[2]

17 1 1
                                    

But i can't hold you too close now
Through the wire, through the wire

🍃🍃🍃

Taza memainkan ponselnya, wajahnya kecut dan alisnya berkerut.

"Ck! Apa-apaan ini!"seru Taza sambil melempar ponselnya kearah nakas. Ia mengusap kasar wajahnya. Ia sedih. Ia kecewa.

Ia baru saja melihat foto kaki Sofie dengan kaki seorang cowok disebuah pantai.

"Siapa sih cowok itu! Kok gue penasaran!?"Taza mengambil ponselnya kembali dan melihat kembali foto yang ia lihat tadi.

"Ihhh gak ada tag akunnya pula!"lagi-lagi, Taza melempar ponselnya kearah nakas, lagi.

Taza mengambil mp3 player mini miliknya dari laci nakas. Tak lupa juga ia mengambil earphone putih miliknya. Kemudian, ia memakaikan earphone ditelinganya dan memutar lagu dari mp3 player itu.

Masihkah ada padamu

Sedikit bayang diriku

Akankah suatu saat

Kau berubah pikiran

Dan kembali

Taza membuka galeri foto di ponselnya, ia membuka foto candid Sofie sedang tertawa kecil bersama teman-temannya.

Masihkah ada padamu

Sedikit cinta untukku

Akankah suatu saat

Kau kembali kepadaku

Taza mengusap layar ponselnya dengan ibu jari kanannya, mengusap wajah sang bidadari.

Memang kita t'lah jauh rasanya

Memang kita sudah tak bersama

Jika kita memang di takdirkan

'Tuk bersama slamanya

Cinta takkan kemana-mana

"Sumpah gue nyesel banget gituin lo kemarin. Sedih gue jadinya."Taza terus menatap gambar dilayar ponselnya itu.

Taza menghela napas berat, ia memejamkan matanya.

Ting!

LINE
Sofiaalooo jangan lupa makan*ting*

Mata Taza membelalak kaget, napasnya tertahan.

'Ini gak mimpi kannnn???'batin Taza. Taza langsung membuka aplikasi itu dan berniat membalas pesan itu.

Namun, sebuah pesan lainnya muncul.

Sofia : sorry salkim.

Deg!

Betapa hancurnya hati Taza melihat pesan dari Sofie yang satu ini. Ia kira pesan itu memang untuknya, ternyata Sofie salah kirim.

What A FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang