Tetes-tetes air yang berjatuhan dari langit masih terus mengguyur jalan yang sedang dipijak oleh gadis berwarna mata cokelat terang ini. Berbeda dengan orang-orang lain yang pasti lebih memilih duduk di dekat perapian dengan secangkir cokelat panas, gadis ini justru tidak berniat sama sekali untuk kembali ke flat nya yang meskipun kecil tetapi tetap nyaman. Tidak jelas apa yang diinginkannya kini. Ia hanya berjalan.. berjalan.. dan terus berjalan tanpa tahu tujuan. Hingga ia pun tak sanggup melanjutkan perjalanan nya, dan ia bahkan tidak sanggup melanjutkan hidup lagi.
Ia kembali berjalan, lalu berhenti di pertengahan jalan raya, berharap ada sesuatu yang menabraknya dengan kencang agar penderitaannya berakhir, begitupula dengan hidupnya. 10 menit kemudian setelah ia berdiri di pertengahan jalan raya, tubuhnya yang terbilang mungil itu terpental cukup jauh akibat mobil sport berwarna hitam yang menubruknya. Tentu saja, saat ini waktu menunjukkan pukul setengah 12 malam. Ditambah dengan badai yang sepertinya masih nyaman berada diposisi membasahi jalanan serta perumahan. Bukan tidak mungkin jika orang-orang yang masih berada di jalanan ingin cepat-cepat sampai di rumah untuk segera mendapat kehangatan.
Pria pemilik mobil sport itu keluar dari mobil nya, sehingga seketika itu juga pakaian yang digunakannya basah akibat badai yang masih terus berlangsung memenuhi jalanan. Kaki nya melangkah mendekati gadis yang baru saja ditabraknya, darahnya mengalir terbawa air hujan, tangan serta wajah nya tergores permukaan aspal yang kasar, dahi bagian kirinya meneteskan darah, begitu juga dengan kepala bagian belakangnya, mata gadis itu terpejam, kondisi nya benar-benar tidak dapat dikatakan baik-baik saja, wajah cantik yang biasa nya menampilkan senyum memesona kini terlihat menyedihkan.
Dengan segenap kekuatannya, pria bermata biru laut itu menggendong gadis tersebut masuk ke dalam mobil sport berwarna hitamnya. Darah sang gadis yang masih mengalir mengotori jok mobil berlapis kulit itu, tetapi pria pemilik mobil itu terlihat tidak peduli dan dengan cepat ia berbalik ke sisi lain tempat ia menempatkan gadis yang baru ditabraknya itu. Tak berapa lama kemudian, mobil sport berwarna hitam itu kembali melesat dengan cepat, menuju rumah sakit terdekat.
****
Perlahan-lahan, mata cokelat terang itu terbuka, matanya mengelilingi ruangan berwarna putih berbau obat-obatan yang ditempatinya saat ini. Kepalanya terasa pening. Kembali berkelebat kejadian sebelum ia dapat sampai kesini. Kejadian yang membuat sakit hati nya bertambah. Kejadian yang juga membuatnya ingin mengakhiri hidupnya. Dan kejadian yang sama yang juga ingin dilupakannya. Meskipun rasanya mustahil untuk melupakannya -kecuali kau mengalami amnesia.
Two days ago...
Gadis itu melangkah dengan ragu, di depannya terdapat seorang pria yang memunggungi nya. Pria yang dikagumi nya, pria itu mengirimkan pesan singkat dan menyuruhnya datang ke taman yang sedang dipijaknya kini. Entah dari mana pria itu mendapatkan nomor ponselnya, mungkin ia menanyakannya kepada seseorang yang mempunyai nomornya, tetapi entahlah, ia tidak begitu mempedulikannya.
"Kau ..ingin bertemu denganku ?" Tanya gadis bermata cokelat itu.
"Ya," Jawab pria di sebelahnya, dingin dan singkat.
"A ..ada apa ?" Tanyanya gugup, ia benar-benar takut hal yang tak diinginkannya terjadi. Ia benar-benar mengaggumi pria yang ada dihadapannya kini. Bahkan lebih dari sekedar mengaggumi. Ia benar-benar berharap pria ini tidak akan menyuruhnya menjauh atau yang lebih parah lagi ...keluar dari hidupnya.
"Kau tahu apa yang kuinginkan Clary," Gadis yang bernama Clary itu mengerjap, apa mungkin-
"Aku ingin kau menjauh dariku, atau mungkin ...pergi dari hidupku, aku tidak peduli pilihan mana yang kau pilih, yang jelas, aku ingin wajahmu menghilang dari kehidupanku, dan jangan pernah berharap untuk bisa mendapatkanku Clary, karena gadis miskin dan yatim piatu sepertimu tak akan pernah bisa menjadi pacarku, mengerti ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Darkness
Teen FictionKetika Clary, seorang gadis dengan kisah hidup yang tragis dan menyedihkan mencoba membunuh dirinya sendiri, suatu kekuatan justru muncul di dalam dirinya. Kekuatan yang tidak ia miliki sebelumnya, kekuatan yang merubahnya. Dari sesuatu yang terang...