"Ardan!"
Suasana sekolah yang tadinya sepi karena jam pembelajaran telah berlangsung, langsung menegang saat suara bu Raina memenuhi koridor sekolah ketika Ardan baru saja menutup pintu mobilnya dan ingin beranjak menuju kelas.
"hmm"gumam anak laki-laki itu dengan santainya dan tidak menoleh sedikitpun kepada Raina -guru yang seharusnya dihindari.
"lihat saya!" Suara bu Raina meninggi, membuat Ardan berputar menghadap bu Raina yang berdiri dihadapannya dengan kedua tangan terlipat di depan dada. "sekarang, apa lagi alasan kamu terlambat Ardanan?"
"macet" Jawab Ardan santai. Kemudian ia berbalik, hendak menuju kelas yang tadi sempat tertunda.
"Ardan, saya belum selesai bicara!" Bu Raina melepas tangannya, emosinya sudah meluap dengan begitu mudah, sudah habis kesabarannya untuk menghadapi sosok Ardanan Kennpanutan Rajanasa.
"Apa?"
"Sampai kapan kamu akan terlambat, Ardan? Jangan mentang-mentang kamu cucu kesayangan dari pemilik sekolah ini kamu jadi seenaknya!"
Ardan menghela napas. Percuma juga kalau ia memberikan jawaban yang sama, toh gurunya yang satu ini pasti akan tetap menghukumnya.
"saya akan semakin terlambat kalau anda menahan saya disini" ketus Ardan, yang sekali lagi membuat guru dihadapannya jengkel setengah mati.
Bu Raina yang melihat gelagat murid berandalannya yang satu ini pun kembali menghela napas kasar, dan mendongak untuk menatap Ardan. "Kamu akan tetap saya hukum, Ardan. Dan setelah hukuman tersebut selesai, tolong temui saya di ruang BK" Tanpa peduli dengan jawaban Ardan. Guru tersebut beranjak dari hadapan Ardan.
Ardan diam saja. Bukan karena takut atau merasa kecil karena sedang diomeli oleh gurunya, namun ia terlalu malas menanggapi omelan guru yang seharusnya ia hindari.
A/N :
VOTE COMMENT, JANGAN LUPA YA.
KARYA PERTAMA SAYA DI AKUN WATTPAD INI. KARYA SAYA SEBELUMNYA ADA DI AKUN @Widyakristianti , NAMUN HARUS DIHENTIKAN DAN TIDAK DILANJUTKAN, DIKARENAKAN LUPA PASSWORD AKUN TERSEBUT.
ENJOY! HAPPY READING!
THANKS, WIDYA KRISTIANTI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maps. Real love!
RomanceApakah aku hanya bisa berharap dan bermimpi? Dalam mimpi-mimpi kecil disetiap tidurku Dalam lipatan tanganku, aku berdoa Semoga suatu saat nanti kita akan bertemu Dengan harapan, kita berhasil menggapai mimpi. ...