Aku terkejut.Seorang perempuan yang sepertinya siswa SMA menyapaku. Dengan rambut dikuncir kuda dan pakaian yang dipakainya menunjukan bahwa dia adalah pasien di rumah sakit , tidak seharusnya aku berbicara dengan orang yang tidak dikenal . Aku hanya diam menutup mulutku dan mengalihkan pandangan.
" Hei , aku berbicara padamu , kau seharusnya mendengarkan orang yang lebih tua " kata perempuan asing itu ''orang tuamu pasti mengajarimu hal itu kan ?" lanjutnya
''Maaf , tak seharusnya aku berbicara dengan orang asing , orang tuaku mengajariku itu" kataku
'' Yah , itu benar juga sih ''
''Akhirnya dia diam juga '' batinku
''Bolehkan aku mengobrol denganmu daripada kau sendirian diam disini ?" tanyanya
Tak sempat memberikan jawaban yang pastinya akan kutolak, malah orang itu duduk disebelahku.
''Kira , kau ? '' tanyanya
"Dan" jawabku tanpa minat berkenalan dengannya
" Tadi heboh sekali di UGD , apakah ada keluargamu yang sakit ?
" Adikku " jawabku singkat
" Hmm ...dia sakit apa ?"
"Waktu dirumah dia demam dan muntah-muntah , aku tak tahu sebenarnya dia sakit apa , kau sendiri ?" giliranku bertanya padanya "Kau pasien disini kan ?"
"Wah kau pintar , iya aku pasien disini " katanya sambil menepuk punggungku
"Kau sakit apa ?" tanyaku penasaran
'' Kau ? aku lebih tua darimu tahu! setidaknya kau bisa memanggilku kak" jawabnya sambil menyilangkan tangan ''Berapa umurmu ?" lanjutnya
"Desember ini aku akan berumur 12 tahun"
"Wah ! berarti kita berbeda 4 tahun''
Tak kusangka aku cepat akrab dengannya . Dia bercerita tentang keluarganya , kehidupan di sekolahnya bahkan dia menceritakan bagaimana dia mendapat 5 jahitan di betis kirinya , ceritanya yang paling lucu adalah waktu Kak Kira tak sengaja membakar rambut Kakaknya saat mereka sedang menyalakan korek untuk lilin di kue ulang tahun ayahnya , Menurut dia rambut kakaknya masih bau hangus sampai sekarang.
Duh , tak seharusnya aku tertawa pada saat seperti ini kan ?
Sudah 2 jam aku menunggu di UGD belum ada kabar dari Helen , Kak Kira menemaniku selama ini , sebenarnya menyeramkan juga rumah sakit pada waktu malam hari, lorong dengan cahaya yang remang-remang membuatku bergidik seharusnya aku mendengarkan apa kata Mom, jangan terlalu banyak menonton fim horror.
Aku harus berterima kasih pada kak kira .
Dad keluar dari UGD dan segera mendatangiku, aku melambai padanya
"Bagaimana Helen ? aku ingin bertemu dengannya" tanyaku tak sabar
''Helen baik-baik saja , tapi dia sudah tidur pulas, Mom akan menemani Helen malam ini jadi sebaiknya kita pulang" kata ayahku lalu dia menatap Kak Kira yang ada disampingku
''Saya Kira " katanya sambil megulurkan tangan untuk berjabat dengan Dad
"Terima kasih sudah menjaga anak saya , kalau begitu kami permisi dulu " Dad tersenyum padanya
Aku melambaikan tangan ke kak Kira dan dia membalas lambaianku, kulihat dia tersenyum tipis , aku merasa ada yang janggal apalagi dia tidak menjawab pertanyaanku tentang apa sakit yang dideritanya.
*******
Dont forget to comment and rate, it means a lot to me :)
enjoy
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Misterius di Lorong
Короткий рассказDia datang di saat yang tepat. Senyumnya yang misterius menambah misteri. Siapa kakak itu sebenarnya ?