2 ; Hari Kedua

35.1K 2.7K 296
                                    

Masa ospek bisa jadi adalah masa yang paling mengerikan untuk para siswa SMA atau pun mahasiswa. Namun, ospek mahasiswa biasanya lebih terkenal sadis dan sebagian orang pasti lebih memilih untuk tidak mengikuti ospek dibandingkan harus terkena sial saat ospek.

Berbeda dengan Kelvin, kampusnya mewajibkan seluruh mahasiswa baru untuk datang pada saat ospek. Maka dari itu, Kelvin dengan sangat terpaksa harus memgikutinya. Sebenarnya dia malas, apalagi jika para senior sudah menyuruhnya untuk melakukan suatu hal yang menyebalkan atau membuat emosi jiwa raga. Dirinya merasa sial karena tidak seberuntung teman - teman Destroyernya yang lain yang tidak adanya ospek di kampus mereka. Sementara Kelvin disini harus merasakan betapa menyebalkannya senior - senior kampusnya ini.

Ospek di kampus ini, mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk menginap. Lantas, Kelvin beserta yang lainnya harus tidur di kelas dengan hanya berandalkan karpet tipis. Dingin? Sudah pasti. Kelvin sempat kesal karena malam ini, tidak biasanya dia tidur di tempat tidur nyamannya nan empuk. Bahkan, Kelvin tidak bisa tidur karena merasa tak nyaman.

Tiba - tiba saja pintu kelas itu terbuka, Kelvin yang masih sadar pun begitu terkejut, "AAA GENDEREWO!!" teriaknya, namun baru dia sadari sekarang yang membuka pintu itu adalah senior.

"Sialan gue dikata genderewo! Tidur lu, setan!"

Merasa takut, akhirnya Kelvin berusaha untuk tidur agar bisa terbangun di pagi hari dengan mata yang segar. Baru saja akan memejamkan matanya, Kelvin sudah di haruskan untuk bangun bersama teman - teman satu kampusnya yang lain. Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi, namun senior sudah menggebrak pintu agar semua mahasiswa baru terbangun dari tidur nyenyaknya. Kelvin sempat merasa geram dan ingin rasanya memukul wajah para senior yang menurutnya menyebalkan itu, tapi sekali lagi niat itu di urungkannya karena tidak ingin mencari masalah di tempatnya yang baru.

"BANGUN LO SEMUA! LO PIKIR INI HOTEL, HAH?! ENAK BANGET YA LO TIDUR NYENYAK!" sentak salah satu senior membuat semua MABA singkatan dari mahasiswa baru panik setengah mati dan berlari kocar - kacir. Sementara Kelvin, dengan setengah sadar dia hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Salah satu senior yang melihat Kelvin pun dengan geram menghampirinya, "EH! LO KIRA DISINI MAU SANTAI, ANJING?! BANGUN LO!" sentakkan itu membuat mata Kelvin terbangun dan membulat dengan sempurna.

"BARIS LO SEMUA DI LAPANG, CEPETAN!" ujar salah satu alumni kampus itu karena pakaiannya berbeda dari yang lain. Kelvin dengan kesal, melangkahkan kakinya menuju lapangan untuk berbaris dengan semua temannya yang lain.

"MAU GOSOK GIGI GAK LO SEMUA?!" tanya alumni itu lagi dengan setengah berteriak. Semua mahasiswa lantas menjawab 'mau'. Tak lama, senior itu membawa beberapa sikat gigi, tak banyak dan membuat Kelvin yang berada di barisan paling depan pun bertanya - tanya. "Sekarang, semua yang ada di barisan depan, gosok gigi pake sikat gigi ini, abis itu lo sikatin gigi orang yang ada di belakang lo!"

"Ha?" Kelvin melongo, dia begitu terkejut dengan apa yang dilontarkan oleh senior tadi, "Gak sekalian sikatin gigi lo juga, Kak Icha? Icha Uttaran?" celetuk Kelvin yang tak sengaja melihat nama alumni di kartu tanda panitia.

"Lo bercandain gue hah?!" Alumni itu menatap Kelvin dengan tatapan sangar.

"Engga," Kelvin berusaha tidak mencari keributan, "Mana sini sikat giginya?" Setelah di berikan sikat gigi, Kelvin langsung saja menyikat giginya itu, dan setelah itu Kelvin menghadap ke belakangnya untuk melaksanakan perintah Alumni tadi, yaitu menyikat gigi temannya. Dan Kelvin pun menyikat gigi perempuan yang dari kemarin selalu bersamanya. "Ck, lo lagi!"

Perempuan itu berdesis, "Gue punya nama! Nama gue Karen, inget itu!"

"Terus, penting gitu buat gue?" ujar Kelvin seraya tertawa kecil.

Kelvin's Love Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang