from-Love Examination. Karya Annisa Widi Astuty. . . . . Warning : YAOI,BL,OOC,TYPO. . . . Fanfic ini remake dari ff yang sudah dibuku kan(?yang berjudul-Love Examination-karya Annisa Widi Astuty. Saya hanya mengubah sedikit alur...