#2

85 3 1
                                    

******
Setelah mengetahui bahwa rumah anak laki2 yang bernama Rey itu berdekatan dengan rumah Key, mereka sering main bersama dan melakukan hal-hal lainnya bersama. Itu juga menjadi salah satu alasan mengapa Rey sangat menyayangi Bindo anjingnya, karena ia yang membuatnya bertemu Keysha, sang pujaan hati.

"WOIIIIII!!! bengong aja lo Rey" lamunan Rey seketika buyar melihat Kepin dan Iyan ada dikamarnya.

"Kok lo berdua bisa disini sih?" Rey merebahkan tubuhnya dikasur.

"Nyokap lo nyuruh kita masuk tadi. Kita udah ngetok2 kamar lo tapi gaada yang keluar, eh taunya lo lagi melongo disini" tutur Kepin.

"Mau ngapain lo berdua?"

"Numpang berak! jemput lo futsal lah gimana si orang udah janjian dari kemaren"

"Oiya ya! yaudah sabar gue siap siap"

******
"Gila ya gue cape banget tumbenan biasanya kaga" kata Iyan pada dua temannya itu.

"REYYYY" Keysha tiba-tiba dateng bawa handuk dan tiga minuman dingin.
"Sorry ya gue telat! Rey udah selesai main ya?" tanya Key dengan muka melas lucunya itu.

"Eca kok baru dateng sih bedon banget gue udah selesai main" jawab Rey.

"Gue tadi ada kerkom dulu maaf ya Rey" ucap Key.

Rey dan Key menengok ke Iyan dan Kepin yang sedang bisik-bisik serta menatap mereka dengan pandangan bingung. Lalu Rey menarik Key mendekati mereka.
"Ini Keysha yang selama ini gue ceritain ke kalian. Panggil aja Key, inget! Eca cuman panggilan buat gue!" Rey memperkenalkan Key pada dua temannya itu.

"Cerita apa aja lo tentang gue??!" kata Key dengan pandangan tajam, tak lama kemudian Ia tertawa kecil. "Btw, salam kenal ya Iyan, Kevin, sebenernya gue udah tau banyak tentang lo berdua, Rey suka cerita" sapa Key pada dua anak itu.

******
Reynald terbangun dari tidur nyenyaknya karena mendengar suara alarm nya berbunyi. Ia melihat jam yang menyatakan pukul setengah 7 pagi, Ia bangun lalu mengambil handphone nya sambil berjalan ke arah kamar mandi.
"Pagi Ca" sapa Rey begitu telfonnya tersambung dengan Key. "Jadi gue anter kan?"

"Eh lutung daritadi gue call ke hp lo yang satu gadiangkat2! BURUAN GUE UDAH SIAP!"

Rey menghela nafas panjang. Masih pagi udah disemprot aja gue, untung sayang. Rey segera mencuci muka dan sikat gigi lalu mengemudikan mobilnya kerumah Key.

"Om, Key aku yang nganter yaaa!" teriak Rey pada ayah Key.

"Berisik ih tetangga masih pada molor" bentak Key setengah tertawa seraya masuk ke mobil Rey.

"Iyaaa hati2 ya Rey" jawab ayah Key.

"Bang Rey gue nebeng yaa" Rara masuk dan duduk dibelakang.

"Eh Rara" sapa Rey, dengan setengah hati.

Hari ini Rey libur sekolah. Jadi ia yang bertugas mengantar jemput bidadari kesayangannya Keysha Aliciaputri. Ia tidak pernah merasa malas untuk melajukan mobilnya kemana pun itu untuk bertemu perempuan itu.

******
Rara Andisyaputri
bang Rey

Reynald
iya kenapa Ra? Keysha udah pulang?

Rara Andisyaputri
key mulu. Jemput gue dongg, bisa ga? disekolah

Reynald
emg pa Gha gabisa jemput?

Rara Andisyaputri
daritadi ditelfon gabisa gatau kenapa, tolong dong.

Reynald pun dengan terpaksa menjemput adik sahabatnya itu. Sebenarnya Rey tidak begitu suka dengan Rara, karena Rara selalu bersifat agresif setiap kali bertemu. Rara selalu ingin ikut ketika Rey dan Key ingin jalan jalan. Rara selalu ingin duduk di depan disamping Rey dan alhasil Key pun duduk dibelakang. Rara terlihat seperti menyukai Rey yang membuat Rey menjadi risih. Tetapi apapun yang terjadi, salah satu cara untuk bisa mengambil hati Key adalah dekat dengan keluarganya, termasuk Rara.

"Key lo pulang jam 4 kan? gue balik duluan ya" Rara menghampiri kelas Key yang saat itu sedang jamkos.

"Iya, lo balik sama siapa? Rifki apa pa Gha?"

"Sama bang Rey" jawab Rara.

"Rey?"

"Iya"

"Eh bilang Rey dong nanti kalo udah sampe suruh samperin gue dulu di kantin" pinta Key.

"Yaudah gampang" jawab Rara yang langsung pergi ke arah parkiran.

Key pun kembali duduk disebelah Ratu, chairmate-nya.

"Kayanya si Rara suka sama Rey ya Sha?" tanya Ratu. Panggilan Key memang banyak. Dirumah Ia dipanggil Key, di sekolah dipanggil Sha, ditempat les dipanggil Cia dari nama tengahnya. Tapi satu panggilan yang Key akan selalu menoleh jika mendengarnya adalah Eca, dari Reynald seorang.

"Emmh gatau deh" jawab Key malas. Tapi entah kenapa Ia justru malah memikirkan hal itu terus menerus.

Key menunggu Rey menghampirinya seperti yang Ia titipkan pesan pada Rara, tetapi Rey tak kunjung datang atau menelponnya memberi tahu bahwa Ia sudah dikantin.
"Halo Rey, Rey dimana?" tanya Key di telfon yang tersambung dengan Rey.

"Dijalan ini bawa ade lo" jawab Rey santai.

"Loh kok Rey langsung pulang sih? kan gue nyuruh lo ke kantin dulu nyamperin gue, emang Rara gabilang?"

"Rara gabilang apa apa tuh" Rey melirik Rara yang langsung buang muka.

"Yaudah deh ati ati ya" jawab Key sedikit kesal dengan Rara karena tidak memberi tahu Rey seraya mematikan teleponnya.

"Yeh dimatiin" tukas Rey sambil menengok ke Rara.

"Maaf bang gue lupa bilang" kata Rara. Rey hanya terdiam.

--
"Rara gabilang ke Rey kalo lu nyuruh dia nemuin lu Sha?" tanya Ratu.

"Engga" jawab Key.

"Gue sotoy sih ini, tapi pikiran gue kok Rara kaya gamau ya lo ketemu Rey?"

Key hanya diam memikirkan ucapan Ratu.

"Apa ga sebaiknya lo ngomong aja ke Rara kalo lo tuh sayang sama Rey, biar dia bisa jaga perasaan lo dan ga agresif lagi. Lo juga ga minta kepastian atau apa gitu dari Rey? kalian udah bertahun2 deket tapi gaada hubungan yang pas. Padahal udah kaya orang pacaran" tutur Ratu.

"Gakepikiran kesitu Rat" Key terlihat malas membicarakan ini walaupun sebenarnya kata-kata Ratu membuatnya mikir keras.

REY & KEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang