Casei, Aceto, dan Brevis

215 26 11
                                    

Minggu pagi gadis itu habiskan untuk berolah raga di sekitar taman asrama. Ia melihat jam tangannya.

'Astaga, sudah jam 7:35' batin gadis itu. Anes lupa bahwa ia sedang ada janji bertemu dengan Calum. Gadis itu langsung berlari secepat kilat menuju kamarnya; mandi dan bersiap untuk pergi.

Lagi-lagi saat diperjalanan menuju bookstore ia menemukan anjing dan menanyakan nama serta umur pada pemiliknya.

Ia melihat jam tangannya. '8:09 mati lu nes.' Gadis itu sadar bahwa ia harus menemui Calum.

"Aduh maaf telat hoshh." Ucap gadis itu engap, dia baru saja berlari untuk menemui Calum.

"Ini udah lewat dari 10 menit! Biasakan dong harus tepat waktu! Pantes aja kemaren terlambat ke sekolah." Kesal Calum.

"Iya maaf ya" Anes mengaku salah lagi. Ini semua karena asramanya yang tidak boleh memelihara anjing. Ya, salahkan asrama.

"Loh kok gak ada?!" Calum panik, "Maaf nes bukunya ketinggalan dirumah." dia mengacak rambutnya sembari mencari buku di tas hitamnya.

"Yahhh kok bisa?" Tanya gadis itu sambil mengerutkan bibirnya kesal. Anes akui ia memang terlambat, dan itu membuat Calum kesal. Tapi Calum lebih parah. Walaupun ia tepat waktu, tapi ia lupa membawa barang yang ia janjikan; buku fisika Anes.

"Ayok lah ke rumah gue. Ngambil bukunya, deket kok dari sini." Calum menarik tangan gadis itu, menggenggamnya erat agar selalu berada disampingnya.

'Pasrah aja lah nes, lagian besok kan pelajaran pertama fisika' batin gadis itu mengikuti Calum menuju rumahnya.

Highland -komplek rumah terbagus di kota ini- dan mereka berhenti. 'I-iniii.. Rumah Calum?' gadis itu sedikit menga-nga melihat rumah dengan pantai di bagian belakangnya.

Gadis itu masuk dan duduk di sofa sambil menunggu Calum mengambil buku fisikanya. Ia mendengar suara yang sangat ia cintai.

"Woof woof." Gunggungan suara anjing yang berada di taman dekat pantai.

Tentu saja gadis itu langsung menganga kagum dan terpanah menuju ke tempat suara manis itu berada.

'Astaga 3 golden retriever' batinnya. Gadis itu senang sekali, pasalnya ia sangat ingin menemui anjing jenis ini.

"Dari sebelah kanan Casei, Aceto, dan Brevis" Ucap Calum yang berada di belakang gadis itu. Cowok itu memerhatikan Anes dari tadi.

Spontan gadis itu menoleh ke arah Calum. "Astaga mereka sangat lucu sekali."

Calum memasang wajah i-know-right "Mereka sangat mirip satu sama lain, sampai saat ini belum ada orang yang bisa menebak nama mereka dengan benar." Calum melipat tangannya di dada.

"Hah?! yang benar saja, ini justru sangat mudah bagiku." Anes tersenyum.

"Baiklah tutup matamu." Calum mendekati 3 anjingnya. "Guys switch." Calum menyuruh 3 anjingnya bertukar tempat. Seperti sudah terlatih mendengar kata switch.

'Ini pasti sangat mudah sekali.' Batin gadis itu.

"Buka matamu!" perintah Calum "Sekarang tebak nama mereka."

"Dari sebelah kanan Brevis, Casei, dan Aceto." Jawabku santai. "Benar tidak?"

Calum menganga, ia terpesona dengan gadis ini. 'Holy shit' gumamnya. Seumur hidupnya belum ada yang bisa menebak ketiga anjing golden retriever ini karena mereka kembar. Cowok itu mendekati Anes yang berdiri menghadap ketiga anjing itu.

"You're right, Anes." Ucap Calum yang berada di sebelah Anes, menatap juga ketiga anjingnya itu.

"Haha... Itu sangat mudah Calum." Anes melihat Calum dan spontan Calum pun melihat Anes juga. Wajah Calum semakin dekat dengan wajah gadis itu.

Mereka berciuman. Awalnya hanya sentuhan di bibir karena Anes sangat kaget -ia merasakan bibir Calum yang sangat lembut- Gadis itupun memejamkan matanya dan membalas ciuman cowok itu.

"Umm.. aku harus pulang." Anes memberanikan diri untuk berbicara setelah ciuman itu terjadi. Ia segera mengambil buku fisikanya di atas meja tamu.

"Baiklah, aku akan mengantarmu." Tawar Calum yang mengeluarkan kunci mobilnya menuju garasi. Anes mengangguk karena langit sudah mulai merintikan air perlahan.

Suasana di mobil tidak canggung, Calum melontarkan pengalamannya mengurusi anjing dan pembicaraan itu membuat Anes sangat tertarik.

Sesampainya di asrama, gadis itu tersenyum dan melambaikan tangannya pada Calum. Cowok itu membalas senyumannya dan segera menancap gas perlahan.

Tingkah laku yang melanda gadis itu sangat aneh sekarang. Terkadang ia merasa senang, gembira, serta terlihat bodoh di depan temannya; Berly.

Gadis itu menyadari waktu pertama kali bertemu dengan Calum ia menggunakan 'lo-gue' dan ciuman itu membuat mereka menggunakan 'aku-kamu'

Anes sangat ingin menceritakan ciuman pertamanya pada Berly, tapi tidak sekarang, mungkin suatu saat di waktu yang tepat.

(A/N)

Anjuuu gue lelah

btw itu anjingnya nama latin bakteri amat yak. maafkan gue yg suka biologi dan fisika, karena guru SMA gue ngajarinnya enak bgt wkwk

Gengs jangan lupa vote ya haragai karyaku babes💕

Dogs and You ☞ c.t.h [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang