Perkenalan

18 0 1
                                    

Humaira adwa'

"Aira..?"
"Iya bentar yah. Aku pake baju dulu" setiap magrib memang rida selalu datang kerumah untuk berangkat ngaji bareng.
Perkenalkan namaku aira, Humaira adwa'. Aku mempunyai dua orang kakak dan satu orang adik. Kebetulan aku ini anak perempuan satu-satunya jadi pergaulanku agak terbatas. Aku bersekolah di salah satu smk swasta didaerahku. Sekarang aku duduk dibangku kelas dua. Aku punya seorang sahabat yang bernama Kamila zulfa. Sebenernya rida juga salah satu sahabatku, tetapi mila lebih dekat denganku dari pada rida.

Setelah aku selesai ganti baju, aku segera kedepan dan langsung berangkat mengaji.

Selama perjalanan kami berbincang seputar santri ikhwan yang mondok dipesantren tempat aku mengaji. Kami menunggu ustadz yang akan mengajar. Saat ustadz datang aku dan rida segera naik dan masuk kelas.
Setelah mengartikan kitab waktunya dijelaskan. Saat ustadz menjelaskan tiba-tiba rida berbisik.
"Eh ra, liat deh. Dia murid baru kan?"
"Yang mana?"
"Yang ono noh, yang pake peci putih yang ada warna abu-abunya." dia menunjukan dengan dagunya.
"Oh yang itu. Iya kali." jawabku cuek.
"Ganteng tau raa.." dasar rida sableng, ngaji bukannya merhatiin guru malah merhatiin murid baru. Emang iya sih ganteng. Tapi tau ah, mikirin ini penjelasan kitab aja udah pusing apalagi tambah mikirin dia yang belum tentu dianya juga mikirin kita.
"Udah ah, sstt.. Diem oke? Tuh dengerin aja guru didepan dan jangan terus terusan lirik dia." akhirnya dia kembali memperhatikan kedepan walaupun itu hanya beberapa menit. Setelah beberapa menit dia kembali memperhatikan murid baru sambil bilang 'ih aa zain ganteng' 'yaa ampuuun senyumnya manis bangeeet' 'ih itu idung mancung banget sihhh... Gemes deh!'
Kurang sableng apalagi coba temenku ini.
Tiba tiba guruku menoleh dan memberiku pertanyaan
"Ra kalo isim masuknya ke i'rob mana aja?"
"Rofa nasab sama khofad." huh untung aja bisa jawab.
"Kalo i'rob yang khusus fiil apa da?" rida menyenggol lenganku. Dasar!!
"jazm" ucapku sambil berbisik.
"Jazm pak"
"Makanya kalo ngaji yang diperhatiin tuh guru bukan murid baru."
"Iya iya.. Eh dia ngelirik ke kita tuh! Ah zain makin gemes dehh.." dasar alay!

Sekarang aku sudah tiba dirumah karena pengajian sudah selesai.
Aku masuk kamar, ganti baju dilanjut solat isya. Setelah solat akupun berbaring tapi pikiranku malah jalan jalan dan mentok ke si dia, murid baru yang kata rida ganteng itu. Emang iya ganteng? Iya juga sih. Lah? Kok malah tanya jawab sendiri ini. Oppo iki? *sok bahasa jawa banget yah? Padahal cuma itu yang aku tau wkwk..

Aku jadi ngarep sendiri deh. Sebenernya dia tuh ngelirik ke bangku aku sama rida tuh lagi liatin siapa sih? Dari pada pusing sendiri lebih baik aku segera menjelajah alam mimpi setelah membaca beberapa doa kayak doa sebelum tidur itu udah pasti. Terus al-baqoroh ayat 255 yang kalo disini disebut ayat qursi supaya saat tidur dijaga malikat dari gangguan syetan, solawat nabi, al-ikhlas tiga kali dan yang lainnya. Tak lupa juga menghafal satu ayat al-qur'an. Walaupun satu ayat tetapi jika dilaksanakan setiap hari pasti akan banyak.

Akhirnya, karena mimpi sudah melambai lambai aku pun memejamkan mata.

Assalamualaikum teman teman. Ini cerita pertamaku. Mungkin pendek pendek karena baru pertama belajar menulis cerita. Maaf bila banyak kesalahannya yahh.. Mohon saran dan kritiknya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengalaman ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang