CHAPTER 4

2.2K 180 8
                                    

.
.
.
.
.
"Ketika dunia terasa hampa meskipun dalam keramaian.. Ketika kau merasa hidupmu tak berarti lagi.. Ketika kau merasa kesepian meskipun disekelilingmu ada begitu banyak orang.. Ketika airmata jatuh tanpa disadari oleh sang empunya.. Ketika itu pula kau memikirkannya.. Pikiran dan hari-harimu seolah dihiasi oleh dirinya.. Saat itu jugalah kau merasa kehilangannya.. seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan saat kau sadar betapa dia sangat berharga bagimu.. Saat dirinya pergi selamanya.... "
.
.
.
.
.




Seoul, March 2010, 03.00 KST

Di pagi buta yang dingin, seorang wanita Iblis berpakaian minim tengah duduk disamping tempat tidur, matanya tertuju pada sosok manusia lebih tepatnya seorang lelaki bertubuh atletis yang tengah tertidur pulas tanpa sehelai benang ditubuhnya, hanya selimut tebal menutupi tubuh polos lelaki itu. Wanita iblis itu hanya tersenyum simpul memperhatikannya, lelaki yang malam tadi telah menyentuh seluruh tubuhnya.

"Aku harus pulang..." Bisiknya pelan, lalu ia segera keluar kamar berukuran kecil lelaki itu lewat jendelanya melebarkan sayap hitam lebarnya yang sedari tadi ia sembunyikan. Melesat cepat hingga menghilang diantara awan gelap, tak sadar jika dirinya tengah diikuti dan diawasi oleh makhluk-makhluk yg serupa dengannya.

@Castle

Jungkook pulang dengan santainya, ia terbang melewati kerumunan Iblis lainnya yang tengah berlalu lalang kesana kemari. Tujuannya hanya untuk menemui Ayahnya, kastil gelap tempatnya tinggal begitu ramai malam ini dan ia sendiri tidak tau karena apa.

"Jungkook!" Panggil seseorang yang sudah sangat ia kenali, Jungkook menghentikan kepakan sayapnya menunggu orang itu yang menghampirinya tanpa meliriknya sama sekali. "Kau sadar apa yang baru saja kau lakukan bersama manusia itu?" Lanjut Jimin yang kini berada disampingnya.

"Tentu saja. Aku menyukainya. Kenapa memangnya? Kau keberatan?" Jungkook menjawab dengan dinginnya, seperti biasa.

"kau akan dihukum jika ayahmu mengetahuinya Kook-ah..."

"Ayah tidak akan tau." Jawabnya acuh tak acuh.

"Kau yakin?" Sebelum Jungkook dapat menjawab pertanyaan sahabatnya dua orang iblis laki-laki menghampiri mereka.

"Aku sudah melihat apa yang kau lakukan tuan putri!" Ujar seorang dari mereka.

"Lalu apa urusanmu denganku, calon Raja Iblis yang belum tentu dapat menjadi seorang Raja Iblis?" ejek Jungkook padanya.

"Apa maksudmu? Tentu saja aku akan menjadi Raja disini setelah aku menikahimu- tentu saja" Jawab lelaki tersebut. Jungkook memutar bola matanya gerah.

"Aku tidak akan pernah setuju untuk menikah denganmu TAEKWON!" ujarnya sinis, dengan cepat ia mengepakkan sayapnya dan berniat pergi menghindari sekumpulan iblis itu namun ia kalah cepat dengan Taekwon.

"Jangan pergi begitu saja, aku belum selesai bicara denganmu." Mata Jungkook mengkilat, ia menatap marah pada Taekwon- tunangannya sendiri. Tentu saja itu bukan keinginannya.

"Menyingkir dari hadapanku atau kau kulempar!" Ancam Jungkook, namun Taekwon hanya menyeringai sinis.

"Kau pikir aku takut? Lakukan! Dan aku akan mengadukan perbuatanmu tadi pada Ayahmu!" Ia balik mengancam Jungkook,
"Kau pikir siapa dirimu, hah? Dengan seenaknya mengadukanku seperti seorang anak kecil yang permennya baru saja dicuri." Jungkook mendesis. Sepasang matanya merah menyala, sebelum Taekwon dapat merespon ia melesat dengan cepat- ia tidak ingin berdebat dengan laki-laki menyebalkan itu.

Jungkook tidak pernah menyukai pria yang dipilih oleh Ayahnya itu, bagaimanapun juga ia merasa jika Leo tidak pantas menjadi Raja. Setiap Raja Iblis mempunyai kemampuan menghisap jiwa manusia maupun iblis lainnya, bisa dikatakan jika mereka lapar mereka akan menghisap jiwa siapa saja. Dan Jungkook tidak mau sampai hal buruk terjadi pada rakyatnya, Ayahnya tidak akan menghisap jiwa iblis lain kecuali jika Iblis itu melakukan kesalahan yang amat fatal. Ia tidak pernah membayangkan jika Taekwon menjadi suaminya, hidupnya pasti menderita selamanya.

Past and Future [Vkook/Taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang