1

1.2K 43 0
                                        



Mata coklatnya menatapku, Ia memang adik yang manis , rambutnya yang keriting membuatnya semakin menggemaskan , ia sering tersenyum dengan memperlihatkan lesung pipinya dan selalu mengoceh. Aku selalu berpikir bahwa adikku adalah adik paling lucu di dunia, aku tak membual, jika kau melihatnya langsung pasti kau ingin memasukannya kedalam kantungmu , tak akan ada orang yang menolak kelucuan adikku , Buktinya saja teman-temanku selalu datang kerumah untuk bermain bersamanya .

"Dan, sudah waktunya kamu tidur" Mom menyuruhku tidur .

"Okay , dah Helen" kataku sambil melambaikan tangan ke Helen , dia membalas lambaianku "Selamat tidur Mom"

Kulihat jam di ruang tamu , hampir jam 10 tapi Dad belum pulang , Dad memang seorang pekerja keras, saat kutanya mengapa dia selalu fokus pada pekerjaannya, Dad menjawab bahwa seorang laki-laki harus selalu memenuhi tanggung jawabnya, sebenarnya aku tak mengerti maksud dari jawabannya. Kuteruskan langkah ke kamarku dan segera berbaring di tempat tidur.

Aku terbangun dari tidurku karna Kudengar Helen menangis di kamarnya, tangisannya cukup keras, suaranya sampai membangunkanku. Jam menunjukan pukul 1 pagi , khawatir dengan apa yang terjadi , aku beranjak dari tempat tidur dan segera menuju ke kamar Helen .

Kulihat Mom menggendong Helen yang masih berumur 5 tahun

"Mengapa Helen menangis ?" tanyaku

Mom hanya melihatku dengan wajah panik , disamping tempat tidur Helen, terdapat cairan walaupun tak tampak seperti cairan dapat kusimpulkan sepertinya Helen memuntahkan makan malamnya .

"Dan , siap -siap kita akan ke rumah sakit , sepertinya adikmu sakit lagi" kata Dad sambil berlari mengambil kunci mobilnya . Dad masih mengenakan baju kerjanya, pasti dia baru pulang dari kantornya. Dengan sigap ku menuruti apa katanya , segera ku ganti piyamaku dengan kaus dan jaket .

Sejak berumur 3 tahun Helen memang sering sakit-sakitan , Sebenarnya aku kasihan dengannya padahal dia masih kecil tetapi harus bolak-balik ke rumah sakit . Sejak saat itu kedua orang tuaku selalu memusatkan perhatian mereka ke Helen , ada masanya aku merasa iri pada adikku , iri pada saudara adalah hal yang biasa bukan ? walaupun begitu rasa sayangku pada Helen tak akan berubah .

Sesampainya di rumah sakit Helen langsung dibawa di UGD . Dad menyuruhku duduk menunggu "Dan , tunggulah disini Dad dan Mom akan menemani Helen di UGD" Kata Dad, lalu berlari ke UGD menyusul Mom .

Aku menunggu dengan cemas , apakah Helen akan baik-baik saja ?

"Hei , sedang apa anak kecil sendirian disini ?''

******

Dont forget to rate and comment it means a lot to me :)

enjoy


Kakak Misterius di LorongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang