3 ; Salah Kelas

31.5K 2.4K 136
                                    

Hari Senin, hari pertama Kelvin berstatus sebagai mahasiswa. Setelah mengikuti ospek mahasiswa baru selama 2 hari, akhirnya Kelvin resmi menjadi bagian universitas terbaik di Bandung ini. Dan dengan begitu, dia bisa berbangga pada semua teman - temannya sekarang.

Keluar dari mobilnya, Kelvin lalu berjalan memasuki kampus. Beberapa orang sudah memperhatikannya dengan tatapan sinis. Maklum, seorang mahasiswa baru yang sudah di kenal pasti akan seperti itu. Dan menurut Kelvin, itu bukanlah masalah besar. Melangkahkan kakinya menuju lantai 3, kini dia sudah mendapatkan kelas yang ia kira menjadi kelas mata kuliah pertamanya hari ini. Dibukanya pintu besar berwarna putih itu dan Kelvin sudah mendapatkan kelas yang sudah sangat penuh dengan pandangan tertuju padanya.

Baru saja dia duduk di bangkunya, pandangannya sudah menangkap perempuan bernama Karen itu di sampingnya. Karen tersenyum sementara Kelvin dengan tampang so cool hanya membuang muka, "Hm, lo lagi!"

Tiba - tiba saja, dosen yang ada di depan pun menunjuknya, "Coba saudara, siapa namanya?"

Kelvin lalu menunjuk dirinya sendiri, "Saya, Pak? Saya Kelvin."

"Saudara Kelvin, saudara tahu masuk kelas jam berapa?" tanya dosen lagi.

"Hm, jam 10 kan pak," jawab Kelvin dengan mantap. Sontak membuat semua mahasiswa tertawa, sementara Kelvin hanya celingak celinguk tidak mengerti, "Kenapa ketawa?"

Dosen paruh baya itu pun seperti menahan tawanya, "Mata kuliah apa saudara hari ini?"

"Pengantar seni dan desain?"

Seketika tawa di kelas itu pun menggelegar, Dosen yang ada di depan hanya geleng - geleng kepala, "Saudara salah kelas, ini kelas pengantar dan proses komunikasi yang sudah di mulai sejak jam 8 pagi tadi."

Saat itu juga wajah Kelvin memerah, rasanya ingin sekali terjun bebas dari lantai atas. Dia hanya menunduk seraya menepuk dahinya seperti orang kelupaan, "Duh, saya insomnia, Pak. Maaf."

Karen yang berada di sampingnya lalu menepuk pundaknya, "Amnesia!! Tadi gue mau nanya- kok lo di kelas ini, tapi lo malah buang muka hahahaha."

Kelvin beranjak dari tempat duduknya dan dengan cepat melangkahkan kakinya keluar kelas sambil merutuk dalam hati, "Sial, malu banget gue!"

**

Menunggu kelas, Kelvin duduk di Kantin seraya menghembuskan rokoknya ke udara. Pikirannya sekarang masih pada kebodohannya tadi pagi. Kenapa bisa - bisanya Kelvin salah memasuki kelas? Padahal kuliah pertama, tapi sudah bikin malu! Batinnya dalam hati.

"Oyy!" Seseorang menepuk bahu Kelvin lalu duduk di sampingnya, "Awas abis ini lo salah masuk kelas lagi!"

Kelvin menoleh pada orang itu lalu berdecak, "Apaan sih lu, Karmen! Dateng - dateng lu mau ketawain gue?!"

Karen menoyor kepala Kelvin, yang sudah anggap sebagai teman barunya itu, "It's Karen! Karenina Cantika! Hafalin tuh nama baik - baik!" Lalu dia bangun dari tempat duduknya memesan sebuah bakso.

"Eh, pesenin gue juga dong satu!" seru Kelvin dengan setengah berteriak, lantas Karen pun memesankan dua bakso satu porsi penuh.

"Karena lo udah nyuruh gue, otomatis lo harus traktir gue!" kata Karen seraya mengedipkan satu matanya.

"Sialan, taunya gratisan mulu ya!"

Tanpa menunggu lama, bakso pun datang ke meja mereka. Kelvin pun langsung saja menyantapnya dengan lahap, begitupun Karen. Namun, seketika wajah Kelvin memerah, "Anjing! Kok pedes sih?! Lo kasih nih bakso sambel?!"

Kelvin's Love Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang