Room No.3 : Rope

854 34 0
                                    

Sisilia namaku...

Aku harus menebus kesalahanku di masa lalu.

Makanya aku harus hidup.

Di ruangan baru ini, aku bersama pria bernama Ginanjar ini melihat pemandangan yang sangat mengerikan sekali.

Dua buah tiang gantungan telah tersedia di sana.

Aku merinding melihatnya.

Di bawah tali putih yang membentuk sebuah kalung gantungan itu, ada sebuah papan yang mirip dengan papan yang ada dipermainan pertama tadi. Itu artinya kami berdua akan digantung di sana, siapa yang beruntung papan itu tidak akan jebol sehingga tidak akan mencekik orang itu.

"Aku rasa kalian sudah mengerti permainan ini. Maka silahkan memilih tiang gantungan mana yang palsu dan yang mana yang asli. Dan siapa pun yang lolos dari sini akan bebas dari hukuman mati ini."

Aku berlari menuju tiang gantungan pertama yang berada di sebelah kiri ruangan ini. Ginanjar untungnya tidak memilih tempat yang sama.

Aku dan pria itu langsung saja melilitkan lubang pada tali putih itu ke leher kami masing-masing dan bersiap untuk kejutan selanjutnya.

Aku takut sekali.

Tetapi aku pasrah, apa pun yang terjadi, memang harus terjadi.

Kalau aku harus mati kali ini.

Maka aku akan mati.

"Aku akan menghitung mundur sampai tiga...Pada hitungan ke tiga, salah satu dari kalian akan mati. Bersiaplah!!!"

Aku menutup mataku...Seperti yang pria itu lakukan.

TIGA...

DUA....

SATU...

Dan saat hitungan terakhir itu, papan di bawahku terbuka. Sesaat saja aku merasakan jerat tali ini mencekikku. Aku sulit sekali bernafas.

Sulit sekali...

Sulit...

Pandanganku kabur...

Memutih...

Dan aku rasa inilah rasanya kematian menjemput

House of ZeiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang