Prolog

26.4K 791 5
                                    

“Dara, sampai kapan kamu mau single terus!  Temen-temen mami semua putri-putrinya yang seumuran kamu tuh udah punya anak.” Ibuku mulai lagi pidatonya.

Aku yang sedang menikmati weekend di rumah  dengan membaca dan mendengarkan musik menatap ibuku dengan pandangan bosan seperti biasa saat beliau berceramah panjang lebar tentang hal yang sama tujuh kali dalam seminggu.

“anaknya temen mami yang mana lagi yang mau nikah kali ini?” tanyaku karena biasanya ibuku uring-uringan kalau ada anak temennya yang mau nikah atau punya anak.

“anaknya tante Dea.”

Aku mengangguk ketika mengingat Tasya, anaknya tante Dea gadis itu lebih muda tiga tahun dariku dan seorang gadis yang manis walaupun sedikit manja.

“pokoknya kalo kamu gak sampe punya cowok dalam satu minggu mami akan jodohin kamu sama anaknya temen mami!” ancam ibuku

“aku kan masih muda mam, masa dipaksa-paksa buat nikah?” keluhku.

“enak aja kamu ngomong, kamu tuh uda 26 tau!”

“kan baru 26 mam, bukan 30.” Tangkisku.

“mami gak mau tau, pokoknya kamu harus uda ada pacar kalo gak mami yang atur perjodohan kamu sama anaknya temen mami.”

“mau cari di mana mam cuman dalam waktu 1 minggu? Gimana kalo 1bulan atau 1 tahun aja sekalian mam.” aku pasang muka memelas.

“pake nawar lagi, mami gak mau tau kamu cari di mana mau di pasar atau tong sampah sekalian yang penting kamu harus udah punya.” Lalu ibuku keluar kamar dengan marah.

“heh…nasib..nasib…” kataku.

Gini nih sejak kakakku nikah dan tinggal di Korea ibu jadi demen banget ganggu kehidupan lajang ku yang tenang dan damai, pake mau jodoh-jodohin segala lagi.

Aku jadi inget pas pertama dan terakhir kali ibuku jodohin aku 3 tahun lalu dan kejadian itu membuatku trauma.

3 tahun lalu,

Waktu itu aku pergi ke restoran untuk menemui cowok yang akan dijodohkan ibuku namanya Aldy lalu kucarilah cowok itu di sana, aku tau wajahnya dari foto yang diberikan ibuku dan ternyata tampangnya lumayan makanya aku mau walaupun ada sedikit paksaan juga dari ibuku.

Setelah menemukan cowok ituyang duduk di tengah restoran akupun menghampirinya dan duduk berhadapan dengannya. kami memesan makanan dan mulai berbasa-basi  mulai dari memperkenalakan diri masing-masing, menanyakan pekerjaan, sampai kabar ibu kami. Tetapi lama kelamaan aku melihat perilakunya ada yang aneh dia selalu menatap gugup ke arah meja di belakangku saking seringnya aku penasaran  dengan cepat akupun menoleh ke belakang dan melihat tante Anna, ibunya Aldy melihat dengan gugup dan salah tingkah ketika mata kami bertemu.

“eh…” Aldy juga ikut terlihat salah tingkah.

“tante Anna? Sedang apa di sini?” tanyaku masih bingung.

“ itu tante sedang….sedang makan aja di sini soalnya makanannya enak.” Kata tante Anna yang masih tidak berani menatapku.

“mami, Aldy udah bosen nih kita pulang aja yuk.” Kata cowok itu manja.

Aku terkejut dengan cara cowok itu bicara pada ibunya lalu aku melihat tante Anna yang memerah malu dan melihatku dengan tatapan meminta maaf.

“iya sayang kita pulang yah.”

Sejak itulah aku tidak akan pernah percaya pilihan ibuku entah apa lagi keanehan pilihannya nanti tapi aku musti cari di mana? Emangnya dikira cari pacar sama kaya beli sayur tinggal ambil.

Huh!

FAKE MARRIAGESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang