Hati yang tak dianggap

118 1 0
                                    

5 Seconds of Summer - Heartbreak Girl

*

Mataku sudah lelah melihat tumpukan kertas di meja. Nyatanya dunia pekuliahan tak seindah kisah-kisah yang pernah kutonton di televisi. Namun saat malam tiba dan ponselku berdering, mataku tak pernah menolak terbuka ketika namamu tertera di sana.

Senyumku selalu mengembang kala mendengar suaramu. Tapi, malam itu berbeda.

Kau datang mengisi atmosfer kamarku dengan tangis yang lucu.

Ya, lucu.

Aku bilang begitu karena kau menangisi dia. Seseorang yang kau cintai melebihi apapun.

Suara serakmu mulai meluncur dari seberang sana. Sangat berbanding terbalik dengan hari dimana kau bertemu dengannya. Ketika kau mulai menceritakan padaku bagaimana baik dan tampannya dia. Tentang hatimu yang menghangat dan merasakan ribuan kupu-kupu di perutmu.

Bukan hanya senyum, tapi aku bisa lihat kumpulan bintang dalam matamu saat kau menyebut namanya. Sebuah nama yang berhasil membuatmu sulit tidur. Sebuah nama yang berhasil membuat harimu terasa berwarna.

Sedangkan, aku menyimpan ribuan rasa yang mungkin tak pernah kau sadari.

Aku suka saat melihat senyummu. Tapi, senyum itu milik orang lain.

Aku bisa apa?

Cinta itu telah membuat sinar para bintang lebih terang dari rembulan.

Sedangkan di sini, aku hanya bisa ikut bahagia.

Hingga malam itu kau menunjukan semuanya. Kau memutarbalikan semua kata-kata indah yang dulu selalu kau ucapkan dengan riang.

Malam itu terasa begitu panjang dengan deretan kisah dari bibir bergetarmu. Suara mencekam itu lebih menyakitkan ketika aku mendapat kabar bahwa kau telah bersamanya.

Harusnya, aku bersyukur pada saat itu. Karena senyum berdurimu lebih indah dari tangis pelangi.

Kini kau menyesal. Kembali teringat ucapanku tentang dia. Dan tentang ketidakharusan kau untuk bersamanya.

Aku, sebagai temanmu, akan selalu ada untuk menampung tetesan air mata itu. Walaupun harus melubangi hati kecil ini.

And when the phone call finally ends,
You say, "Thanks for being a friend,"

And we're going in circles again and again

Hari sesudah itu kau mengajakku bertemu. Hal yang kurindukan selama kau lebih memilih untuk bertemu dia.

Pertemuan kita bahkan tak kalah canggung dengan reuni teman SD. Selama itu kah kita tak bertemu?

Kupikir, hari itu akan lebih panjang. Tapi nyatanya berpisah denganmu tak lebih lama dari apapun.

Kau datang dengan senyuman yang kunantikan. Walaupun aku tau itu hanya sebuah senyum untuk seorang teman.

Kau kembali dengan deretan kisah yang menusukku. Ternyata curhatan di telepon malam itu belum berakhir. Air mata itu kembali seiring kenangan pahit mengelilingmu.

Dan aku, sebagai teman hanya bisa menyiapkan bahu untuk besandar.

Ah, harusnya aku tahu. Sejak dulu kita sangat suka bernyanyi bersama. Tapi, apakah sekarang masih sama?

Tak peduli dengan itu, tapi aku tetap menyanyi dengan petikan gitar sederhana.

I dedicate this song to you,
The one who never sees the truth,
That I can take away your hurt, heartbreak girl.

Hold you tight straight through the day light,

I'm right here.

When you gonna realize

That I'm your cure, heartbreak girl?

Kau tersenyum saat kepingan kisah kita kembali tersusun dalam memorimu.

Tapi kau tak pernah sadar. Kau tak pernah menyadari kebenaran yang berdiri di depanmu.

Tentang aku.

Kau selalu berterimakasih setelahnya. Dan berkata, "kau memang sahabat terbaikku."

Lalu aku menjawabmu dengan senyuman. Kuharap senyum itu terlihat ceria di matamu.

I know someday it's gonna happen.
And you'll finally forget the day you met him

Sometimes you're so close to your confession,

I gotta get it through your head
That you belong with me instead.

Kapankah hari itu tiba?

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang